TRIBUNNEWS.COM – Tentara Israel membebaskan delapan tahanan Palestina pada Kamis (25/7/2024).
Dari delapan narapidana, dua adalah perempuan dan enam laki-laki dibebaskan dari Penjara Ofer di Tepi Barat yang diduduki.
Setelah dibebaskan, beberapa dari mereka menunjukkan tanda-tanda kekerasan fisik dan kesakitan.
Ketika Hamas mengetahui kesaksian tahanan tersebut, mereka sangat marah.
Mereka mengatakan IDF sengaja menganiaya dan menyiksa para tahanan, meskipun mereka tidak bersalah.
Hamas mengatakan apa yang dilakukan IDF adalah penyiksaan brutal dan tidak manusiawi.
Pernyataan Hamas yang dikutip oleh Anadolu Anjansi mengatakan: “Penyiksaan dilakukan oleh orang-orang tidak berharga yang telah melakukan tindakan penyiksaan paling keji terhadap orang-orang yang tidak bersalah dan tidak berdaya.”
Tak hanya itu, Hamas juga menuntut tindakan atas kekerasan yang dilakukan tentara Israel terhadap tahanan Palestina saat mereka berada di Penjara Ofri.
“Hal ini menunjukkan perlunya tindakan serius yang mendesak untuk mengetahui apa yang terjadi di penjara-penjara Israel dan untuk menyelamatkan ribuan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Nazi tersebut,” tegas Hamas. Penyiksaan dan interogasi selama 30 hari.
Salah satu warga Palestina yang dibebaskan, Mohammad Yahya Al-Louh, mengaku telah disiksa selama sebulan.
“Kami mengalami penyiksaan dan pemukulan selama 30 hari penahanan, hari dan masa tersulit dalam hidup saya,” katanya.
Tak hanya itu, selama dipenjara, ia mengaku diinterogasi tanpa henti hingga tersengat listrik.
“Sejak penangkapan kami, mata kami ditutup dan tangan serta kaki kami diborgol. Interogasi dan penyiksaan dilakukan, termasuk disetrum,” tambahnya.
Tahanan lainnya, Mohammad Adel Abu Shaar, mengatakan IDF telah menyiksa mereka dengan kejam.
“Perjalanan dan tindakan tidak berperikemanusiaan tidak pernah berhenti ketika kami berada di penjara Israel,” jelasnya.
Mohammad Al-Zaanin menjelaskan kapan mereka dibebaskan.
Diakuinya, Israel memang berniat menembak mereka agar mereka tidak berhenti kabur dari penjara.
“Penjajah menembaki kami setelah kami bebas menghentikan kami berlari,” katanya. Kami lelah dan tidak bisa berjalan.
Selama mereka di penjara, anjing milik tentara IDF juga dilepasliarkan untuk menyerang mereka.
“Tentara sengaja melepaskan anjing liar ke arah kami sebagai bagian dari penyiksaan, dan saya melihat lebih dari 150 tahanan diamputasi anggota tubuhnya,” katanya.
Hind Khoudary dari Al Jazeera mengatakan para tahanan yang dibebaskan terlihat kelelahan.
Dua wanita yang termasuk tahanan yang dibebaskan dari pos militer Kissufim dibawa ke rumah sakit.
“Mereka dibawa ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa karena kesehatan mereka yang buruk,” kata seorang saksi mata.
Para tahanan ini ditangkap pada waktu yang bersamaan.
Namun, seorang warga binaan yang merupakan pengemudi ambulans ditangkap di pertigaan Karem Shalom.
Seorang wanita ditangkap setelah mengunjungi Tepi Barat yang sibuk bersama anak-anaknya.
Selama di penjara, para tahanan Palestina juga diinterogasi oleh IDF sehubungan dengan tahanan Hamas dan Israel.
“Mereka ditanya tentang anggota Hamas dan tahanan Israel di Jalur Gaza,” jelasnya.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan mereka telah memberikan pertolongan pertama kepada tahanan yang dibebaskan di depan pos pemeriksaan militer Kissufim.
Meskipun delapan tahanan telah dibebaskan, Asosiasi Tahanan Palestina dan Komisi Tahanan dan Mantan Tahanan mengatakan IDF telah menangkap 9.800 warga Palestina sejak dimulainya perang.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina-Israel