8 Puisi Hari Anak Nasional 2024 Bertema Masa Depan yang Cerah

TRIBUNNEWS.COM – Simak 8 puisi bertema masa depan cerah di Hari Anak Internasional 2024.

Hari Anak Internasional (HAN) diperingati setiap tanggal 23 Juli, tahun ini jatuh pada hari Selasa (23 Juli 2024).

Hari Anak Internasional tahun 2024 diperingati sebagai generasi penerus bangsa untuk menghormati, melindungi dan melaksanakan hak-hak anak.

Secara umum, Hari Anak Internasional 2024 akan dirayakan dengan berbagai acara di seluruh negeri seperti kontes kecantikan, tarian, kostum tradisional, dan pembacaan puisi tentang anak-anak.

Secara khusus, puisi tersebut cocok untuk mengangkat tema Hari Anak Internasional 2024, “Melindungi Anak, Mensejahterakan Indonesia”.

Tribunnews.com telah mengumpulkan puisi-puisi yang cocok dibaca di Hari Anak Internasional 2024 dari berbagai sumber.

Silakan simak di bawah ini 8 Puisi Hari Anak Internasional 2024 dengan tema Masa Depan Cerah. 1. Jika saya belajar lebih giat

Seandainya aku belajar dengan giat, aku tidak akan mengecewakan orang tua, guru, dan waliku

Jika saya belajar dengan giat, saya tidak akan lebih rendah dari teman-teman sekelas saya. Saya sering membuat alasan ketika diminta mereview pelajaran. Saya jarang mendengarkan perintah.

Sekarang saya mengerti bahwa saya membutuhkan bimbingan. Saya sering dimarahi ketika diminta belajar. Dan sekarang saya berpikir betapa banyak yang perlu saya pelajari. Dan sekarang aku menyesalinya. 2. Kami punya mimpi.

Izinkan saya memperkenalkan diri. Aku ini anak kecil, badanku tidak begitu besar, apalagi kekuatanku tidak begitu kuat.

Tapi aku berani cita-cita besar jiwaku seperti api dan tidak menghancurkan kita

Orang tuaku tidak bilang aku tidak mau, tapi aku punya pilihan.

Kakak-kakak tolong jaga aku. Aku tak mau diperlakukan seperti ini serahkan pada bumi ini mimpi-mimpi yang kita miliki 3. Ikutilah mimpi-mimpimu

Saya bermimpi menjadi orang yang berguna. Mimpi terkadang memang gila, tapi jangan anggap remeh.

Mimpi itu indah Seindah pelangi yang berwarna-warni Mimpi yang terlintas di benak tanpa disain Impian seorang anak yang bersemangat tinggi

Percayalah pada mimpimu Proses untuk mencapai mimpimu tidaklah mudah.

Harus punya semangat untuk bermimpi Mimpi akan mengubah hidup Tanpa mimpi manusia tidak akan pernah mengubah hidupnya 4. Hari Anak Nasional

Di bawah cakrawala merah, berkumpullah anak-anak semua negara, hari ini adalah Hari Anak Nasional, hati kami penuh kegembiraan.

Kami anak cita-cita, dengan tabah mengibarkan panji harapan, di tanah air tercinta Indonesia, kami berdiri teguh, landasan masa depan.

Hari Anak Internasional, hari yang spesial, penuh makna dan arti penting di hati kita, kita merasa bangga, kita merasa bahagia, pada saat ini, bersama teman-teman.

Kita adalah anak-anak, bukan sekedar mimpi, kita adalah cahaya harapan, bintang di langit, kita adalah masa depan negara, bagaikan cahaya terang, menerangi dunia. 5. Saya anak yang cerdas

Bangun pagi, mandi, dan berpakaian. Jangan lupa sarapan ibu yang bergizi.

Saya anak yang cerdas. Saya tidak diperbolehkan mengantarnya ke sekolah. Ke kiri dengan hati-hati.

Pengarang: Qi Romdani

Tanah mati Tanah mati Hujan Nasib semakin menjauh Kapal-kapal berlayar Berhenti sejenak di selokan Mencari mata yang hilang Dari sudut jalan Semua hilang Semua hilang Semua hilang

Anak-anak memandang ke arah musuh yang berpakaian hitam dan berkata, “Siapa yang mengubah negara kami menjadi kota tempat kami mengirimkan surat kepada Yang Maha Kuasa”. Dilihat dari samping, suara demokrasi adalah bukti menjaga rasa hormat dan gigi putih. Anak terhebat sepanjang masa

Karya : Hadi Genfrus

Ada keheningan dalam pergerakan Ada pergerakan seiring dengan berjalannya kehidupan Anak-anak yang hebat selama berabad-abad Masa penitipan anak yang hebat telah berubah Usia anak-anak telah berubah Perilaku telah berubah Tidak ada yang dianggap hebat

Anak terhebat sepanjang masa ini hanya legenda bukan fakta hanya sekedar opini Wahai anak bangsa… bagaimana nasibmu? Apa impianmu? 8. Kami punya mimpi

Komposer : Burhanudin Rambani

Izinkan saya memperkenalkan diri. Aku ini anak kecil, badanku tidak begitu besar, apalagi kekuatanku tidak begitu kuat.

Tapi aku berani cita-cita besar jiwaku seperti api dan tidak menghancurkan kita

Orang tuaku tidak bilang aku tidak mau, tapi aku punya pilihan.

Kakak-kakak tolong jaga aku. Aku tak ingin diperlakukan seperti ini bumi ini tinggalkan kami dengan impian kami

(Tribunnews.com/M Alvian F)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *