8 Fakta Debat Perdana Capres AS Trump Vs Biden, Adu Gagasan hingga Saling Sindir Kesalahan

TRIBUNNEWS.COM – Berikut rangkuman fakta debat pertama calon presiden (Capres) Amerika Serikat (AS).

Presiden Amerika Serikat (AS) saat ini, Joe Biden dan mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump, saling berhadapan dalam debat calon presiden Amerika Serikat, Kamis (27/6/2024). ) waktu setempat atau Jumat (28/6/2024) pagi.

Pertarungan Donald Trump dan Joe Biden mulai ditayangkan kemarin di saluran YouTube CNN pada pukul 08:00 WIB.

Perdebatan kemarin berlangsung penuh warna, mulai dari adu gagasan hingga saling mengejek kesalahan masing-masing.

Simak fakta debat Presiden AS Joe Biden vs Trump berikut ini: 1. Tidak ada jabat tangan

Saat memasuki ruang debat, Presiden Joe Biden memasuki ruang pertama.

Mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berada di posisi kedua.

Joe Biden dan Donald Trump tidak terlihat berjabat tangan saat memasuki tahap debat.

Keduanya langsung menduduki podium.

Debat ini dimoderatori oleh Jake Tapper dan Dana Bash. 2. Duel Pilpres AS 2020

Kedua calon presiden AS terakhir kali bertemu dalam debat tahun 2020, di mana mereka tidak berjabat tangan karena protokol Covid-19. 3. Bersaing untuk mendapatkan ide

Tuan Biden dan Tuan Trump bertukar pandangan dan mendiskusikan banyak topik, mulai dari ekonomi hingga imigrasi.

Debat Trump dan Biden mengangkat isu imigrasi, keselamatan publik, dan hak reproduksi dalam debat perdananya.

Tak hanya itu, politik atau politik luar negeri juga menjadi topik menarik dalam pemilu.

Menyusul situasi di Timur Tengah dan Eropa, kandidat akan ditanyai mengenai posisi Amerika Serikat terhadap agresi Israel di Gaza dan bantuan kepada Ukraina yang saat ini sedang diserang oleh Rusia.

Juga tentang kebijakan AS terhadap Taiwan dan persaingan negara ini dengan China.

Seperti yang Anda ketahui, AS dan Tiongkok telah terlibat dalam banyak perselisihan seperti dukungan Taiwan dan perdagangan.

Taiwan menginginkan kemerdekaan dari Tiongkok dan negara Paman Sam telah menunjukkan dukungannya 4. Kasus suap Trump dan film dewasa

Dalam debat tersebut, Biden menyerang Trump terkait berbagai kasus kriminal yang melibatkan dirinya.

Termasuk persidangan di New York yang berakhir dengan hukuman Trump karena memalsukan catatan bisnis.

Memo tersebut terkait dugaan pembayaran kepada bintang porno Stormy Daniels yang dituduh selingkuh dengan Trump.

Namun, Trump menanggapi Biden dengan mengatakan, “Saya tidak berhubungan seks dengan selebriti.” 5. Penarikan pasukan dari Afghanistan

Mengenai penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan, Trump mengambil langkah yang berlawanan dengan Biden selama debat.

Trump menyebut Biden buruk dalam menangani Afghanistan.

“Ini memalukan,” kata Trump.

“Dia (Biden) harus memecat jenderal seperti yang saya katakan, agar dia tidak kehilangan cinta, tapi dia harus memecat jenderal,” ujarnya.

“Tidak ada jenderal yang dipecat karena momen paling memalukan dalam sejarah negara kami, Afghanistan, di mana kami menelantarkan peralatan bernilai miliaran dolar,”

“Kami kehilangan 13 tentara hebat dan 38 tentara tewas,” kata Trump Tentang Palestina.

Selama debat, Biden menegaskan bahwa Israel menginginkan perdamaian.

Dan mengatakan bahwa posisi Amerika adalah mendukung negara Zionis, dengan harapan agar Hamas segera dihancurkan.

“Hamas telah melemah dan harus segera dihancurkan,” kata Biden.

Trump memberikan respons mengejutkan terhadap konflik Israel dan Hamas.

“Israellah yang menginginkan (perang) terus berlanjut,”

“Dia (Biden) bilang Hamas ingin berperang, tapi itu sebenarnya Israel,” ujarnya.

Trump juga menegaskan bahwa dia hanya akan membiarkan Israel melanjutkan perang.

“Tapi dia (Biden) jadi lebih Palestina, sayangnya dia tidak suka karena dia orang jahat. Dia tidak kuat,” ujarnya.

Sejauh ini perang di Gaza belum berakhir meski pemerintahan Biden telah mengusulkan resolusi perdamaian.

Di sisi lain, Biden menegaskan Hamas menolak resolusi perdamaian tersebut. 7. Trump mencap Biden sebagai penjahat

Dalam debat tersebut, Trump menyebut Biden sebagai penjahat.

“Joe mungkin adalah terpidana teroris dengan semua yang dia punya,” kata Trump.

Menanggapi hal tersebut, Biden mengkritik pernyataan Trump.

Pria berusia 81 tahun itu juga memperingatkan bahwa Trump dapat dituntut karena mengatakan “hal-hal yang meresahkan”.

“Gagasan bahwa saya melakukan sesuatu yang salah adalah kemarahan,” jawab Biden. 8. Aborsi

Trump menuduh Biden melegalkan aborsi.

“Jadi itu berarti dia bisa mencabut nyawa seorang anak di bulan kesembilan dan bahkan setelah lahir?”

“Karena beberapa negara bagian yang dipimpin secara demokratis mengambil alih jabatan tersebut setelah mereka lahir,”

“Mantan gubernur Virginia: ‘Turunkan anak-anak, lalu kita putuskan apa yang harus dilakukan.’ Oleh karena itu, dia rela mengeluarkan anak tersebut dari kandungannya pada bulan ke 9 dan membunuh anak tersebut.”

“Tidak ada seorang pun yang menginginkan hal itu terjadi, baik dari Partai Demokrat maupun Republik. Tidak ada seorang pun yang menginginkan hal itu terjadi,” kata Trump.

Namun Biden mengatakan Trump membuat klaim palsu.

“Ini sama sekali tidak benar,” kata Biden.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *