76 Calon Paskibraka Digembleng di Pusdiklat Cibubur, Cegah Paham dan Ideologi Menyimpang

TRIBUNNEWS COM, JAKARTA – Menjelang HUT RI ke-79, calon Pasukan Pengibar Bendera Penerus (Paskibraka) Tingkat Pusat Tahun 2024 akan mulai aktif berlatih.

Usai mendapat materi pembinaan ideologi Pancasila dari BPIP, para calon Paskibraka yang bertugas di IKN mengikuti Pelatihan Nilai-Nilai Kebangsaan dari 4 konsensus utama nasional oleh Lembaga Stabilitas Nasional Republik Indonesia (Lemhannas).

Wakil Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Rima Agristina Lemhannas mengapresiasi dan berterima kasih kepada RI yang terus berkolaborasi dan bersinergi untuk melahirkan kader-kader pemimpin masa depan bangsa yang berkarakter Pancasila.

BPIP tidak sendiri dalam membina calon Paskibraka. Sebab calon yang dibina adalah pemimpin masa depan Indonesia, ujarnya. Training Center, Jibubur, Jawa Barat, Selasa (16/7/2024).

Selain itu, Direktur Program Paskibraka Tingkat Pusat menyatakan, pemahaman terhadap ideologi Pancasila dan nilai-nilai kebangsaan harus dimiliki calon Paskibraka sejak dini, terutama mengenai konsensus dasar berbangsa dan bernegara.

“Tentunya kami melihat banyak tantangan ke depan, sehingga sangat masuk akal jika kita bersinergi dengan BPIP untuk memperkuat pembinaan pemimpin bangsa melalui program Lemhannas Paskibraka,” ujarnya.

Program prioritas nasional telah dilaksanakan untuk mencapai Indonesia emas pada tahun 2045.

“Adik-adik calon Paskibraka kini sudah memasuki usia yang diharapkan bisa menduduki jabatan penting sebagai pemimpin Indonesia di tahun 2024, peringatan 100 tahun kemerdekaan Indonesia,” ujarnya.

Pelamar Paskibraka 2024 telah melalui proses rekrutmen dan seleksi Paskibraka yang ketat. “Dari 153.000 peserta Paskibraka yang tersebar di seluruh Indonesia, inilah 76 calon Paskibraka tingkat pusat yang dipilih mewakili provinsinya,” kata Rima.

Yaitu Ideologi Pancasila, Wawasan Kebangsaan, Perlawanan Nasional, Indonesianisme, Kepaskibrakan, dan lain-lain. diharapkan dapat dikembangkan oleh para ahli/tokoh nasional yang profesional. Pemaparan materi dari berbagai sumber yang disampaikan akan semakin memantapkan calon Paskibraka tingkat Pusat sebagai kader pemimpin Indonesia masa depan.

“Setelah giat belajar dan berlatih, langkah tegas yang dilakukan Paskibraka untuk mengibarkan Merah Putih bukanlah langkah sederhana, melainkan langkah tegas dengan penuh pemahaman bahwa beliau benar-benar mewakili bangsa Indonesia dalam mengibarkan Merah Putih untuk mencapai Indonesia Abadi. Indonesia Hebat,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Plt Gubernur Lemkhanas Letjen Eko Margiono MA. aksi ini Lemhannas RI. mengatakan, kewajiban calon Paskibraka untuk berbagi dan menginformasikan kepada adik-adiknya.

Menurutnya, perkembangan lingkungan strategis saat ini dihadapkan pada kemajuan teknologi yang pesat disertai tantangan yang mengubah perilaku dan pola komunikasi masyarakat di era globalisasi. Era globalisasi menunjukkan bahwa dunia tidak mengenal batas negara (borderless).

“Selain dampak positifnya, dampak negatifnya juga tidak sedikit. Kemudahan akses informasi membuat kita semua bisa melihat, memperhatikan, bahkan mempengaruhi nilai-nilai kehidupan yang dianut negara lain,” ujarnya. dikatakan.

“Ini mungkin menjadi peluang untuk mempromosikan nilai-nilai kehidupan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan kita,” lanjutnya.

Kemungkinan untuk mengenalkan nilai-nilai tersebut hendaknya menjadi perhatian kita semua, terutama generasi muda yang sangat dekat dengan prestasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebagai kader pemimpin bangsa masa depan yang kelak menjadi duta Pancasila, komitmen tersebut perlu didukung dengan penguatan nilai-nilai kebangsaan yang holistik, karena adik-adik mempunyai asal usul, pengalaman dan persepsi yang berbeda, serta perbedaan kualitatif. pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan.

Momentum ini sangat ideal untuk pendalaman nilai-nilai kebangsaan untuk melengkapi dan memperdalam materi kebangsaan, ujarnya.

Keinginan dan tanggung jawab moral generasi muda untuk mengatasi berbagai permasalahan bangsa, salah satunya adalah peran generasi muda dalam melawan dampak negatif kemajuan teknologi.

“Kami berharap saudara semua dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan yang lahir dari empat konsensus pokok bangsa untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan negara serta memberikan kontribusi positif dalam penyelesaian permasalahan bangsa. negara berada di atas kepentingan pribadi atau publik. kepentingan kelompok,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *