75 Orang Tewas dalam 24 Jam di Gaza Tengah pada Rabu, Israel Menggempur Kamp Pengungsi yang Padat

Israel menyerbu kamp pengungsi yang penuh sesak di Gaza pada hari Rabu. 75 orang tewas dalam 24 jam di Gaza tengah

TRIBUNNEWS.COM- Puluhan orang tewas di jantung Jalur Gaza. Ketika Israel menyerang kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak

Saat pertempuran berkecamuk di Gaza Para pejabat Hamas mengatakan usulan gencatan senjata Israel yang diajukan oleh Gedung Putih tidak menyerukan diakhirinya permusuhan.

Sedikitnya 75 warga Palestina tewas dalam kurun waktu 24 jam di kamp pengungsi Bureiij dan Maghazi yang padat penduduk, desa Al-Masdar dan kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah, lapor surat kabar The Cradle, Rabu (6/2024).

Menurut laporan lokal Militer Israel telah melakukan serangan darat dan udara tanpa pandang bulu di wilayah tersebut.

Korban selamat dari serangan itu diangkut ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, satu-satunya pusat kesehatan di daerah tersebut. Para pejabat mengatakan mereka tidak mampu menampung jumlah korban banjir di rumah sakit tersebut.

Sumber medis di Deir al-Balah mengkonfirmasi kepada Al Jazeera bahwa kamar mayat penuh dan rumah sakit beroperasi tiga kali lipat dari kapasitasnya.

Menurut tentara Israel Penyerangan ke Gaza akan dilakukan oleh Brigade ke-98 TNI Angkatan Darat yang hingga saat ini masih memerangi perlawanan Palestina di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.

Tel Aviv mengklaim operasinya didasarkan pada “Intelijen dalam operasi dan infrastruktur kelompok teroris di atas dan di bawah.”

Brigade Martir Al-Aqsa, sayap bersenjata gerakan Fatah. Mereka mengkonfirmasi pada Rabu pagi bahwa mereka telah menghadapi tentara penyerang dengan tembakan roket dan mortir.

Bentrokan terus terjadi di dekat koridor Netzarim dan di kota Rafah, di ujung selatan Jalur Gaza. dimana lebih dari satu juta warga Palestina terpaksa mengungsi

Kampanye genosida Israel telah menewaskan lebih dari 36.000 warga Palestina di tempat yang oleh para ahli dianggap sebagai penjara terbuka terbesar di dunia.

Ribuan lainnya terkubur di bawah reruntuhan.

Pembantaian warga sipil Palestina terbaru terjadi saat para pejabat AS Tawaran gencatan senjata Israel masih diikuti. yang tidak diterima oleh Tel Aviv dan telah dikritik keras oleh para pejabat Hamas.

“Badan Zionis belum memberikan tawaran. Namun dia keberatan dengan usulan mediator tersebut. Pendudukan hanya membutuhkan satu langkah di mana mereka mengambil tawanan dan kemudian melanjutkan perang,” kata pemimpin Hamas Osama Hamdan. kata pada hari Selasa

“Tanpa sikap Israel yang jelas mengenai persiapan untuk mengakhiri perang secara permanen dan penarikan diri dari Jalur Gaza, Tidak akan ada kesepakatan,” tambahnya.

(Sumber: Buaian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *