61 Calon Menteri Prabowo Beredar, Ada Nama-nama Populer dan Orang Baru

TribuneNews.com, Jakarta – Sejak sepekan terakhir, media sosial ramai dengan calon menteri yang disebut-sebut berpeluang menjadi menteri 2024-2029. di Kabinet Menteri, nama keluarga.

Nama 61 orang itu sedang dibahas untuk menteri, wakil menteri, dan kepala nonkementerian.

Beberapa di antaranya sudah banyak diketahui masyarakat, namun ada pula yang masih terdengar aneh.

Nama-nama yang familiar

Pengacara kondang Hutman Paris Hutapia, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Anggota DPR Fadli Zon, dan Menteri Keuangan M. Mulyani adalah beberapa nama beken.

Nama-nama baru pun bermunculan

Muncul pula nama-nama baru yang disebut-sebut menjadi menteri seperti Benny Octavianus, Rauf Purnama, Assep Sepudin Zahar, Benny Octavianus.

Daftar lengkap 61 nama calon menteri Prabowo-Gibran sudah tersebar.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlanga Hartarto Menteri Koordinator Pangan, Gizi, dan Pembangunan Manusia: Eric Thohir Menteri Koordinator Energi, Investasi, dan Lingkungan Hidup: Hatta Rajas Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan: Tito Karnavian Menteri: Menteri Pertahanan: Sajafriddin Menteri Pertahanan M. Herindra Sekretaris Negara: Ahmad Mujani Wakil Menteri Negara: Nezer Pataria Sekretaris Kabinet: Roshan Roslani Menteri Dalam Negeri: Sufami Dasko Menteri Luar Negeri: Fadli John Wakil Menteri Luar Negeri: Teku Rifki Harsya Menteri Pariwisata dan Pariwisata Kreatif Perekonomian: Joko Santos Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Helmi Yahya Menteri Dharma: Yakut Cholil Koumas Wakil Menteri Agama: Asap Sepuddin Zahar Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Yusril Ihja Mahendra Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Menteri Hak Asasi Manusia Pendidikan, Kebudayaan dan Teknologi: Arif Satria Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Teknologi: S Hasan Syedjili Menteri Kesehatan dan Gizi Badan: Terawan Wakil Menteri Kesehatan dan Gizi: Benny Octavianus Menteri Sosial, Kesejahteraan, Perempuan dan Anak: Rahu Saraswati Wakil Menteri Sosial, Kesejahteraan, Perempuan dan Anak: Grace Natalie Menteri Riset dan Kepala Brin: Dudung Abdurachman Menteri Tenaga Kerja: Ahmad Doli Kurnia Tanjung Wakil Menteri: Agus Jabo Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasmita Wakil Menteri: Haris Rusli Moti Menteri ESDM : Rauf Purnamaur Wakil Menteri ESDM : Oki Muraja Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat : Ridwan Kamil Menteri Perhubungan : Ignasius Jonan Menteri Keuangan dan Kepala BAPPENAS : Bpk. Mulyaninad dan Menteri Keuangan Bappen Karthik Virjoatmodjo Kepala Bidang Penanaman Modal: Bahlil Lahadalia Menteri Komunikasi, Informatika dan Teknologi Digital: Budi Ari Setiyadi Wakil Menteri Komunikasi, Informatika dan Teknologi Digital: Kailani Menteri Perdagangan: Zulkifli Hasan Menteri Pertanian: Endi Amran Sulaiman Menteri Lingkungan Hidup: Budistriyo Menteri Negara, Penanggung Jawab Pemberdayaan dan Reformasi Birokrasi: Bambang Menteri Ako S. Wakil Menteri Pemberdayaan Negara dan Reformasi Kepegawaian: Habiburokhman Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Pemukiman Kembali: Budiman Sujatmi Wakil Menteri Negara Tertinggal dan Tertinggal Pemukiman Kembali, Pemerintah Daerah dan Pemerintahan Daerah: Harimurthy Yudhoyono Wakil Menteri Perencanaan Daerah, BPN dan Kehutanan: Raja Julie Antony Menteri BUMN: Shakti Vahyu Trenggono Wakil Menteri BUMN: T Helmi Menteri Kelautan dan Perikanan: TB Heru Rahu Menteri Kelautan dan Wakil Menteri Manusia Ikan Rishiman. Menteri Pemuda dan Olahraga : Dito Ariotejo Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga : Arif Rosid Hasan Menteri Koperasi, UMKM dan Pasar Tradisional : Maruarar Sirait Wakil Menteri Koperasi, UMKM dan Pasar Tradisional : Sudaryo Menteri Pengendalian Pembangunan Sekretaris : Roberto Lumban Kepala Penjara : I Nyoman Cantiasa Badan Pangan Nasional Kepala : Arief Prasetyo AdiHed Badan Gizi Nasional : Dadan Hindayana Kepala Badan Pendapatan Negara : Bambang Brodjonegoro Kepala Staf Presiden : Nusron Wahid

Jumlah kementerian mencapai 40

Hingga pekan lalu, pemerintahan Prabowo-Gibran disebut-sebut akan membentuk “kabinet kasar” yang terdiri dari 40 kementerian dan lembaga di pemerintahan.

Wakil Ketua Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, gagasan seperti itu murni hak prerogratif Prabowo Subanto sebagai presiden terpilih.

Oleh karena itu, menurut Habiburokhman, Prabowo juga berhak mengurangi atau memperkecil jumlah kementerian sebagai alat pendukung pemerintahannya.

Hal itu disampaikan Habiburokhman menanggapi rencana pembentukan kementerian baru yang berjumlah 40 kementerian.

“Sebenarnya kedua daerah pemilihan (terdiri dari kementerian) ada di Pak Prabowo sebagai presiden terpilih.

“Apakah tim besar efektif, tidak efektif, dan sebagainya, tentu saja itu pendapatnya,” kata Habiburokhaman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/6/2024).

Habiburokhman juga mendukung Prabowo yang ingin menambah jumlah kementerian.

Menurutnya, Indonesia adalah negara besar yang memiliki tujuan dan cita-cita besar.

Oleh karena itu, tujuan mewujudkan cita-cita tersebut akan lebih baik tercapai melalui keterlibatan beberapa negara.

“Jadi jika Anda benar-benar ingin melibatkan lebih banyak orang, saya rasa tidak ada masalah.”

“Jujur saja, semakin banyak semakin meriah bagi saya pribadi,” kata Habiburokhman.

Habiburokhman juga mengimbau masyarakat untuk tidak menganggap bentuk tubuh “besar” identik dengan tubuh gemuk dan gaya hidup tidak sehat.

Baginya, postur tubuh gemuk di kantor berbeda dengan postur tubuh manusia.

Oleh karena itu, semakin banyak pihak yang terlibat dalam urusan kenegaraan, semakin baik.

“Jadi kita tidak usah ngomong, kalau kita obesitas menurut tubuh manusia, itu tidak sehat, tapi kalau bicara negara, angka yang besar berarti besar, saya oke saja, negara kita besar. .” Tantangan kita besar, tujuan kita besar,” kata Habiburokhman.

Wajar jika kita perlu mengumpulkan lebih banyak orang, berkumpul di pemerintahan untuk menjadikannya lebih besar, kata Habiburokhman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *