6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara Terbaru Israel di Rafah, 10 Lainnya di Gaza Tengah

TRIBUNNEWS.COM – Al Jazeera Arab melaporkan pertempuran sengit terjadi antara kelompok bersenjata Israel dan Palestina pada Rabu (22 Mei 2024) di selatan kota Rafah.

Menurut laporan, pesawat Israel mengebom sebuah rumah, menewaskan sedikitnya enam orang.

Sementara itu, Israel melancarkan serangan di Gaza tengah pagi ini, menewaskan 10 orang.

Pada Selasa malam, Israel menyerang Gaza dan menewaskan delapan orang.

Selanjutnya, ruang gawat darurat RS Jabaliya Kamal Adwan terkena rudal Israel sehingga menyebabkan staf panik dan bergegas memindahkan pasien ke tempat yang aman.

“Ketika roket pertama menghantam, ia menghantam pintu masuk ruang gawat darurat,” kata direktur rumah sakit Hussam Abu Safiya. “Kami mencoba masuk, dan kemudian roket kedua jatuh dan roket ketiga jatuh. Menabrak gedung di dekatnya, Reuters dilaporkan.

“Kami tidak bisa kembali dan menemui mereka. Ruang gawat darurat melayani anak-anak, orang lanjut usia, dan orang-orang di bangsal rumah sakit,” katanya.

Tak hanya RS Kemal Advan, tank Israel juga mengepung RS Al-Awda selama tiga hari berturut-turut. Khan Yunus gagal lolos dari serangan tersebut

Serangan udara Israel menewaskan tiga anak di sebuah rumah di Khan Younis.

Warga di sebelah timur Khan Younis mengatakan mereka meninggalkan pemukiman Quza setelah tentara Israel mulai menyerang tepi timur wilayah tersebut.

“Bom meledak di mana-mana dan orang-orang panik. Itu adalah serangan yang mengejutkan,” kata seorang warga seperti dikutip Arab News.

UNRWA, badan utama PBB di Gaza, memperkirakan pada hari Senin bahwa lebih dari 800.000 orang telah melarikan diri sejak Israel mulai menargetkan Rafah.

Distribusi makanan di Rafah telah ditangguhkan karena kurangnya pasokan dan ketidakamanan, kata UNRWA pada hari Selasa.

Israel telah berjanji untuk melanjutkan serangannya ke Rafah untuk melenyapkan empat batalyon militan Hamas yang tersisa yang bersembunyi di sana.

Tank menyerang El Geneina, Salaam dan pinggiran timur Rafah di Brazil, kata warga. 7 orang tewas di Jenin

Selain di Gaza, tentara Israel juga melakukan serangan kekerasan terakhir di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki.

Tujuh warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan terbaru ini.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang dokter, seorang guru dan dua anak termasuk di antara korban tewas.

Dr Useid Jabarin, 50, terbunuh di dekat rumah sakit Jenin, kata dokter tersebut, mengutip laporan di The New Arab.

Belakangan, guru sekolah Allam Jaradat ditembak oleh pasukan Israel di mobilnya dalam perjalanan menuju tempat kerja.

Pada saat yang sama, Mahmoud Hamadneh dan Osama Abu Jalil, keduanya berusia di bawah 18 tahun, juga tewas dalam serangan Israel.

Sembilan warga Palestina terluka dalam serangan itu, dua di antaranya serius.

Wafa mengatakan seluruh sekolah di Jenin dan sekitar lokasi pengungsian dievakuasi pasca penggerebekan yang terjadi sekitar pukul 08.00 waktu setempat.

Film tersebut menunjukkan lusinan tank memaksa masuk ke kota dan buldoser menghancurkan gedung dan infrastruktur lainnya di Jenin.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan militer Israel juga menembaki ambulans yang berusaha menyelamatkan korban.

Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan lubang peluru di ambulans.

Bulan Sabit Merah mengatakan bahwa selama penggerebekan di kamp Jen, pasukan Israel mencegah stafnya mengakses korban di daerah Gabuz, Al-Araby Al-Jadeed, situs berbahasa Arab Al-Arabiya, melaporkan.

Namun, militer Israel mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa meskipun ada kematian warga sipil, pasukannya “meluncurkan operasi kontra-terorisme di Jenin dan berperang melawan personel bersenjata”.

Serangan lainnya dilakukan di Tubas, Hebron, Nablus dan Ramallah.

RRT mengatakan stafnya merawat seorang pria berusia 22 tahun yang mengalami luka tembak di pahanya di Beit Ummar, dekat Hebron.

Selama setahun terakhir, pasukan Israel sering melancarkan serangan mematikan di Tepi Barat, khususnya di Jenin.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *