TRIBUNNEWS.com – Mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), menjadi saksi utama dalam sidang dugaan berpuas diri di Kementerian Pertanian ( Kementan), Senin (24/6). /2024). .
Sementara itu, SYL telah menjawab banyak pertanyaan yang diajukan Dewan Juri.
Namun, Kejaksaan berulang kali mempertanyakan pendirian SYL.
Dihimpun Tribunnews.com, berikut enam kali hakim mempertanyakan keterangan SYL: 1. Anehnya, SYL yang marah pada bantuan tersebut dan bukan Thita.
Dalam keterangannya sebagai saksi mahkota, SYL mengaku mengetahui putrinya Indira Chunda Thita telah menerima Toyota Innova Venturer baru dari Kementerian Pertanian.
Namun SYL membantah Thita tidak menyuruh asistennya Panji Hartanto membeli mobil.
SYL membenarkan, Panji hanya mengajukan pinjaman untuk Thita yang kerap memanfaatkan properti Kementerian Pertanian saat kejadian.
“Saya minta (Panji) Thita siapkan mobil. Mobil di kantor banyak pak. Jangan buat tembok bisnis (Thita). .”
“Sejak itu dia pakai mobil jaga di kediaman WiChan (Widya Chandra). Saya pakai mobil saya. Saya marah, kenapa saya belikan mobil untuknya? Saya pinjam saja, ”kata penjelasan SYL. .
Ketua MA Rianto Adam Pontoh yang marah terhadap SYL membenarkannya.
Mengetahui SYL marah kepada Panji, Ketua MA heran mengapa pemerintah Sulsel tidak mengambil posisi ratu yang ingin diberikan mobil baru.
“Siapa yang membuatmu marah?” kata ketua hakim.
“Kalau Panji, setelah diperlihatkan (mobilnya) dijual,” kata SYL.
“Bukan anakmu?” kata ketua hakim.
“Tidak. Thita tidak yakin (apakah mobil itu benar-benar dijual),” jawab SYL.
“Bukankah kamu yang mengambil anakmu?” Ketua Mahkamah Agung terkejut. 2. Menanyakan kemarahan SYL terhadap mobil
Lebih lanjut, pengadilan tinggi mempertanyakan alasan SYL tak berniat mengembalikan mobil Innova Venturer milik Thita.
Bahkan, SYL mengaku kesal saat mengetahui mobil Thita disita dari Kementerian Pertanian.
Keadaan itu juga dimanfaatkan oleh anak Anda, meskipun Anda marah, tidak ada upaya untuk mengembalikan atau menjual mobil tersebut, sehingga dia mengembalikan (uangnya),” kata Ketua Mahkamah Agung.
SYL kemudian menanyakan apakah SYL mengetahui mobil Thita dibeli dari pejabat Kementerian Pertanian dengan dana bersama.
“Tahu karena sharing atau jemput anggota Eselon I?” kata ketua hakim.
“Saya tidak tahu itu dibagikan, tapi saya tidak tahu, Pak.
“Dan saya sibuk dengan pekerjaan lain setelah marah. Kalau ingat, saya minta dipekerjakan kembali,” kata SYL. 3. Kesaksian SYL disebut tidak sesuai fakta, dalam kasus perampokan dan penghiburan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, keterangan terdakwa Kasdi Subagyono dan Muhammad Hatta, dalam kelanjutan penyidikan di Pengadilan Tipikor. Jakarta, Senin (24/6/2024). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Pada saat yang sama, Ketua MK menanyakan soal umrah SYL dan keluarganya yang menggunakan dana Kementerian Pertanian.
Diketahui, SYL dan keluarga putranya, Kemal Redindo, menunaikan umroh saat berkunjung ke Arab Saudi.
Hakim tidak mempermasalahkan pencucian uang yang disponsori pemerintah.
Namun, ia ingin memastikan dari mana asal dana tersebut untuk membiayai SYL dan umrah keluarganya.
“Sekarang soal biaya. Kalau kunjungan kenegaraan, tidak masalah karena negara menanggungnya. Bagaimana dengan perjalanan umrah?” kata ketua hakim.
SYL mengaku memang berniat membiayai umrah keluarganya dengan uangnya sendiri.
Namun, menurut SYL, ia tidak dibiayai untuk umrah keluarganya sehingga ia tidak mengetahui berapa besaran biaya yang harus dikeluarkan Kementan.
“Saya di kantor, anak cucu saya adalah tanggung jawab pribadi saya. Saya siap mengurusnya.”
“Pemeriksaannya hanya dilakukan sampai detik terakhir, dan saya tidak dibayar (biaya umroh).
“Saya tidak tahu berapa, jadi kalau tahu harus bayar,” kata SYL.
Mahkamah Agung langsung menolak laporan SYL.
Dia membenarkan keterangan SYL tidak sesuai dengan keterangan saksi sebelumnya.
Situasinya tidak sama Pak. Begitu pula yang dikatakan saksi lain (SYL dan keluarga umrah ditanggung Kementerian Pertanian).
“Enam anak Anda ikut. Dan yang penting menteri akan membantunya. Mengerti?” kata ketua hakim. 4. Soalnya SYL dan keluarga disubsidi umrah oleh Kementerian Pertanian
Lebih lanjut Ketua MK menanyakan kepada SYL apakah ia tidak menyiapkan biaya umroh untuk dirinya dan keluarganya, apakah ia menggunakan uangnya sendiri.
Ia pun menanyakan apakah anak SYL, Dindo, membiayai umrahnya atau tidak.
“Tadi Anda bilang umrah dibayar terpisah. Kalau bayar terpisah berarti sudah dipersiapkan dari awal.
“Kamu atau keluargamu (uang pemberian keluargamu?) atau Dindo bersaudara sendiri, ada apa?” kata ketua hakim.
“Apakah RUU itu masuk ke RUU khusus atau ke Menteri?” lanjutnya.
“Saya belum dibayar. Jadi saya tidak tahu,” jawab SYL.
“Tapi Menteri yang membayar uangnya, itu masalahnya,” kata hakim. 5. Kueri akun SYL
Selain Ketua MK, Ketua MK Ida Ayu Mustikawati juga melontarkan pertanyaan kepada SYL.
Hal ini berlaku bagi pemegang akun SYL yang telah meminta untuk dibanned.
“Kemarin ada akun yang kamu minta dihapus? Di akun yang kamu punya itu sudah kamu batalkan, akun yang dikenakan biaya pendaftaran ya?” kata Hakim Ida.
SYL mengaku tidak mengetahui di bank mana dia berada, dengan uang di dalamnya.
Dia mengatakan asistennya Panji mengetahui pin rekening ATM miliknya.
“Enggak Pak. Sampai saat ini saya belum tahu rekening saya di mana, berapa jumlahnya. Meski pinnya disimpan Panji, pinnya saya tidak tahu, kadang dia simpan kartu kreditnya,” kata SYL.
“Uang yang dicuri sudah ditransfer, menteri, wakil gubernur, sekretaris daerah mulai dari saya, dan kalau saya menghasilkan uang, itu tugas saya.
“Karena saya jarang menyimpan uang di bank, setelah saya pindah tempat, saya keluarkan (uangnya) dan tukarkan ke mata uang lain,” kata SYL.
Mendengar jawaban SYL, Hakim Ida kehilangan harapan.
Sebab, menurut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), SYL punya banyak catatan.
“Tapi amplopnya banyak, dan kosong. Kalau mau dikumpulkan dalam satu amplop, di kotak uang, di amplop uang.”
“Banyak yang tersebar karena itu yang dilihat, itu yang jadi pertanyaan,” kata hakim Ida. 6. SYL kaget Menteri Pertanian (SYL) tidak menghalangi pihak keluarga untuk membayar istri Syahrul Yasin Limpo (SYL), Ayun Sri Harahap dan anak SYL, Kemal Redindo serta cucunya dan SYL, Andi Tenri Bilang, itu saja . bukti dalam kasus ini. manipulasi dan kepuasan di Kementerian Pertanian terhadap terdakwa Syahrul Yasin Limpo di persidangan, Senin (27/5/2024). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Hakim Ida kemudian menanyakan apakah SYL mengetahui Kementerian Pertanian menjamin operasional perusahaannya, termasuk tiket pesawat.
Berdasarkan penjelasan SYL, keluarganya tidak mengetahui bahwa mereka diberikan uang dari Kementerian Pertanian.
SYL sendiri mengatakan, rekan-rekannya menawarkan keluarganya untuk membiayai pengeluaran usaha, termasuk tiket pesawat, dengan menggunakan dana Kementerian Pertanian.
Sedangkan dari pihak keluarga SYL, lanjut SYL, rekan-rekannya mengatakan uang tersebut masuk ke rumah keluarga menteri.
“Tuanku, setelah penyelidikan ini, saya kira para karyawan ini bertanya, siapa yang akan menggunakan tiket itu.
“Itu ada di kabinet dan keluarga, diberikan kepada keluarga,” kata SYL.
“Keluarga Anda juga menyampaikan laporan bahwa mereka dibayar oleh Kementerian Pertanian? Tahukah Anda?” kata Hakim Ida.
“Tidak spesifik, tapi saya periksa, saya diberitahu, saya punya banyak uang.”
“Jadi kalau saya berangkat dan keluarga, enaknya kalau rombongan, semua menteri melakukannya,” kata SYL.
“Diperlihatkan kepada mereka, diyakini bagian dari rumah menteri,” kata SYL.
“Tahukah kamu bahwa itu dicetak?” kata Hakim Ida.
“Ya, kamu tahu,” kata SYL.
“Mengapa kamu tidak melarang keluargamu?” Hakim Ida terkejut dengan jawabannya.
Sekarang kita tahu itu tidak masuk (di Kementerian Pertanian), katanya dihitung, kata SYL.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)