6 Fakta soal DPO Pembunuh Vina: Alasan Polisi Sulit Tangkap Pelaku, Hotman Paris Endus Kejanggalan

Tribune News.com – Delapan tahun berlalu, kasus pembunuhan Karni dan Vina (16) belum terselesaikan sepenuhnya.

Kasus Weena, perempuan yang dibunuh di Cerebon, Jawa Barat pada 2016, kembali viral setelah diangkat menjadi film layar lebar.

Ketiga pelaku tersebut dikabarkan masih buron.

Meski masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), namun pelakunya tidak ditemukan.

Mereka adalah Andy, Dani dan Peggy alias Perong.

Selain ketiganya, polisi sudah menangkap delapan pelaku kejahatan.

Mereka yang ditangkap telah menghabiskan beberapa waktu di penjara.

“Soal status DPO ketiga orang tersebut, kami sudah berupaya mencari identitas ketiga orang tersebut.

Kabid Humas Polda Jabar Kompol Jules Abraham Ebast, kata Kabid Humas Polda Jabar, Selasa (14/5/2024). .

3 Fakta DPO Kasus Pembunuhan Veena yang dirangkum tribunenews.com selengkapnya: 1. Intervensi Barescream

Polisi BareScream membantu pencarian tiga pembunuh dan pemerkosa yang melarikan diri.

Tim Direktorat Kriminal Umum Bareskrim Polri pun turut mendukung Polda Jabar dalam menangkap ketiga DPO tersebut.

“Kami sudah mengirimkan tim untuk mendukung Polda Jabar,” kata Dirjen BareScream Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro, Kamis (16/5/2024).

Namun Juhandani tak merinci lebih lanjut mengenai proses penyidikan dan penggeledahan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam tindak pidana tersebut. 2. Polisi menolak untuk menutupi para penjahat

Komisaris Polisi Jules Abraham Aast membantah polisi menyembunyikan ketiga tersangka yang melarikan diri.

Hal ini sekaligus menjawab pertanyaan bahwa salah satu dari tiga tersangka yang melarikan diri adalah anak seorang polisi.

Jules mengatakan, korban adalah anak Rizki atau anggota Polri.

Oleh karena itu, perlu saya sampaikan bahwa hasil pemeriksaan dan fakta sebenarnya dari kasus tersebut adalah salah satu korban yang mempunyai pacar atau rekan kerja tanpa saudara perempuan, yaitu saudara laki-laki Eki, adalah anak dari anggota kami, anggota. dari polisi.”

Artinya salah satu korban adalah anak polisi, bukan penjahat.

Jadi yang perlu kami tekankan, dalam kasus ketiga orang yang diberi status DPO tersebut, pemeriksaan belum mengungkap informasi atau fakta bahwa pelakunya adalah anak polisi, ujarnya. Selasa 3. 3 Ciri-ciri DPO

Berikut identitas dan ciri-ciri ketiga tersangka pembunuh Veena dan Rizki dalam DPO;

– andi (23)

Alamat : Desa Banjarwangun, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Ciri-ciri fisik: 165 cm, badan mungil, rambut lurus, dan kulit gelap. Pasca tayangnya “Vina: 7 Hari Lalu” di bioskop, kasus pembunuhan Vina kembali menjadi perbincangan publik. (tribunnews.com)

– Dani (20)

Alamat : Desa Banjarwangun, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Ciri-ciri fisik: 170 cm, ukuran sedang, rambut keriting, kulit coklat

– Peggy alias Perong (22)

Alamat : Desa Banjarwangan, Kecamatan. Kecamatan Mundu. Cirebon.

Ciri Fisik : 160 cm, badan mungil, rambut keriting, kulit gelap 4. Alasan polisi sulit menangkap pelakunya

Sementara itu, polisi mengaku sulit menemukan ketiga orang yang melarikan diri tersebut.

Hal ini terjadi karena identitas tiga pelaku lainnya belum bisa terungkap akibat delapan pelaku ditangkap.

“Upaya penggeledahan ini, baik pemeriksaan saksi maupun delapan tersangka yang dinyatakan bersalah yang ditahan, belum mengungkap identitas sebenarnya dari ketiganya,” kata Kompol Jules. 5. Hotman Paris mencium sesuatu yang aneh

Sementara itu, Hotman Parris, seorang pengacara kondang, datang membantu keluarga Wina melacak tiga buronan penjahat.

Huttan mendesak Kapolri dan Kapolda Jabar segera membuka kembali penyidikan kasus tersebut dan menemukan ketiganya ditangkap.

Oleh karena itu, kami menghimbau kepada Kapolri dan Kapolda Jabar untuk membuka kembali kasus ini guna penyidikan khusus terhadap ketiga tersangka tersebut.

Dan untuk melindungi seluruh Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati dari delapan pelaku yang mengatakan bahwa ketiga pelaku DPO ini terlibat dalam kasus tersebut, kata Paroki Hutman, di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Kamis. Keluarga mendiang Wina, dalam upaya mencari Hutman Paris dan pelaku pembunuhan Wina lainnya, bertemu di kawasan sepi Jakarta Barat pada Kamis (16/5/2024). (Tribunnews.com/Bayu Indra)

Hotman menduga ada sosok kunci yang melindungi ketiga orang tersebut hingga berhasil kabur pada tahun 2016.

Pasalnya, delapan orang yang ditangkap mengungkap keterlibatan ketiga orang tersebut dalam pembunuhan Vina.

“Aparat pasti punya pengaruh besar di wilayah Jabar ini. Soalnya delapan penjahat bilang ada tiga penjahat, tapi bagaimana mereka mengubah Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati? Pada saat yang sama mereka mengubahnya lagi. Apa yang salah?” jelas Hotman.

“Kita sudah tahu bagaimana rasanya sebagai ahli hukum. Kita tidak perlu menggunakan ahli hukum. Masyarakat awam pun tahu kalau kebanyakan orang menerima kalau ada tiga orang yang terlibat, itu bukan konspirasi,” sambungnya.

Hutman pun meminta polisi membuka kembali penyidikan dan mencari ketiga orang yang tergabung dalam DPO tersebut.

“Maka imbauan kami, apalagi jika identitas ketiga orang ini diketahui, mulailah mengajak keluarga mereka untuk mengikuti Biodiversity Action Plan,” tegasnya.

“Kalau perlu seluruh narapidana ini harus BAP lagi untuk mengetahui siapa ketiga DPO tersebut karena menyentuh rasa keadilan kita di Indonesia,” kata Hutman Parris. 6. Harapan keluarga

Merliana (33), adik almarhum, mengaku lega saat mendengar polisi kembali menangkap pelaku.

“Iya saya dengar kabar polisi sudah bergerak mencari pelakunya. Saya sedikit senang, artinya tujuan kita memfilmkan kasus ini agar tidak tenggelam,” kata Marliana. Rabu (15/5/ 2024), TribunJabar.id Dikutip dari

Marliana bercerita, awalnya pihak keluarga menolak saat didekati tim produksi film yang ingin mengangkat kasus Vina ke layar lebar.

“Karena itu akan membuka kembali luka kita,” ujarnya.

Namun setelah berdiskusi lebih lanjut, pihak keluarga akhirnya setuju untuk membuat film tentang Vina.

Dia berkata, ‘Persetujuan ini kami berikan pada pertemuan ketiga atau keempat dengan tim film.

Tujuan utama dari perjanjian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa masalah ini belum terselesaikan dan memerlukan perhatian lebih.

Marliana pun menyampaikan harapan keluarganya agar polisi segera menangkap pelaku dan mempublikasikan identitasnya di media.

Artikel ini sebagian tayang di TribunJabar.id dengan Kapolri umumkan perburuan 3 buronan pembunuh Bina Cirebon, diharapkan keluarga

(Tribunnews.com/Milani Resti/Bayu Indra Parmana) (TribunJabar.id/Eki Yulianto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *