Tribunenews.com – Bocah laki-laki berinisial GH (9) ditemukan tewas dalam karung di sumur pompa air rumahnya di RT 03/RW 07, Desa Siketing Udik, Kecamatan Bantarjebang, Kota Bekasi.
Korban yang diketahui bernama DD, 61 tahun, tewas setelah ditindih dengan bantal oleh terduga pelaku.
Setelah digeledah, GH ditemukan di lubang pompa air belakang rumah DD berukuran diameter 60 x 60 cm dan kedalaman sekitar 2 meter.
Dalam penggerebekan tersebut, DD sama sekali tidak dibuat merasa bersalah dan hanya bungkam saat diperiksa polisi.
Kini diketahui, tersangka pelaku telah dibawa ke Polres Metro Bekasi Kota.
Sementara jenazah korban sudah ditemukan dan dibawa ke RS Polri Kramat Jakarta.
Berikut fakta terkait penemuan mayat bocah 9 tahun di Bekasi. Hilang sejak hari Jumat
Gadis tersebut dilaporkan hilang selama dua hari sejak Jumat (31 Mei 2024), kemudian ditemukan tewas pada Minggu (2 Juni 2024).
Sebelumnya, orang tua korban langsung mencari anaknya namun tidak ditemukan.
Akhirnya orang tua GH memutuskan untuk melaporkan hilangnya anaknya ke Polsek Bantergarbang.
Selanjutnya kami perintahkan orang tua untuk ke kantor polisi sementara kami menghadiri pemeriksaan, kata Kapolsek Banterjebang AKP Ririn Sri Damayantim seperti dikutip TribunJakarta.com.
Setelah melaporkan hilangnya GH, orang tua korban dan masyarakat mulai mencari keberadaan GH.
Saat melakukan penyelidikan, masyarakat memang mencurigai DD sebagai pelakunya namun tidak cukup bukti.
Namun setelah polisi datang, masyarakat berani mendatangi rumah pelaku hingga penggeledahan selesai dan jasad GH ditemukan di sana. Korban diduga meninggal akibat praktik perdukunan
Usai penemuan jenazah GH, Kasat Reskrim Polres Metro Kota Bekasi AKBP Muhammad Firdous dan penyidik menggelar pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP) di rumah DD.
Ferdous, Minggu, seperti dikutip TribunJakarta.com mengatakan: “Kami sedang meninjau TKP, dimana TKP ini adalah rumah pelaku.”
Dari sana, penyidik menemukan beberapa bukti untuk memperdalam kasus tersebut.
Barang bukti yang ditemukan kabarnya mirip dengan aktivitas dukun.
Ini termasuk vas, komidi putar, persembahan dan gambar anak-anak.
“Di dalam rumah pelaku, kami menemukan media seperti aktivitas perdukunan,” jelas Ferdous. Kami masih menyelidiki masalah ini.”
Alhasil, tudingan adanya perilaku perdukunan di balik pembunuhan korban semakin kuat.
Meski demikian, polisi mengaku masih mendalami motif tersangka melakukan aksi tersebut.
“Masih kami selidiki,” jelas Firdaus. Polisi mengatakan, korban tewas ditindih dengan bantal
Firdous mengatakan, orang yang meninggal pada Sabtu (1/6/2024) tersebut diduga dicekik dengan bantal.
Selain itu, ada laporan bahwa pelaku mencekik korbannya hingga meninggal.
Korban ditindih dengan bantal dan pelaku menggunakan tangan kanannya untuk mencekik korban sehingga korban meninggal dunia, kata Firdous.
Bahkan, sebelum meninggal, korban masih terlihat bermain di lapangan dekat rumah pelaku.
Berdasarkan keterangan saksi mata di sekitar lokasi, saat sedang asyik-asyiknya, masyarakat yang menyaksikan permainan berburu tersebut mengetahui keberadaan pelaku. Sebelum tewas, korban sempat terlihat berinteraksi dengan tersangka
Warga sekitar, Sobirin (52 tahun), mengatakan kecurigaannya terhadap tersangka bukan tanpa alasan.
Pasalnya, sempat terlihat korban sempat berinteraksi dengan tersangka saat sedang bermain di dekat rumah DD.
“Dia (penjahat) sering keluyuran di sini (lapangan kosong dekat rumah korban). Korban suka main ke sana,” kata Sobirin seperti dikutip TribunJakarta.com.
Sebelum korban hilang pada Jumat pagi, Sobirin melihat korban sedang bermain-main dengan teman-temannya.
Namun hingga Jumat sore, korban belum muncul dan pelaku sudah tidak ada lagi.
“Pada Jumat sore, dia sudah tidak ada lagi, orang tuanya mencarinya dan pelakunya tidak ditemukan,” ujarnya. Tersangka disebut sudah menyiapkan sarang untuk korban
Saat memeriksa tempat kejadian, polisi juga menemukan dua lubang yang digali di rumah tersangka.
Firdous mengatakan, ada ruang istirahat di lantai belakang rumah tersangka.
Sebuah lubang masih utuh, tidak tertutup.
Lubang-lubang lainnya sudah disemen.
Firdaus, dikutip TribunJakarta.com, Minggu, mengatakan: “Ada dua poin, salah satu poinnya adalah pelaku berencana menguburkan korban.”
Polisi bahkan membubarkan lubang berisi semen agar tidak ada korban lain yang terluka.
Selain itu, polisi juga melakukan olah TKP sebanyak dua kali.
“Satu lagi, kami kira mungkin ada korban lagi, tapi kami menggali sedalam 1 meter tapi tidak menemukan apa pun,” kata Ferdous.
Kecurigaan adanya korban lain bukan tanpa alasan, karena semen yang digali tersangka ke lantai tampak mencurigakan karena masih terlihat baru.
“Dari hasil observasi diduga ada titik yang memang kami lihat, posisi semen masih segar,” jelas Ferdous. Awal penemuan perburuan
Penemuan itu bermula dari kecurigaan masyarakat terhadap dugaan tindak pidana DD.
Kemudian masyarakat menggerebek rumah DD bersama pengurus RT setempat.
Umah, warga sekitar, mengatakan: “Warga dan RT datang ke sini pada Sabtu sore, namun hingga Sabtu sore mereka tidak berani masuk. Pada malam hari, polisi datang dan mendobrak masuk.”
Setelah dilakukan pencarian, jenazah korban ditemukan terbungkus karung di dalam sumur pompa air.
Umah meyakini korban belum lama meninggal karena masih segar saat ditemukan.
“Ditemukan di dalam sumur, terbungkus karung, jenazah masih segar, sepertinya belum lama meninggal,” kata Umah.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kronologi Bocah Bekasi yang Tewas dalam Karung, Tersangka Pria 61 Tahun Suka Sesaji dan Gali 2 Lubang di Rumah Pembunuh Bocah 9 Tahun nak, salah satunya persiapan korban
(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar/Nur Indah Farrah)