TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Terkuak 6 fakta baru soal tewasnya 7 remaja di Kali Bekasi, Jatiaasih, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Fakta baru ini terungkap berdasarkan hasil autopsi ketujuh korban, pengawasan CCTV, dan keterangan saksi.
Tujuh jenazah remaja laki-laki ditemukan mengambang di Sungai Bekasi pada Minggu (22/9/2024).
Ketujuh mayat itu bengkak.
Ketujuh jenazah tersebut dibawa ke RS Polri Krama Jati.
Usai autopsi, polisi menyerahkan jenazah tujuh pemuda tersebut kepada keluarganya.
Beberapa spekulasi pun bermunculan terkait kematian ketujuh remaja tersebut.
Namun setelah penyelidikan akhirnya dilakukan, terungkap beberapa fakta baru di balik kematian ketujuh remaja tersebut.
Berikut 6 fakta baru terkait penemuan 7 jenazah di Kali Bekasi, berdasarkan keterangan polisi dalam jumpa pers yang digelar di Mapolrestabes Kota Bekasi, Jumat (4/10/2024).
7 remaja tewas akibat tenggelam di Kali Bekasi
Hasil penyelidikan Polrestabes Kota Bekasi menyimpulkan, tewasnya tujuh remaja yang ditemukan mengambang di sungai Bekasi akibat tenggelam.
Kasat Reskrim Metro Bekasi Audy Joize Oroh mengatakan, sebelum tewas, ketujuh remaja tersebut terjun ke sungai saat tim penyelamat sampai di tempat penampungan tempat puluhan remaja berkumpul.
“Dari hasil 7 jenazah tersebut, dari hasil luar, otopsi dan keracunan dapat disimpulkan bahwa mereka meninggal karena tenggelam,” kata Kapolsek Audy.
Polisi menemukan minuman beralkohol di 7 jenazah di Kali Bekasi
Fakta lainnya, polisi menemukan minuman beralkohol di tubuh 7 pemuda yang tewas di Sungai Bekasi.
Anggota Puslabfor Bareskrim Polri AKP Helmiady mengatakan temuan itu berdasarkan hasil autopsi tujuh remaja.
Pihak Laos menerima 7 paket berisi tiga bagian masing-masing organ dari setiap korban.
“Setiap jenazah memiliki tiga organ: lambung, hati, dan usus,” kata Helmiady.
Dalam proses pemeriksaan organ dalam, lima parameter diperiksa, antara lain racun, pestisida, arsenik, sianida, alkohol, dan bahan kimia lainnya.
Dari pemeriksaan, tim Puslabfor tidak menemukan zat arsenik maupun sianida pada korban.
Namun, organ ketujuh jenazah tersebut dinyatakan positif mengandung alkohol.
“Kami menemukan tes alkohol pada ketujuh jenazah positif mengandung etanol atau etil alkohol dengan derajat atau konsentrasi yang berbeda-beda,” kata Helmiady.
Selain itu, bahan kimia lainnya terdapat di setiap organ tubuh.
“Kami mengidentifikasi dan mendeteksi bahan kimia dengan kafein dan kondom,” katanya.
3. Merayakan HUT Geng Cikunir All Stars sebelum 7 jenazah ditemukan di Kali Bekasi
Kompol Audy Joize Oroh juga mengungkapkan, puluhan remaja berkumpul di shelter tempat ditemukannya jenazah korban untuk merayakan ulang tahun Cikunir All Stars.
Menurut petugas polisi Audy, dia mengatakan pesta ulang tahun itu hanyalah sandiwara kebersamaan remaja.
“Para gangster berkumpul untuk merayakan ulang tahun geng Cikunir All Stars,” kata Kompol Audy.
4. Periksa kamera sirkuit tertutup untuk mengungkap titik pertemuan remaja
Rekaman CCTV dari lokasi kejadian mengungkap adegan bentrokan geng pemuda yang menewaskan tujuh remaja di Kali Bekasi.
Anggota tim reserse digital forensik Bripka Polri Kompol Rujit Kuswinoto dari Bareskrim mengungkapkan, berdasarkan gambar CCTV, remaja tersebut pertama kali terlihat tiba pada pukul 02.08 WIB dengan menggunakan 11 sepeda motor.
Mereka melintas di depan PT Dua Putra Perkasa Pratama di Jalan Cipendawa.
Saya melihat orang-orang naik mobil bersama-sama, ada yang mengendarai sepeda motor bersama-sama, dua orang berkendara bersama-sama, ada pula yang mengendarai 3 sepeda motor.
Pukul 14.22 5 sepeda motor kembali menuju guest house.
“Untuk ketiga kalinya, pada pukul 02.29 WIB, sepeda motor rombongan remaja beranggotakan enam orang melintas,” ujarnya kepada PT Semen Merah Putih sekaligus masuk ke dalam toko tempat mereka berkumpul.
Pukul 03.11 WIB, enam sepeda motor patroli Presisi dari kawasan itu terlihat melintas di dekat PT Semen Merah Putih.
Kemudian pada pukul 03.12 WIB Avanza hitam itu melintas di dekat PT Semen Merah Putih menuju bengkel tempat para remaja berkumpul.
Kemudian pada pukul 03.25 terlihat seorang remaja keluar dari semak-semak dan berlari cepat menuju jalan utama.
Pukul 03.26, tiga unit sepeda motor yang diduga milik rombongan remaja tiba di toko tersebut.
Namun mereka kembali ke jalan utama.
Kemudian pada pukul 15.45, dua unit sepeda motor patroli Presisi terlihat berjalan menuju tepian sungai untuk melihat apakah ada kelompok yang bersembunyi atau melarikan diri.
Tepat pukul 03.48 WIB, anggota Presisi terlihat meninggalkan bantaran sungai.
Sementara itu, CCTV pukul 04.10 WIB memperlihatkan 4 sepeda motor menuju toko tersebut.
Kemudian, pada pukul 05.34 WIB mobil patroli melaju melewati depan PT Semen Merah Putih menuju tempat berkumpulnya pemuda.
Pukul 05.45 WIB sepeda motor yang dikumpulkan remaja di toko tersebut ditemukan berada di dalam mobil pikap kemudian kembali ke jalan raya, kata Bripka Rujit.
5. Propam tidak menemukan pelanggaran disiplin.
Fakta lainnya, hasil pemeriksaan Propam Polda Metro Jaya terhadap sejumlah anggota tim patroli khusus dalam kasus tewasnya 7 remaja di Sungai Bekasi tidak menunjukkan adanya pelanggaran disiplin.
“Dari pemeriksaan mendalam yang dilakukan Divisi Propam Polda Metro Jaya terhadap petugas yang melakukan patroli, tidak ditemukan adanya dugaan pelanggaran disiplin maupun etik,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Ade Lama, Sim Indradi. .
Propam Bid Polda Metro memeriksa sembilan anggota polisi.
Mereka ditanya tentang SOP (standar operasional prosedur) pemisahan kelompok tempur.
Pak Bid Propam juga menanyai 6 warga sipil yang mengetahui adanya pembubaran tersebut, sementara beberapa pemuda berkumpul di tempat penampungan dekat Sungai Bekasi.
Kini, anggota Dewan Polri yang dipanggil Kolonel sudah kembali menjalankan tugas seperti biasa.
6. Nama 3 orang dapat ditemukan
Polisi juga menetapkan tiga tersangka yang terlibat dalam kasus tersebut.
Kasat Reskrim Polres Bekasi Audy Joize Oroh mengatakan, Audy Joize Oroh, salah satu tersangka, masih berusia anak-anak dan kini kasusnya sudah diumumkan dan akan segera dilimpahkan ke kejaksaan.
Dua tersangka lainnya masih dalam pemeriksaan.
Dua tersangka lainnya masih dalam pemeriksaan karena pelakunya sudah dewasa.
Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka karena kedapatan membawa senjata.
“Di sini ada tiga piringan hitam yang kami keluarkan setelah pelakunya kami tangkap,” ujarnya, tersangka tiga orang.
Kemudian Polsek Metro Bekasi mendatangi lokasi kejadian dan memeriksa para saksi.
Total ada 22 saksi yang diperiksa, termasuk pemilik toko.
Polisi juga menyita barang bukti berupa senjata tajam.
Katanya, “Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap 3 tersangka yang diketahui memiliki tersangka dan sudah kami tangkap.”
(Tribunnews.com/ Reynas)