6 Fakta Anak SD Tinggi Badan 2 Meter Asal Jambi, Kesulitan Cari Pakaian hingga Cita-cita Jadi Pevoli

Tribun News.com, Jambi – Sagal Muhammad Rizki dipuji oleh tetangganya sebagai siswa sekolah dasar tertinggi di dunia.

Meski belum ada penelitian yang dilakukan mengenai hal ini, ukuran tubuh Siegel berbeda-beda di antara siswa sekolah dasarnya.

Sagile adalah siswa sekolah dasar di Karinsi, provinsi Djembe.

Tingginya 2 meter, biasanya lebih dari tinggi orang dewasa.

Padahal Seagal baru berusia 12 tahun sekarang.

Siswa yang duduk di kelas 6 ini lahir pada tanggal 7 Juni 2012 di Karinsi.

Sagil lahir dari pasangan Harmanuddin dan Susi Herlina.

1. Keinginan menjadi anggota TNI

Dengan tinggi badan seperti itu, biasanya atlet basket atau voli lebih mengutamakan tinggi badan.

Sagil mengaku ingin menjadi TNI dan pemain bola voli jika sudah besar nanti.

Segal berharap keinginannya terkabul.

“Saya berharap nanti kalau sudah besar dan menjadi TNI sebagai pemain bola voli semoga menjadi kenyataan,” kata Segal kepada Tribun, Jumat (10/5/2024).

Ia ingin menjadi pelindung bagi keluarganya, terutama ayah dan ibunya.

“Sebagai keluarga kami sudah tidak sanggup lagi. Saya berharap bisa menjadi TNI ketika saya besar nanti untuk menjaga keluarga saya, terutama orang tua saya,” kata Sagill. Sigil, siswa sekolah dasar (SD) di Karinsi, provinsi Djembe, yang tingginya 2 meter, berharap bisa bergabung dengan TNI. (Tangkapan layar dari channel YouTube Tribune Simsal)

2. Anak lain

Sagile dan orang tuanya tinggal di Desa Belawi, Kecamatan Dapati Tojo, Kabupaten Kerensi, Provinsi Jambi.

Tetangga dekat rumahnya percaya bahwa Sagal saat ini adalah anak tertua.

Namun belum ada bukti apakah ada orang yang lebih tinggi darinya atau tidak.

“Sekarang dia menjadi viral sebagai anak sekolah dasar tertinggi di dunia.” Udi yang tinggal di desa yang sama bernama Sigil berkata.

Sigil lahir pada tanggal 7 Juni 2012 di Carinthia.

Ia merupakan anak kedua dari pasangan Harmanuddin dan Susie Harlina.

3. Perubahan akut

Ibu kandung Sagel, Susie Herlina, mengatakan Sagel mengalami perubahan drastis sejak masuk sekolah.

Susie Harlina mengatakan putranya tumbuh ketika dia mulai duduk di bangku kelas dua.

Dikatakannya, Jumat (10/5/2024), dilansir TribunJambi.com, “Kelas 2 SD terlihat sangat menarik, dan naik daun.”

Hal ini sering menyebabkan seragam sekolah diganti karena yang lama sudah tidak bisa dipakai lagi.

4. Ganti seragam sekolah

Seragam sekolahnya juga harus sering diganti karena tubuhnya yang terus bertambah.

Susie melanjutkan, dengan tinggi badannya yang rata-rata, putranya berkesempatan menurunkan berat badan sambil bermain bersama teman-temannya.

Namun seiring berjalannya waktu, Sagal kini sudah terbiasa dengan posisinya dan percaya diri.

5. Hidup sederhana

Keluarga Sangil hidup dalam kesederhanaan.

Harleena mengaku kesulitan membelikan baju, celana, dan sepatu untuk putranya.

Harganya jauh lebih mahal daripada pakaian orang biasa dan juga sulit ditemukan.

Katanya, “Harusnya first order atau custom. Untuk ukuran baju saat ini Siegel pakai ukuran XXXXL, celana ukuran 38.”

“Kalau sepatu atau sandalnya ukuran 50. Masih ketat,” jelasnya.

Ia menjelaskan, dengan kondisi kehidupan yang memprihatinkan, kebutuhan perlengkapan anak-anak menjadi sulit untuk dipenuhi.

Tapi kita harus berbuat lebih karena masih harus bekerja, kata Susi.

6. Bermain dengan teman

Menjadi tinggi di antara teman-temannya di sekolah dasar bukanlah halangan bagi Siegel untuk bermain.

Memang benar awalnya Sigil tidak percaya untuk bersosialisasi dan bermain dengan teman-temannya.

Namun akhir-akhir ini kesehariannya biasanya seperti anak-anak lainnya.

Soal makanan, dia setuju makan 2-3 kali sehari.

“Bagiannya sama seperti biasanya, tidak ada yang berbeda. Entah kenapa bisa setinggi itu,” kata Sagel.

Diakuinya, dengan statusnya yang hebat, dia pemalu atau rendahan.

“Saya malu karena saya sangat berbeda dengan teman-teman seusia saya. Saya kurang tertarik bermain dengan teman-teman,” ujarnya.

“Sekarang saya sudah terbiasa dan saya percaya diri,” tambahnya.

Tapi sekarang saya merasa malu saat membeli baju di pasar.

Karena mencari ukuran baju yang tepat selalu sulit.

Bahkan pakaian dewasa pun tidak pas dengan tubuhnya.

Katanya: “Kalau saya ke pasar sama ibu saya, pas saya tanya ukuran baju dan celana, saya juga malu.”

Coba bayangkan baju yang saya pakai ukuran XXXXL dan celananya ukuran 38. Itu juga sulit ditemukan, tambahnya. 

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Siswa SD Tertinggi di Dunia Sagile Asal Jambi Berambisi Masuk Militer, Ini Motivasinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *