5 Teks Khutbah Idul Fitri 2024 dengan Berbagai Judul dan Tema

TRIBUNNEWS.COM – Umat Islam pasti akan menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024.

Saat Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk menunaikan salat sunnah dua rakaat atau biasa disebut salat Idul Fitri.

Usai salat Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk mendengarkan khotbah yang disampaikan oleh imam.

Tribunnews.com telah mengumpulkan 5 teks khotbah Idul Fitri 2024 dengan judul dan tema berbeda.

5 teks khutbah ini diharapkan bisa menjadi sumber inspirasi bagi Anda yang bertugas melantunkan khutbah usai salat Idul Fitri.

Kumpulan 5 Teks Khutbah Idul Fitri 2024 dengan berbagai judul dan tema, dirangkum dari berbagai sumber: 1. Teks Khutbah Idul Fitri 2024

Jaminan Allah setelah puasa Ramadhan

Ditulis oleh : Dr. H Arpani SH MH Hakim Senior Mahkamah Agung Agama Kalimantan Utara

Allah Maha Besar (3×) Allah Maha Besar (×3) Allah Maha Besar (×3)

Allah maha besar, segala puji bagi Allah, segala puji bagi Allah, dan tiada Tuhan selain Allah.

الحَمْدَ لله… .. َلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ ْدْدْدْلْ فَلَاهِيَ َلَاهِيَ لَاهِيه tyrdom dan tidak mempunyai pasangan. Tuhan, Tuhan, Tuhan, Tuhan memberkati mereka, Tuhan memberkati mereka ِهِ أجْمَعِيْنَ

اَمَّ بَعْدُ فَيَاَ اَيُّهَا الحدرون Maafkan aku ()

Allahu Akbar… Allahu Akbar… Wallillahilhamd.

Komunitas doa Pesta Ramadhan, semoga Tuhan memberkati Anda.

Di hari raya Idul Fitri ini setelah kita berpuasa selama sebulan, kita bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan nikmat yang luar biasa kepada kita semua. Semoga kita senantiasa melimpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Melalui mimbar mulia tersebut khatib mengajak khatib, keluarga dan seluruh jemaah yang hadir pada salat Idul Fitri pagi ini untuk menunaikan ibadah dengan ketabahan, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT sekaligus terhindar dari segala keburukan. larangan – Larangannya. Karena tidak ada aturan yang lebih baik selain bertakwa kepada Allah yang menjadi petunjuk kita di akhirat nanti.

Komunitas doa Pesta Ramadhan, semoga Tuhan memberkati Anda.

Bukankah saat ini kita semua sudah memasuki bulan pertama Syawal setelah berhasil menyelesaikan puasa Ramadhan dan pemenuhan lainnya selama sebulan. Hindari tindakan apa pun yang dapat merusak nilai pos. Kini saatnya merayakan kemenangan yang kita raih atas doa-doa yang kita panjatkan sepanjang bulan, yaitu dengan merayakan Idul Fitri.

Dorongan pertama adalah memperbanyak bacaan Takbir dan Tahmid untuk mengagungkan nama Allah. Sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah SWT yang telah memberikan kita taufik dan hidayah sehingga berhasil menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan sempurna.

Sebagaimana situasi ini disebutkan dalam Al-Qur’an, Allah (swt) berfirman:

وَلِتُكْمِلُوة اكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: Perbanyaklah jumlahnya dan pujilah Allah atas hidayah yang diberikan-Nya kepadamu agar kamu bersyukur.” (Surat al-Baqarah, 185)

Komunitas doa Pesta Ramadhan, semoga Tuhan memberkati Anda.

Dalam Islam, Idul Fitri tidak hanya dikenal sebagai hari yang sangat besar namun juga merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Karena pada hari ini Tuhan telah memberikan kita semua rahmat yang begitu banyak. Bukan hanya balasan atas ibadah yang kita lakukan selama ini, tapi juga Tuhan mengampuni segala dosa yang ada dalam diri kita.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: Artinya: “Ketika Idul Fitri tiba, para malaikat berbaris di pintu gerbang dan berseru: ‘Wahai umat Islam,’ pergilah kepada Tuhan Yang Maha Esa, Dia akan -memberimu kebaikan dan keberkahan yang besar.” Kamu diperintahkan untuk beribadah di malam hari dan kemudian kamu diperintahkan untuk berpuasa di siang hari. Saat melaksanakan shalat Idul Fitri, malaikat berkata: “Ketahuilah bahwa Tuhanmu telah mengampuni kamu dosa. Kemudian kembalilah pada perjalanan hidup selanjutnya sebagai orang-orang yang mendapat petunjuk.” (HR At-Thabrani).

Komunitas doa Pesta Ramadhan, semoga Tuhan memberkati Anda.

Orang yang selamat dari bahaya neraka, yang ketaatannya bertambah, dan diampuni dosanya, hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bertakwa. Apalagi mereka juga diberikan surga. Tuhan berkata:

Dan

“Berlarilah menuju ampunan Tuhanmu dan ke surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali Imran ayat 133).

Inilah jaminan yang Allah (swt) berikan kepada setiap orang yang berhasil berpuasa selama sebulan kemudian menyempurnakannya dengan menunaikan shalat khitanan pada Idul Fitri. Saat ini kita semua kembali menjadi hamba yang suci, menjadi suci hati seperti kertas putih bersih tanpa noda sedikitpun dan akhirnya mendapat ampunan dari Allah SWT sebagai orang yang bertakwa.

Khutbah ini kami lakukan dengan harapan kita semua dapat berdoa bersama kepada Allah SWT. Semoga Allah menerima segala doa dan permohonan kita serta membimbing kita menuju keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Aamiin Yaa Rabbal ‘alamin.

Maafkan aku ْمِ الرَّرِيمِ ِ

Tuhan memberkatimu َّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَر ُ ِ

Tuhan memberkati Anda dan Tuhan memberkati Anda. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَمْكَِ. Maafkan aku, maafkan aku عُ الْعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ِ

Khotbah kedua:

Allah Maha Besar (3x) Allah Maha Besar (4x) Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah َكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ ِ.

Tuhan memberkati Anda ْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. Maafkan aku, maafkan aku. Itu benar, itu benar.

Tuhan menjagamu tetap aman

اَمَّ بَعْدُ فَيَاَ اَيُّهَا النَّاُ… سِهِ وَثَـنَى بَِاَ اَيُّهَا النَّاُ… ْسِهِ وَقَالَ تَعَلَى

Semoga Allah meridhoi dia dan memberinya kedamaian dan berkah. الللهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنا مُحَمااِّنا 5 dari 5 مُحلِ سيِّنا مَيِّنا مُحاحى ُححّابِعِينَ وَتابِيْنَ م Wajah yinِ ِ

Semoga Allah melindungi umat Islam dan umat Islam نَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.

عِنَاللهِ… ..اِنَّ اللهekku للرهerv العَظِيْمَ YOğu

Hiduplah dengan iman dan pengetahuan

Ditulis oleh : Dr Dian Berkah SHI MHIS, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sekretaris Majelis Preferensi dan Tajdid (MTT) Jawa Timur

الَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ جَعَلَ النَاسَ عِلْمًا, لِيُخْرِجُهْرِجُهُم. Tuhan memberkatimu, Tuhan memberkatimu. Tuhan memberkati. Maafkan aku َّلَمُ عَلى نَبِيِّنَا مُحَمَّد. Ini benar. Tuhan memberkati. اَمَْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ. Ini adalah, ini adalah.

Tiada yang lebih berharga bagi seorang hamba selain lantunan syukur yang selalu terucap di bibir kita dan amalan terpuji yang selalu terukir sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah yang senantiasa menemani hamba-Nya setiap detik, setiap menit, dan setiap jam. . sampai akhir waktu. Yaitu kembali kepada-Nya di akhir masa puncak kehidupan. Begitu pula seruan shalawat yang selalu dilantunkan kepada Rasulullah SAW, yang menyadarkan akal manusia, agar selalu bertakwa kepada Penciptanya dan menjalani kehidupan yang tetap terbimbing pada jalan yang benar atau shirat al-mustaqim.

Allahu Akbar, Allahu Akbar Lailaaha illa Allah Allahu Akbar

Jamaah Doa Hari Raya Ramadhan yang diridhoi Allah

Indahnya angin dan sinar cahaya yang bertiup di pagi hari menandakan adanya kehidupan baru. Umat ​​Islam di seluruh dunia, mereka dan kita, berpuasa Ramadhan tahun 1445 H. Puasa yang mendorong manusia untuk bertakwa. Tidak ada yang patut diucapkan kecuali mensyukuri nikmat iman dan ilmu yang Allah berikan kepada kita semua.

Allah menjadikan manusia beribadah kepada-Nya dengan iman dan ilmu. Allah membimbing manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat melalui iman dan ilmu. Dengan rendah hati, tinggalkan dan ijinkan, teks khutbah singkat ini menjadi bacaan seluruh jamaah Salat Idul Fitri tahun 1445 H.

Jamaah salat Idul Fitri yang diridhoi Allah SWT

Saat ini, setiap umat Islam di dunia merasakan kesempatan yang sangat berharga untuk mewujudkan kemenangannya setelah melalui berbagai aktivitas kehidupan di bulan Ramadhan tahun 1445. Puasa dengan iman dan ilmu. Berbagi dengan iman dan ilmu, berdoa dengan iman dan ilmu, berbuka dan makan sahur dengan iman dan ilmu, bertawakal kepada Allah.

Tiba saatnya, kita mencapai hari yang penuh kebahagiaan melimpah, penuh dzikir kepada Allah dan ikhtiar mencari rahmat-Nya. Sebagaimana ditegaskan dalam surat al-Kahfi 10, ketika Allah SWT meminta kesempurnaan hidayah:

Semoga Tuhan memberkatimu

“(Ingatlah) ketika para pemuda berteduh di dalam gua dan berdoa demikian: “Ya Tuhan kami. Berilah kami rahmat dari-Mu dan tunjukkan kami jalan yang benar dalam urusan kami”.

Oleh karena itu, dengan salat Idul Fitri ini, marilah kita membuka kembali kehidupan dengan keimanan dan ilmu, baik dalam kehidupan individu maupun dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat, yang merupakan tanggung jawab orang-orang yang bertakwa. Mereka dekat dengan Allah (habluminallah). Mereka juga dekat dengan manusia (habluminnas).

Sebagai seorang individu, makhluk pertama yang tidak mengetahui apa pun, bahkan sedikit pun, adalah manusia. Manusia adalah makhluk yang harus menerima kekurangannya sebagai budak, baik disadari maupun tidak. Bukti ini Allah nyatakan dalam ayat ke-78 Surat An-Nahl Al-Qur’an:

Dan Tuhan memberkati Anda

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari kandungan ibumu dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa.”

Allahu Akbar, Allahu Akbar velillah Inspirasi

Karena kesadaran tersebut, kita akan mulai menampakkan jati diri kita sebagai hamba yang sangat membutuhkan pertolongan Sang Pencipta. Sebab niscaya Allah telah menganugerahkan kepada hamba-Nya beberapa alat indera sebagai sarana ilmu pengetahuan agar ia dapat menjadi orang yang bersyukur. Sebagai kelanjutan dari surat Nahl ayat 78 yang saya sebutkan di atas, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

Dan Anda akan mendengarkan

“Dan Dia telah memberikan kepadamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur.”

Saat itu, ar-Rifa’i dalam Tafsir Ibnu Katsir (1999:1050) menjelaskan berbagai anugerah yang Allah anugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang tidak mempunyai bakat sedikit pun. Bahkan, Aristoteles terkenal mengatakan seperti dikutip Mutahhari (2008: 62): “Barangsiapa kehilangan salah satu indranya, ia kehilangan salah satu ilmunya.” (pria fakade hissan fakad fakade ilman). Oleh karena itu, sangat pantaslah seseorang menjadi hamba yang harus selalu bersyukur kepada Allah SWT, menghiasi hidupnya dengan ilmu dalam segala situasi dan keadaan.

Jamaah salat Idul Fitri yang diridhoi Allah SWT

Oleh karena itu, harus jelas mengapa Allah menghendaki hamba-hamba-Nya mempertanggungjawabkan apa yang telah diberikan-Nya kepada mereka, sebagaimana tercantum dalam surat Al-Isra ayat ke-36:

; انَ عَنْهُ مَسْوُ ولاً

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang tidak kamu ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diperhitungkan.”

Sampai saat ini, coba perhatikan kalimat pembuka kalimat di atas. Allah memulainya dengan kalimat وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ. Menurut kami, kalimat tersebut dapat dijadikan pegangan untuk menjelaskan pentingnya suatu ilmu atau pengetahuan dalam membaca berbagai kecenderungan dan aktivitas dalam kehidupan manusia. Apalagi kehidupan saat ini yang penuh dengan keruntuhan moral yang disebabkan oleh hilangnya akal sehat sebagian besar masyarakat. Apalagi langkah yang dilakukan seseorang yang sudah tidak bisa lagi membedakan halal dan haram dalam menentukan arah hidupnya.

Realitas kehidupan modern adalah data yang dibuktikan dengan hadis nabi kita yang diriwayatkan dari Abu Huraira dengan Buqahri nomor 2083. Beliau bersabda: “Akan tiba saatnya manusia tidak lagi peduli dari mana harta itu berasal, apakah dari halal. usaha atau ilegal”. Tentunya dengan ruh keimanan dan ilmu kita akan mampu membaca firman Allah baik berupa ayat Qauniyah maupun ayat kaliah dan juga berupa hadis Nabi SAW.

Allahu Akbar, Allahu Akbar velillahilham

Dalam Al-Qur’an, kata “ilmu” beserta turunannya disebutkan sebanyak 95 kali dan dijelaskan dalam 843 ayat (el-Baki, 1992: 596-611). Ini menjadi bukti bahwa Islam memang mengedepankan ilmu pengetahuan atau keilmuan bagi pemeluknya. Padahal, Allah telah dengan jelas menyatakan pertanyaan ini dalam surat Az-Zumar 9:

Abu

Katakanlah: “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa adalah orang-orang yang mengambil pelajaran.”

Mungkin orang bisa mengamati dan membaca kehidupan manusia dengan mata terbuka lebar. Kehidupan orang yang berilmu sangat berbeda dengan kehidupan orang yang tidak berilmu. Contoh perbedaan sederhana dapat diberikan. Mereka menjalani kehidupan yang tidak teratur, gelisah dan penuh tangisan. Tanpa kecuali, mereka menyebabkan kerusakan dan pertumpahan darah baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam keluarga dan masyarakat.

Semua ini sebenarnya terjadi dalam kehidupan modern. Kita belajar betapa berharganya hal itu dari Nabi Allah Adam (saw). Allah, Nabi. Dia secara langsung mengajarkan ilmu kepada Adam sehingga memungkinkannya mencapai kedudukan yang lebih tinggi dari makhluk Tuhan lainnya seperti Malaikat. Sebagaimana dijelaskan Allah dalam Baqarah 31-32.

Maaf Facebook أَنتَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْحَكِيمُ

Dia mengajari Adam nama-nama mereka semua, kemudian memperkenalkan mereka kepada para malaikat dan berkata: “Katakan padaku nama mereka, jika kamu benar-benar orang yang bertakwa! Mereka berkata, “Maha Suci Engkau, kami tidak tahu apa-apa.” Tapi Anda mengajari kami, tentu saja, Anda tahu segalanya, Anda bijaksana.”

Jamaah salat Idul Fitri yang diridhoi Allah SWT

Ada banyak kurma dalam Al-Qur’an yang menjadi contoh bagi kehidupan manusia, mulai dari generasi pertama hingga generasi sebelum kita. Para Nabi dan Rasul Allah serta orang-orang yang beriman dan berilmu. Mereka hidup sukses dan bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.

Tentu saja sebaliknya, ada orang yang tidak beriman dan tidak berilmu. Mereka hidup bahagia, namun sebenarnya mereka tidak bahagia. Mereka menjadi sombong dengan kekuasaannya karena gelisah, menimbulkan kerugian, menumpahkan darah, dan mengumpulkan kekayaan. Oleh karena itu, Tuhan mempermalukan mereka dengan menghadapkan mereka pada berbagai bencana dan mengakhiri hidup mereka.

Belajarlah dari perkataan ulama kita Imam Syafi’i yang banyak dikutip dalam kitabnya Manakib al-Syafi’i (2/139). Selain ilmu, kita tidak bisa semua mengharapkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Tentu saja beliau menekankan pentingnya ilmu dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat dengan perkataan sebagai berikut:

وَمَنْ اَرَادَ الدُنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعلْمِ

“Barangsiapa menghendaki dunia dengan ilmu, barangsiapa menghendaki akhirat dengan ilmu, barangsiapa menghendaki keduanya (dunia) dengan ilmu.”

Berdasarkan hadis Nabi kita (SAW), beliau sekali lagi menjelaskan bahwa setiap orang berusaha untuk menuntut ilmu. Mereka akan merasakan kenyamanan berada di antara penghuni surga. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Abu Dawud dan Turmudzi dalam Hadits no. 1388:

Dan dia berkata: Aku mendengar Rasulullah (s.a.w.)

“Barangsiapa yang mau menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga.”

Allahu Akbar, Allahu Akbar velillahilham

Akhir kata, marilah kita semua menghiasi kehidupan fana ini dengan hiasan keimanan dan ilmu pengetahuan, atau ilmu pengetahuan yang luas dan lengkap. Karena dengan bekal ini, umat Islam dimanapun di dunia akan lebih mengenal dirinya sebagai hamba Allah dan akan mengenal Allah sebagai Haliki (Pencipta). Oleh karena itu, kita segera memohon ampun atau ampunan kepada Allah dan surga yang telah Dia sediakan bagi hamba-hamba-Nya yang shaleh.

Saya minta maaf

“Berlarilah menuju ampunan Tuhanmu dan ke surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imran : 133).

Demikian pula Tuhan akan memberikan solusi atas setiap permasalahan yang kita alami dalam hidup dengan memberikan kesalehan.

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberinya jalan keluar.” (Bodoh: 2)

Begitu juga dengan khotbah singkat ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Kesimpulan dari khotbah ini adalah Islam sangat menghargai keimanan dan ilmu para anggotanya. Karena dengan hal tersebut, umat Islam akan bisa lebih memahami arah hidupnya saat ini. Mereka akan mendapat kedudukan dan nilai lebih tinggi dari yang lain.

Akhir kata, marilah kita berdoa bersama, ruku’ dan khusyuk ke hadapan Allah SWT, semoga Allah selalu menghiasi kita dengan ilmu dan ketakwaan, mengampuni kita dan membalas perbuatan kita.

Doa penutup

الحَمْدُ رَبِّ الْعَالَمِينَ. Dan kedamaian

Tuhan memberkati Anda dan Anda dan Anda

Semoga Tuhan meridhoi dia dan memberinya kedamaian.

Saya minta maaf,

رَبَّنَا اتِنَا فِيْ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِيْ الَخِرَةِ حَةِ حَسَنَةً ا لَخِرَةِ حَنَس َنَس آبَ النَّارِ

Tuhan memberkatimu, Tuhan memberkatimu. وَسَلَمُ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. Teks khotbah ketiga Idul Fitri 2024

Menghidupi nilai Ramadhan

Ditulis oleh : Dr. Hasan Ubaidillah SE MM Ketua Dewan Pembinaan Cabang dan Pembangunan Masjid (LPCR-PM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur

Salam sejahtera dan semoga Tuhan memberkati Anda

Alhamd kepada Allah dan Tuhan. aku minta maaf, aku minta maaf. Tuhan memberkati Anda, Tuhan memberkati Anda dan

Maaf تَعَالى: Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah. وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْE لصِّيَامَ, فَهُوَ يَوْمُ تَسُْكُمْE لصِْيَام َ ٍ وَتَهْلِيْل rumah sakit إِنَّهُ هو الْغَفُوْرُ الرَّح ِيمُ. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar

Allahu Akbar Allahu Akbar velillahhilhamd, jamaah salat Idul Fitri ahimakumullah

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmatnya kepada kita semua sehingga kita semua bisa berkumpul dan menunaikan Sholat Idul Fitri tahun 1445. Tentunya ini semua adalah nikmat zaman yang Allah berikan agar kita bisa terus berkarya. meningkatkan. Untuk mencapai beban menjadi manusia yang bertakwa.

Takbir yang berkumandang penuh harap mengungkapkan pemahaman kita dalam mengabdi kepada Allah SWT, Sang Pencipta Kehidupan.

Semoga semua doa yang kita panjatkan selama bulan Ramadhan memberi semangat kepada kita untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang lebih baik di bulan-bulan mendatang sebagai umat Nabi kita (SAW).

Allahu Akbar Allahu Akbar velillahhilhamd, jamaah salat Idul Fitri rahimakumullah

Setelah berpuasa bersama di hari yang suci dan penuh berkah ini, mari kita sama-sama mengambil hikmah dan menciptakan lautan hikmah di bulan Ramadhan yang telah Allah mewajibkan kita untuk berpuasa. Dengan memahami makna puasa, maka kita akan menjadikannya sebuah modal besar untuk kita meneruskan kehidupan mulai dari sekarang.

1. Pengampunan Tuhan

Pada dasarnya tujuan utama Ramadhan adalah bagaimana kita menerima ampunan dari Allah. Tidak ada satu waktu pun Allah menyelamatkan manusia dari bahaya api neraka kecuali pada bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan bukanlah sebuah kompetisi untuk menunjukkan seberapa besar amal yang kita berikan, bukan juga sebuah kompetisi untuk menunjukkan berapa kali kita bisa mengaji, namun sebuah kompetisi untuk mendapatkan ampunan dari Allah.

Doa Jibril ditegaskan oleh nabi kita:

مَنْ أَدْرَكَ شَهْرَ رَمَضَانَ وَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ

“Celakalah hamba yang menemukan bulan Ramadhan, namun dosanya tidak diampuni.” (HR Ibnu Khuzaimah, Ahmad dan Al-Baihaqi).

Allahu Akbar Allahu Akbar velillahhilhamd, jamaah salat Idul Fitri rahimakumullah

2. Kesabaran

Allah menggambarkan proses kesabaran yang membuahkan pahala manis di bulan Ramadhan. Di bulan Ramadhan, hal-hal yang biasa kita nikmati dan lakukan dilarang, kita semua belajar menahan diri dan bersabar agar mendapat pahala kenikmatan pada waktunya. Kesabaran Tuhan mengajarkan kita untuk tidak menindas diri sendiri, namun merasakan keberkahan hidup sabar. Tuhan berkata:

قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُور ْنَ اَحْسَنُوْسَنُوْا ْنَوْا للّٰهِ وَاسِعَةٌۗ

اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَاب٠٠ی

Katakanlah (Nabi kita Muhammad): “Wahai hamba-hambaku, bertakwalah kepada Tuhanmu.” Siapa yang berbuat baik di dunia ini akan mendapat manfaat. Bumi milik Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan selamat tanpa mendapat imbalan apa pun. (Az-Zumar: 10)

3. Bersyukur

Hikmah yang bisa kita petik dari Ramadhan adalah bersyukur, alhamdulillah kita bisa menikmati hidup. Thanksgiving menjanjikan kita kualitas, bukan kuantitas, kehidupan yang kita miliki. Seperti yang dikatakan Imam Ibnu Hudame:

“Terima kasih, jika Tuhan naik ke surga, Tuhan akan memberimu dua hal; seseorang akan menyederhanakan keinginanmu di bumi dan juga memenuhi kebutuhan hidup kita.”

Firman Tuhan:

Itu benar

“Dan dia memberinya makanan secara tidak terduga. Barangsiapa bertawakal kepada Allah, maka cukuplah Allah baginya. [As-Salak: 3]

4. Nilai kehidupan

Pelajaran kita selanjutnya dari Ramadhan adalah kebutuhan kita akan urusan duniawi sebenarnya sangat sederhana dan betapa cepatnya nilai dunia meningkat ketika kita merasakannya di bulan Ramadhan. Selama kita berpuasa cukup lama untuk menahan rasa lapar, maka kemampuan kita mencerna cita rasa dunia hanyalah sepiring saat kita berbuka.

Dari sini kita dapat memahami bahwa jika kita memang mau menerima Ridha, maka penilaian Allah tidak pernah salah karena hidup kita bukanlah setan yang meyakinkan kita untuk terus merasa kurang dan tidak pernah merasa cukup. Tuhan berkata:

Maafkan aku ۖ ّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Setan menjanjikan kepadamu kemiskinan dan menyuruhmu berbuat jahat (Baqarah: 268)

Allahu Akbar Allahu Akbar Velillahhilhamd, Sholat Idul Fitri Rahimakumullah Berjamaah

Marilah kita jadikan hakikat puasa sebagai pegangan ngidam tersebut, dalam arti menjadikan ilmu dan hikmah puasa di bulan suci Ramadhan sebagai nilai yang mulia dalam kehidupan kita sehari-hari. Semoga amalan puasa kita diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan membantu kita menjadi lebih baik. Amin ya Allah, Amin.

Maafkan aku ِ َخْمَعِيْنَ

اَلّلَهُمَpect ُ الدَّعْوَاتِ يَاقَظِيَالْحَخَاتِ يَامُجِيبَ الجِيبَ التِِِِيَال ْحَخَاتِ

Maafkan aku, maafkan aku Benar, benar نْدَالْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْature مِيْنَ.

Maaf ضآكَ وَفَضْلِكَ الْ Will َوَابُ حِيْمُ. ; ْ آزْوَاجِنَآ وَذُرِّيَeditEِنَآ قُرِنedit قُرَعة قُرَّة َةً وَقِنَآ آبَع النَّار. سُبْحَانَ رَبكَ رَ anak laki-laki ْرُ اللهِ اكْبَرِ.

واَلسَّلَمُعَلَيْكُمْوَرَحْمَةُاللهِوَبَريTING

Menumbuhkan nilai-nilai moderasi dalam Idulfitri

Ditulis oleh : H Muhammad Faizin Sekretaris Provinsi Mui Lampung

Berkhotbah padaku

Maafkan aku اْلحَمْدُ

وَهُ ابرُ كْيْرًا و و ّ جُدَهُ kemarahan وَهervمºمَحْزَابَ إِلْيْرًا وِلَّ ليدُُُُُُ فْ اللهُ kemarahan وَهervمºمَحْزَابَ ِّلِصِيْsarang

Cara terbaik untuk melakukan ini لِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِüc tave َمَّـد ёn إِyou

Akhir perjalanan تُمْ مُسْلِوْنَ. قال الله تعالل: اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ الّٰه bat بِالنَّاسِ Kamar

Doa Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah,

Di tengah kebahagiaan Takbir, Tahmid, Analisa dan Fitri, kali ini tak ada ungkapan lain selain rasa syukur Biqauli ‘Alhamdulillahirabbil’ Alamin. Dialah pribadi yang memberi kita kebaikan hidup kepada dunia yang tidak bisa kita percayai. Semua hal baik ini patut kita syukuri agar tetap mengalir kemanapun dalam hidup kita. Janganlah kita menyesal karena dia tidak bersyukur kepada Tuhan dan tidak mengambil nama yang menyakitkan.

وَإِذْ تَأَذنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَرْتُمْ لَأَزِيدنّكُمَلی

Artinya: “Dan (Ingatlah) Tuhanmu” Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambahi kamu; Dan jika kamu mengingkarinya (ya ampun), maka siksaan itu sangat pedih” (QS Ibrahim Ayet 7).

Selain mengucap syukur, kita juga harus tegar dan terus memperkuat ketaqwaan kita kepada Allah, menghalang-halangi segala perintah Allah dan mencegahnya melarang. Rasa takut juga menjadi buah atau tujuan utama puasa sebulan di bulan Ramadhan. Semoga di hari raya Fitri kali ini kita bisa berbuah dan merasakan manisnya Allah SWT.

Tujuan puasa ini harus diungkapkan dalam ayat Al-Qur’an-Baqarah:

يَٓأَيُّهَا يَّذِينَ ءَامنُواْ كُتِبَ عَلَ erv moon

Maksudnya, “Hai siapa yang beriman, kamu harus cepat karena kamu pasti takut.” (QS. Al-Baqarah [2]: 183).

Tuhan itu maha besar, Tuhan itu maha besar, Tuhan itu maha besar, dan Tuhan itu maha besar.

Sholat Fitri Sholat Fitri Jamaah,

Selain religiusitas selepas puasa yang bisa kita manfaatkan dalam momentum perayaan Fitri, masih banyak nilai-nilai lain yang bisa kita tanggung dalam perayaan ini. Diantaranya dengan memasukkan dan memperkuat nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagaimana perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an, kita harus terus menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama.

وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُ belum

Artinya: “Demikian pula aku melihat kamu sebagai saksi Manusia Tengah (Muslim) Hukum Manusia dan Rasulullah (Nabi Muhammad).

Dalam ayat ini Allah SWT mengklasifikasikan kata “wasathan” yang menengah dan seimbang dalam akidah, pikiran, sikap atau perilaku dan kita menyebutnya moderat. Nilai-nilai moderat inilah yang harus dikuatkan dalam kehidupan beragama di tengah kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Setidaknya ada empat sikap moderat yang patut kita miliki dalam pertandingan ini, dan ciri-ciri seseorang yang moderat. Pertama, sikap yang dihargai dan dihormati dalam aspek kemanusiaan. Toleransi merupakan sikap positif yang dapat mendatangkan perdamaian, karena dapat menjaga hati sesama di tengah perbedaan yang merupakan bagian dari fakta sosial yang tidak adil.

Saling menghormati ini dicontohkan oleh Rasulullah ketika sedang menghormati jenazah yang ada di hadapannya. Kemudian salah satu kawannya berkata kepada nabi bahwa dia adalah seorang Yahudi yang tidak layak menerima kehormatan tubuh. Bahkan sahabat nabi “bukankah laki-laki?” Pemulihan hadis:

مَر amet ّتْ بِهِ جَنَ فَقَ ard فيْلَ لَهُ إِ

Adapun toleransi dalam dorongan tersebut, Ramadhan dan Idul Fitri selalu diajarkan untuk mengalahkan umat Islam lainnya saat Fitri. Diantaranya adalah toleransi puasa pada saat libur Ramadhan dan hari raya Fitri. Toleransi adalah kunci untuk menangkap perbedaan ini dan, faktanya, umat Islam di Indonesia bisa melakukannya.

Sholat Fitri Sholat Jamaah,

Sikap kedua adalah memperkuat komitmen nasional. Kita harus menyadari bahwa Indonesia bukanlah negara yang religius. Indonesia bukanlah negara agama yang antisekuler. Kita hidup di tengah kesukuan, budaya dan agama untuk mempertahankan cagar alam Indonesia. Keberadaan pemerintah dalam hal ini sangat penting bagi semangat kebangsaan, keseragaman dan keagungan.

Kita bisa melihat bagaimana warga negara dan warga negaranya berefleksi untuk beribadah sesuai dengan amanah dan keimanannya. Termasuk di dalamnya adalah negara dan memfasilitasi proses Rukyatul Sialion serta konferensi isbeth untuk menentukan awal Ray dan Syawal. Negara ini juga hadir dalam proses penyelenggaraan berbagai kegiatan keagamaan di haji dan Indonesia.

Hal ini merupakan cerminan dimana negara mempunyai fungsi yang sangat penting dalam kelancaran dan kehadiran aliran sesat. Dan jika pemerintah tidak hadir dalam keberagaman yang ada saat ini, maka komitmen nasional bisa hilang dan menjelma menjadi kesalahpahaman dan permusuhan. Naudzubillah min Dzalik.

Untuk itu, dalam konteks ini, pemerintah sesuai dengan Firman Tuhan yang meminta kita mendengarkan Ulil Amri. Tuhan berkata:

يۤ Uriury َيُّه لَّ dua

Maksudku: “Oh, setia! Dengarkanlah Allah dan dengarkanlah satu sama lain (Muhammad) dan Ulil Amri (pemilik)” (Qs. An-Nice’: 59).

للهُ أَكْبَرُ للهُ أَكْبَرُ للهُ أَكْبَرُ ل إِلهَ إِل للهُ للهُ وَ ، للهُ أَكْبَرُ ْلحَمْدُ

Sholat Fitri Sholat Jamaah,

Sikap ketiga yang perlu kita lakukan dalam dorongan Fitri adalah menerima kearifan lokal yang sudah mengabdi pada tradisi dan budaya masyarakat. Tradisi dan budaya yang ada patut kita pertahankan sebagai identitas luhur bangsa Indonesia. Di hari raya, banyak sekali tradisi yang bisa menjadikan kita lebih moderat dalam beragama. Diantaranya adalah budaya Halal Halal Halal untuk saling berkunjung dan saling mengunjungi untuk saling memaafkan di hari raya Fitri.

Warisan halal para staf universitas ini sangat tinggi dan hanya ada di Indonesia. Di setiap wilayah Indonesia, Halal Halal Halal dikemas dalam bentuk kegiatan dan acara yang meningkatkan kebahagiaan dan kebahagiaan umat Islam. Hal ini patut dipertahankan dan diwariskan kepada generasi penerusnya, agar Indonesia damai dan bahagia. Nabi berkata:

لَيْسَ لْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ berhenti

Yaitu: “Yang namanya tidak kaya dengan cadangan yang terlalu banyak (atau terlalu mewah di dunia). Tapi nama kaya selalu menjadi hati yang membuatmu senang. (HR. Bukhari dan Muslim).

Sholat Fitri Sholat Jamaah,

Selain itu, sikap yang keempat adalah anti kekerasan. Idul Fitri merupakan dorongan yang tepat untuk membenahi liver dan membuang benih-benih kotoran. Nilai-nilai kemanusiaan seperti semangat fitri, ampunan, kebahagiaan dan kerukunan pada akhirnya akan menebarkan rasa cinta kasih setiap individu terhadap kekerasan. Kita tidak boleh melanggar agama, karena pada hakikatnya agama mengajarkan cinta dan kasih.

مَثَلُ لْمِنِين vagi فِي ت yar و ، ط ٌ pan لْجَ ط ط int

Pengertian : “Anggota tubuh akan sulit tidur atau tidur atau tidur atau tidur atau tidur.” (HR Muslim).

Doa Jamaah Fitri Fitri,

Inilah nilai moderasi beragama yang patut kita perkuat di hari raya Fitri. Mari kita semua berada di dunia Allah SWT, dalam jiwa agama yang moderat dan sepanjang hidup kita. Amin. Selamat Hari Raya Idul Fitri, saya lahir dan mohon maaf.

ج Rumah Sakit Profesional و Banta ج Ingin ج Berani ل و Feri ْلِمِيْ Ari و At Yar

Dakwah II

لللهُ ș Ș

َلْحَمْدُ لِلّٰهِ لَِّي وَك Durmak ، وَلِّيْ وَأُبِ Ber مُحيْ ü مُحيْ مُحيْ ِّ بِهِ أَ أَ أ أ أ أ أ yar أ а أ أ أ أ أ yar أأ taj ْ أو أو аire ِ بِهِ أو аire ِ أو а а а а а а а а а а أوْ أə أə أ vet ف أəْ أ vet ِ أəْ أ أ أ sambil أوشْ ِ ِ bersapan ِوشْ ِ ِ bersakan ;

أَمES pekt صَ tajam هِيْم τ ا لْ timah

َللّٰ ube

عِبَ A للهِ ، لله لله Ekku يَأْمُرُ بِ º و و و و tag إِيْ ْك murah t ِظُكُ ي SAK ُ لع perubahan فَ لله Ekku

Semangat Imune dan Bangsa

Oleh: Dr. H Agus Tafiqurhman, MKES, Pemimpin Khusus Pusat Muhammayah

إِلْحَمْ ist و ar أ liliac إِله أل للهُ وَمّ Jelaskan rumah أَنّ مُحَمّدً ع yar’lı ْ إِلَى يوْمِ لدّيْن. قَ a للmen soc وَقلله و a mail ي son أيَُّ z ّذِين kita lihat

للهُ أبَرُ ، للهُ أَكْبَرُ لَ إِلَٰه إِلَٰه firm إِلَّ لل eKke

للهُ أبوU

Identitas Doa Jamaah Rahimakumumum

Hari ini, umat Islam di setiap sudut dunia memenuhi idola Fitri. Membaca Doa Takbir, Analisis dan Tahmid dan Idul Fitri. Dalam kebahagiaan ini, mari kita meningkatkan rasa terima kasih kita kepada Tuhan. Salah satu bentuk terima kasih adalah menggunakan semua karunia Tuhan untuk bahan filantropi, untuk ibadah. Karena itu, semakin baik yang kita ambil, semakin banyak pemeriksaan yang patuh.

Shahalawat dan selamat selalu dapat dituangkan ke dalam kunjungan kami ke Nabi Muhammad. Untuk menjadi Muslim yang baik dan sejati, kami selalu menawarkan diri mereka sebagai model utama untuk meniru itu. Itu selalu dapat diberikan kekuatan untuk mengikuti ajaran Nabi.

للهُ أب oleh ُ ، للهُ أَكْبَرُ

Audiens yang bahagia

Pesan pertama adalah takut di mana -mana. Setelah sebulan beribadah di Ramadhan, tentu saja, kami berharap bahwa Tuhan akan menerima semua ibadat kami dan menempatkan kami di hamba Allah yang takut kepada kami. Jadi seperti yang dijelaskan dalam Firman Tuhan, orang -orang terbaik:

إِن Liber ّ عِدَ لللللlan facenii «

“Memang, yang paling terhormat darimu adalah yang terbaik dalam khotbahnya.” (QS Al Hujurot: 13)

Ramadhan ibadah yang sangat indah. Amal lebih akrab dengan dosa. Segera setelah diabaikan, seolah -olah sisanya dan telah menghilang. Doa malam kita, shooqah kita, Alquran kita, jiwa kita untuk memperkaya masjid kita dan upaya kita untuk mencintai diri kita sendiri. Ramadhan, memang benar bahwa kita melakukan satu bulan untuk religiusitas. Ketika Ramadhan selesai, kita harus selalu kuat dan kuat di mana -mana dan ketika kita selalu dalam kebaikan dan religiusitas.

Jangan datang kepada kita, membandingkan batu bata dari batu bata sebagai bangunan yang indah dan indah, tetapi tiba -tiba menghancurkannya. Atau sebagai orang yang memisahkan utas yang ditekuknya. Sebagaimana firman Allah:

;

“Dan jangan seperti wanita yang memisahkan utas yang dia tangkap dan diremajakan.” (QS An-Nahl: 92)

Misalnya, Ramadhan selalu mendidik kita untuk jujur. Dengan kata lain, postingan itu tidak mungkin bahwa orang itu pembohong, pencuri atau korup. Pada saat ini, kejujuran adalah perhatian kami. Bahkan di antara krisis moral yang menghantam bangsa kita, salah satunya adalah hilangnya kejujuran di negara ini. Tentu saja, ketika orang yang kehilangan kejujurannya menjadi pemimpin, itu akan sangat berbahaya bagi bangsa kita yang tercinta.

َ للل μ ّ ud صِدِّيقً.

“Anda harus jujur, karena kejujuran mengarah pada yang baik dan mengarah ke sumbernya.)

للهُ أب oleh ُ ، للهُ أَكْبَرُ

Doa Identitas Bahagia

Tip kedua adalah salah paham tentang filantropi. Seperti yang kita ketahui, orang memiliki potensi yang salah dan lupa. Tetapi Apaba Terlanjur Berbuat Salah, Maka Tirus Bertaat. Sebagai Wujud Pereubatan Yang Sesituguhnya Adalah Tidak Mengulangi Perbuahan IU dari Sisa Hidipnya Diisi Pannan Kebaanikan. Perusahaan Sebagai Allah:

;

Artinya: Dan (Rona) Orang-oran Yang Water Melergakan Perbuatan Keji Atau Menganiaya Diri, Mereka ing Mengalih Allah, Lalu Memohon Ampun Dosa-Dosa Mereka Lagi Yang Dapat Dosa Dosa Dosa Dosa Pada? Dan Mereka Titak Meneneruskan Perbuatan Kejinya Itu, Sedang Mereka MegEGAHUI. (QS Ali-iimran: 135).

للهُ أَكْبَرُ للهُ للهُ أَكْبَرُ

Jamaah Shalalat Id Yang Bermahagia

Pesan Yang Ketiga, Adalah Yenanasa Berakhlak Yang Mulia Dalam Menjalani Kehidupani Di Tangah-Tangah Massyarakat. Dalam Ajaran Islam Keimanan dari anggota Ketakwaan Haruslah Akhlak Yang. Dalam Sebuah Riwayat Dikisahkan Ketika Sahabat Bertanya Papada di Nabi Tiltang Siaapakah Mukmin Yang Baik Tas;

و Kita di sini pertukaran عَطَ, عَنِ بلنِ عُمَر fi putra: قِيل ic: ya رَيُّ لللللban make al. قَ stru: “

Juga, dari bahu Ibn ke utusan Tuhan kepada utusan Tuhan, “O, utusan Allah, siapa yang paling penting dari orang -orang percaya?” Messenger Allah melihat. MenjAwAB: Orang yang memacu Baik Akhlaknya Dari Mereka. “

Rasulullah berkata di hadits lain

أَكْمَلُ لْمِنِيْن yar إِيْمَ أسِ begitu

“Orang Mukmin Yang Paling Sempurna Faith Adalah Yang Palling Baik Akhlaknya.” (Hr. Thymidhi).

Lulusan Madrasah Ramadhan adalah individu yang religius dengan karakter mulia yang dihiasi dengan moralitas mulia. Ketakutan akan Tuhan akan selalu berusaha untuk berperilaku dengan benar, untuk menjadi tulus, benar, dapat diandalkan, dan untuk melakukan semua kebaikan dan kebijaksanaan untuk diri mereka sendiri, keluarga, masyarakat dan seluruh umat manusia.

Pada saat yang sama, itu akan selalu tetap jauh dari hal -hal yang salah, buruk dan tidak memadai dalam hidupnya. BAGI KITA YANG MENJALANI PUAASA BELGAN BENAR, MAKA HARUS MENJADIKAN PUASANIA SEBAGAI KEKUAN ROUANI UNUTUK PERILAKU BAIK DARI TERJAUH DARI PERANGAI BURUK DARI KETAKWAAN.

Sangat penting dan menentukan untuk mempelajari penerangan moralitas mulia dalam kata -kata, sikap dan tindakan utama dalam suasana krisis moral. ISLAM PENGAN TEGAS SAJOKAN NILAI-NILAI AMANAH, ADIL, IHSAN, KASH SALANG, DAN AKHLAK MULIA LAINNA. Kita biasanya harus menyadari kehidupan paradoks lagi. Dalam Kenyataan Agam Tenjak Sepenuhya Meunjukkan, Sebaliknya Terjadi Hal-hal Yang Beretan Antara Nilai Ajaran Delanan Perilaku Pemeluknya.

Islam Mengajarkan Adil, ̇hsan, Dan Kasi Sayyang, Namun Money Pemeluknya Tidak Jarang Berbuat Dhalim, Keburukan, Dan Permusuhan. Islam Mengajarkan Kash Sayyang, Taawun, Dan Ukhuwah, Namun Pmeluknya Berbuat Permusuhan Anggan

Begitu Pula ada orang Islam Rajin Shalalat, Pasa, Dan Ibadah-Ibadah Lainnya intensif Tetapi dari Tindakanya diwarnai Amarah, Kasar, Buruk Kata, Kebencian, Dan Permusuhan. Islam Massih Sebatat Ilmu dari Ajaran Verbal Tetapi Kurrang DipraktiKan Dalam Kehidupan Nyata. Paradox Beragama Seperti Itulahah Yang Berginal Beragama Yang Tenjak Mecerahkan.

للهُ أَكْبَرُ للهُ للهُ أَكْبَرُ

Jamaah Shalalat Id Yang Bermahagia

Di adalah Kehidan Yang Terbuka Sepeti Sebuka Sebarang, Yang Salah Satunya Ditandai Media Media Sosil Secret Massif, Maka Faith dari Akhlak Mulia Benteng Kita. Media sosial selain bermanfaat Sebagai Media Interaxi Yang Müdah Dari Mudaah, Pada Clock Yang Menjadikan Penggunania Seolak Bebas Koda Apa Saja. Sering Kita Temui Ujaan Perseteruan, Kebencian, Permusuhan, Saling Hujat, Dan Hoaks Hali Hali Biasa Di Media Darebut. Tampa Dilandasi Akhlaq Mulai, Medsos Bisa Mengakibatkan Hubungan Sosial Jadi Lebih Keras Sehingga Hurnanga Hurnanga Keadaban, Hilalang Damai.

Dalam Kehidan Kebangsaan menempatkan Mulai Terrace Adanya Leluruhan Nilai-Nilai Utama. Politik Uang, Permusuhan, Kebencian, Ghibah (Menggunjing), Tajassus (Mencari-Cari Kesalanan Orang Lain), Provokasi, Dan Meghalaucan Seakan Dalam Kehidupan Politik di Tubuh Bangsa. OLEH KARENA IU SANGAT DIIERLUKAN Penalan Akal Dan Buda, agar Kita Semua Bisa Mewujudkan Karaker Utama Sebagai Aktualisasi Taqwa Buah Dari Pu Ramadhan.

Id fitteri haru kita jadikan sebagi impuli unutuk megḣdupkan kembali nilia nilai utama kesupan, nilai nilai akhlak. Menghidepkan Kashbali Kash Sayyg, Saling Menghormati suara dari suaraku dari Menjaga Persate. Penggelan Yenanasa Menerapkan Akhlaq Mulia Dalam Kehidupan Pribadi, Keluga, Massyarakat Dan Berbangsa Maka Sesunguhanya Kita Telah Menampilkan Cara Berislam Yanggerahat Dari Memajukan. Bahwa Akhlak Mulia Adalah Citra Diri Setiap Muslim, Karena sesungguhnya Akhlaq Mulia Tidak bisa DipisaHkan Dengan Keimanan dari Ketaqwaan. Ketika seṫap muslim di negri in-sebagai penduduk terbanyak- telah menerapkan utama sebagi karakter dari Perwujudan Faith Taqwa, Tuhan yang mengalir Mebaber Anuggerrahnya Kita Kita. Sebagaimana termaktub dalam Al Koran;

و ac;

“Waterpable Penduduk Suatu Neger Benar Benar Benar Beriman Bertaqwa, Niscaya Aku Bukakan Kepadanyya Barokah Dari Langit Dan Bumi. Tetapi Mereka, AYAT KAJU, AYAT KAMI, MAKA KAMI SIKA, AYAT KAMI, MAKA KAMI SIKA, AYAT KAMI, MAKA KAMI SIKA, AYAT KAMI, MAKA KAMI, AYAT KAMI, MAKA, AYAT KAMI.

Oleh Karena Itu, UNKKUK MENJADI SEBUAH BANGA MAJU TENTunya TIDAK CUKUP CUKUP PEKUP Pembangunan Fisik Semat. Tetapic Sebagaiman Money Pendiri Bangsa di Selu Mengingatkan Agar Selu Hampuania. Bangunlah Jiwanya – Bangunlah Badatory.

Banga Ini Telah Tentunya Haru Kita Jaga, Karena Mulai Ada Yang Embawa Agama Agam Dijauhkan Dari Prosa Prosa Bangsa, Ditarik Tarik Kearah Sekuller. Menjaga agar Tetap menjadi negara yang beragama Adalah Pengamalan Dari Pancasila. Tentunya Relevutas Yang Kita Kita Kita Salah Satunya Adalah Delangan Mewujudkan Akhlaqul Karimah- karakter Utama-Dalam Kehidan.

Akhirnya Marilah Kita Memohon Kepada Alllah Semoga Kira Yenanasa Diberi Hedayah, Sewingga Didalam Mengapapi Hidup Yangin Semakin Sitis Di Tetap Menjalani Gelangan Benar. Kita Berdoma Semoga Allah Menenerima Suluruh Amal Kita dari Mengampuni Dosa Dosa Kita. Berbaga Berbagai Belahan Dunia Yang dari Kita Kita Kita Kita Kita Kita Diar

Kita Berdara-Saudara Kita Kita Yang Sakit Sakit Di Mendapatkan Cobaan Berat Lin Diin Kesabaran Dan Ketabahan Segera Dibebaska Dari Masalahnhya. Kita Berdoa Agar Uang Pemimpin Bangsa dari Seluh Warak Bangsa Diberi Petunjuk Sewingga Selu Menjaga Tanah Air Dari Bangsa Gelan Nilai-Nilai Utama, Menjadi Bangsa Yang Bermartabat, Berkemakmuran dari Berkemakmuran.

للهُ أ papan كْب SA

َلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ لْعَ ndampafa حَمْ sebagaimana

يَ رَب inare ّنogresan لَكَ لْحَمْدُ كَم keduanya يَنْبَغِيْ لِجَل raz لِ و جْمِ لْك saya ingin

. َللل μ ّ ud aci ّ صَلِ vert َّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. ˆ

للّهُمَّ غْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ و garis نَّكَ سَمِيْعٌ مُجِيْبُ لد لد فيَ فيَ قَ raz لحَ nice.

للّهُمَّ ِنَ PECT ّزْقِ وَ ْب μ ةً لْمَوْrameِ وَرografحْ sesuaiةً وَرografحْ مَةً لْمَوْrame حِمِيْن.

; مِ مِ مِ مِ مِ مِ مِ مِ مِ مِ مِ مِ.

;

لل μ ّهُمَّ ّهُمَّ لْإِسْلَ raz وَ وَ ..

َللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَ كَم keduanya أَلَّفْrame بَيْنَ لْمُه kendaraan vagi

َللل und ّهُمَّ رَب inare ّنogrs iksaane مِنَّ مِنَّ صə

;

رَب μ ّنogresan آepatan

سُبْحegan Oleh رَبِّكَ رَبِّ لْعِزَّةِ عَم a يَصِفُون gratis و adare makan pound مٌ لْمُرْسَلِين vagi ung ل ْمُرْس· ·AN secara

Unduh Naskah Khutbah Idul Fitri 1445 Di Sini.

(Tribunnews.com/sri juliati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *