5 Pernyataan Kecewa Gilga Sahid setelah Lempar Mic, Tuntut Panitia Klarifikasi Konsernya Dihentikan

TRIBUNNEWS.COM – Penyanyi Gilga Sahid melontarkan pernyataan kekecewaannya usai konsernya di Greige City Mall Cirebon, Jawa Barat tiba-tiba dibatalkan pada Sabtu (9 Juli 2024).

Suami Happy Asmara pun mengungkapkan ketidakpuasannya dengan melemparkan mikrofon ke atas panggung panitia konser ‘Wada Ambyal’ Mehta Music Fest.

Pasalnya, dia tiba-tiba diminta menghentikan konser saat dia sedang bernyanyi.

Momen Gilga melempar mikrofon untuk mengungkapkan kekecewaannya menjadi viral setelah diunggah oleh akun TikTok @ank_tunggal1.

Terlebih lagi, tidak ada satupun panitia yang memberikan penjelasan sehingga semakin menambah kemarahan Gilga.

“Kenapa (panitia) tidak menyampaikan (penjelasan) kepada siapapun?” Gilga bertanya.

“Baiklah teman-teman, maafkan aku, tapi terima kasih sudah hadir di sini, kalian luar biasa. Sampai jumpa di acara Guild Kustick selanjutnya,” kata Gilga.

Usai konser, penyanyi Jawa asal Madiun, Jawa Timur itu mengungkapkan kekecewaannya melalui akun Instagram pribadinya @gilgasahidh.

Tribunnews berikut merangkum raut kekecewaan pria berusia 26 tahun itu.

1. Permisi, tolong ambil mikrofonnya.

Usai melempar mikrofon ke atas panggung, Gilga menulis permintaan maaf di postingan berlatar belakang gelap.

Kuasa hukum Girga mengatakan, langkah itu diambil karena kecewa dengan keputusan panitia turnamen.

Bandnya GildCoustic dijadwalkan membawakan 10 lagu, namun tiba-tiba diminta membatalkan di tengah acara.

Ia sadar, tindakannya melempar mikrofon tidak dibenarkan.

Pak Gilga mengaku emosi karena keputusan sepihak panitia.

“Permisi lagi sampai aku membuang mikrofonnya.”

“Karena aku jadi emosional dan merasa tidak menghibur kalian semua,” tulis Gilga di Instagram Story-nya.

2. Tidak menyukai keputusan panitia

Gilga yang tiba-tiba diminta mengakhiri konser mengaku keputusan tersebut merugikan penonton.

Sebagai seorang seniman, saya sangat tidak menyukai keputusan sepihak yang dibuat oleh panitia penyelenggara.

Melempar mikrofon secara emosional adalah cara Gilga menyampaikan perasaan protesnya.

“Ini sebagai salah satu cara agar panitia tahu bahwa kami tidak menginginkan keputusan yang merugikan banyak orang,” jelasnya. Girga Sahid melempar mikrofon saat konser tiba-tiba dibatalkan. (Kolase Berita Tribune)

3. Maaf, Pangemar

Secara khusus, Gilga meminta maaf kepada seluruh penonton konser di Cirebon tersebut.

Ia mengaku melakukan kesalahan dengan melempar mikrofon malam itu.

Apalagi, tindakan tersebut dilakukan secara sukarela karena rasa frustrasi.

“Cirebonmu luar biasa.”

Jika ada salah tindakan saya malam ini, saya minta maaf ribuan kali.

“Saya hanyalah manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan, perasaan, dan kesalahan.”

“Saya secara naluriah menekan mikrofon untuk menunjukkan bahwa saya kecewa kepada panitia dan meminta maaf atas sikap tidak hormat tersebut,” jelas Gilga lagi.

4. Meminta panitia lebih beradab.

Gilga juga meminta panitia lebih sopan saat meminta band-band untuk membatalkan.

Itu tidak akan tiba-tiba terputus saat Anda bernyanyi.

“Setidaknya kalau kamu ingin aku berhenti, tolong berhenti di tengah lagu, Sensei,” kata Gilga.

“Sekadar sopan santun, saya minta maaf kepada masyarakat yang membayar, tapi datangnya dari jauh,” lanjutnya. Gilga Sahid meminta penjelasan panitia setelah konser di Cirebon dibatalkan. (Kolase Berita Tribune)

5. Meminta penjelasan kepada panitia

Selain itu, pemilik kendaraan bernama lengkap Girga Sahid Haldyansha juga meminta penjelasan dari panitia penyelenggara.

Alasannya, konser dibatalkan namun tidak ada penjelasan yang diberikan kepada penonton.

“Dan setidaknya jangan beri tahu siapa pun dan jelaskan mengapa Anda harus berhenti,” pintanya.

(Tribunnews.com/Ayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *