5 Menteri Jokowi yang Diprediksi Tetap Bertahan di Kabinet Prabowo, Tak Ada Nama Bahlil dan Retno

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Prabowo-Gibran dikabarkan mulai menggodok nama-nama untuk masuk ke kabinetnya.

Persiapan tersebut diprediksi tidak akan mudah karena harus membawa kebahagiaan bagi banyak pihak, terutama mereka yang merasa “berkeringat” untuk melindungi Prabowo pada Pilpres lalu.

Beberapa nama baru disebut-sebut akan menghiasi kabinet Prabowo-Gibran, sebab masih ada pula nama-nama menteri era Jokowi yang bertahan.

Apa nama dan latar belakangnya? Berikut lima menteri Jokowi yang diprediksi masih bertahan di pemerintahan Prabowo-Gibran.

1. Latihan

Pria yang kini menjabat Menteri Negara (Mensesneg) ini kerap disebut-sebut punya hubungan spesial dengan Jokowi.

Namanya disebut-sebut masuk dalam daftar orang yang diberikan Jokowi kepada Prabowo agar bisa kembali masuk kabinet.

Persoalan tersebut dibantah Pratikno.

Meski menegaskan keinginannya kembali menjadi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran, Pratikno belum memberikan jawaban konkrit.

Pratikno dipercaya Jokowi sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) pada kabinetnya periode 2014-2024.

Sebelum diangkat menjadi Menteri Sekretaris Negara pada tahun 2014, Pratikno dikenal sebagai akademisi. Beliau merupakan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) ke-14 yang menjabat pada tahun 2012.

Pria kelahiran Bojonegoro, 13 Februari 1962 ini juga dikenal sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP UGM periode 2001-2004.

Pratikno memiliki masa kerja yang panjang di UGM. Teori Pratikno erat kaitannya dengan ilmu politik dan pemerintahan.

Pratikno juga menjadi moderator debat calon presiden tahun 2009 dan kemudian menjadi anggota tim seleksi KPU Indonesia dan Bawaslu Indonesia.

2. Titus Karnavian

Mantan perwira polisi Tito Karnavian juga disebut-sebut akan “bertahan” di kabinet Prabowo-Gibran.

Tito juga dikenal setia kepada Presiden Jokowi.

Pada pemerintahan kedua Jokowi, Tito sempat dipercaya menjadi Menteri Dalam Negeri.

Jabatan tersebut disandangnya sambil bekerja keras sebagai Kapolri.

Kesempatan kemudian diberikan kepada Jenderal Idham Azis

Tito menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada tahun 2016.

Ia juga pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya (Kapolda Metro Jaya) pada 2015-2016.

Sebelum tahun 2012-2014, Tito bekerja di Papua sebagai Kapolda Papua.

Jika benar kembalinya kabinet Prabowo-Gibran, Tito tak lagi menjabat Menteri Dalam Negeri.

Namun, ada dua posisi yang bisa disandang lulusan Akpol 1987, Kepala BIN atau Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

3.Erika Tohir

Erick Thohir merupakan Menteri BUMN pada kabinet Jokowi-Maruf yang berasal dari pengalaman.

Erick Thohir dilantik menjadi Menteri BUMN pada 23 Oktober 2019 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara pada Kabinet Indonesia Periode 2019-2024.

Erick Thohir tidak bisa dipilih kembali menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.

Selain itu, sosok Ketua Umum PSSI ini juga menyatakan resmi mendukung Prabowo pada Pilpres 2024.

Sebelum menjadi menteri, pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970 ini dikenal sebagai pebisnis pecinta media dan olahraga.

Ia juga dikenal sebagai pemimpin dan pemilik beberapa perusahaan media dan klub olahraga, serta aktif dalam pendidikan olahraga.

Nama Erika semakin terangkat seiring keberhasilan timnas U23 di babak semifinal Piala Asia.

4. Airlangga Hartarto

Sebagai Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto dipastikan bisa mengesahkan jabatan menteri.

Golkar juga bisa dikatakan mendukung pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres lalu.

Selain itu, Airlangga dikabarkan juga meminta lima kursi menteri di kabinet Prabowo. Airlangga mengatakan, karena Golkar memenangkan 15 daerah dari 38 daerah pemilihan.

Jadi kontribusinya 25 persen, nah kalau 25% itu bagus, ada baiknya dibagi sedikit, makanya disebut kelima kecil sekali, kata Airlangga beberapa waktu lalu.

Airlangga menyebut kontribusi Golkar terhadap kemenangan Prabowo-Gibran lebih besar. Oleh karena itu, dia mengharapkan beberapa pemimpinnya bersiap menjadi menteri.

5. Zulkifli Hasan

Seperti Airlangga, Zulkifli Hasan juga mendapat peluang masuk kabinet dari partai politik pendukung 02 pada Pilpres.

Sebagai warga negara, Zulkifli Hasan yang kerap disapa Zulhas banyak menduduki jabatan di pemerintahan dan partai politik.

Priya lahir di Lampung, 31 Agustus 1962. Ia dikenal sebagai politisi yang segudang pengalaman. Ia berpengalaman berkali-kali duduk di kursi legislatif dan administratif.

Karir politik Zulkifli Hasan mulai terlihat saat Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengizinkannya menjadi Ketua Departemen Logistik DPP PAN pada 2000-2005.

Selain menjabat sebagai pendiri partai, Zulkifli Hasan juga mendapat amanah menjadi Ketua Umum Fraksi PAN DPR pada tahun 2004-2009 setelah terpilih menjadi dan anggota DPR.

Bahlil dan Retno Marsudi belum punya nama

Sementara itu, nama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Investasi Bahlil, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani diperkirakan tidak akan masuk dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

Jabatannya kemungkinan besar akan diisi oleh orang-orang pilihan Prabowo, baik dari partai politik maupun profesional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *