TRIBUNNEWS.COM – Foto lima pemuda atau intelektual Nahdalat Ulama (NU) bersama Presiden Israel Isaac Herzog beredar di publik.
Apalagi foto ini diambil saat Israel masih banyak melakukan serangan terhadap warga Palestina, khususnya warga Gaza dan Rafah.
Berikut rangkuman fakta pertemuan lima guru besar NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog yang dihimpun News Tribune dari beberapa sumber:
1. Daftar lima guru besar NU yang bertemu dengan Presiden Israel
Ternyata lima akademisi NU bertemu dan berfoto bersama Presiden Israel Isaac Herzog, Gus Sevkron McConnell dan Dr. Zain Al Ma’arif
Dan Manoor Aziz, Noorul Bahrul Uloom dan Azza Anfsa Daniya juga ada di sana.
Dalam foto yang beredar, Presiden Israel mengenakan setelan jas berwarna biru tua.
Sementara lima pemuda NU terlihat berdiri di belakang Ishak.
Ada pula yang mengenakan batik dan gaun.
2. PBNU menyayangkan pertemuan dengan Presiden Israel
Pengurus Besar Nahdalat Ulama (PBNU) mengungkapkan kekecewaannya atas pertemuan lima warga Nahdlat dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Kunjungan tersebut dinilai sebagai tindakan seseorang yang tidak memahami geopolitik, prinsip organisasi NU, dan sentimen seluruh warga NU.
Ketua PBNU Bachal Ali mengatakan lima anggota NNU tidak mengatasnamakan organisasinya.
“Kami tidak tahu apa alasannya dan siapa yang mensponsori. Ini tindakan yang menyedihkan,” kata Savic dalam keterangan di situs resmi NU, Minggu (14/7/2024) malam.
Savic mengatakan, meski dalam kunjungan pribadi, mereka dikenal oleh warga NU bahkan pengurusnya, dan hal itu akan merusak nama baik NU di mata masyarakat.
Bahkan, perilaku PBNU dan Nahdliyin hingga saat ini sudah jelas, yakni berpihak pada Palestina dan mengutuk agresi militer Israel.
Ia mengatakan hingga saat ini Israel tidak mengakui Palestina dan terus melakukan agresi militer yang memakan korban ribuan nyawa. Israel masih menyerang dan menembak warga Palestina, banyak di antaranya warga sipil.
3. PBNU dan Gus Yahya tidak tahu-menahu dalam pertemuan itu
Savic Ali menegaskan pertemuan lima pemuda NU dengan Presiden Israel bukan atas usulan PBNU atau Presiden PBNU Yahya Choli Satov.
Sehingga PBNU pun tidak tahu kalau mereka pergi menemui Presiden Israel.
Termasuk tujuan pertemuan tersebut.
Yang jelas sangat menyedihkan, mengingat Israel belum berhenti melakukan pengeboman dan penembakan terhadap warga Palestina.
“Gus Yahya (Ketua Umum PBNU Yahya Choli-Stakov) dan saya belum tahu kapan keluarnya dan apa alasannya, karena kami tidak ada konsultasi dengan PBNU,” kata Savic seperti dilansir Kompas.com, Senin (15/7) / 2024).
4. Dikritik netizen Tangkapan layar komentar dan kritik netizen di Instagram NU, @nahdlatululama atas pertemuan lima pemuda atau ulama Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Instagram NU @nahdlatululama menjadi bulan-bulanan netizen setelah foto lima mahasiswa NU bersama Presiden Israel Isaac Herzog viral.
Dalam beberapa postingan terakhir di Instagram @nahdlatululama, banyak netizen yang mengkritik dan mengungkapkan kemarahannya terhadap NU.
Berikut kumpulan beberapa komentar marah netizen di Instagram @nahdlatululama:
“Mengapa orang NU justru pergi ke Israel dan mengunjungi pemerintah Israel??????????”
“Demi Allah kedepannya kalian semua yang mengaku muslim tapi bisa berfoto dengan Presiden Israel, kalian tertawa-tawa, kalian akan dituduh di pengadilan Allah, kalian menguatkan para ulama tapi kalian tidak masuk. Kasihan,” tulis yang lain.
“Dia pergi ke Israel untuk bertemu Presiden Israel dan berfoto dengan senyum bahagia.”
“Kalau 5 pemuda Nahdin yang berfoto dengan Presiden Israel tidak ada informasinya, kaget. Saya NU, wajah saya.”
“Bagaimana rasanya bertemu dengan presiden sebuah organisasi yang membunuh anak-anak?”
“Tolong jelaskan kapan dan untuk alasan apa Anda mengunjungi Israel dan bertemu dengan presidennya? Tolong ingat kesedihan kami ketika salah satu wilayah ini kembali diserang oleh Israel.”
5. MUI menyebut 5 tokoh muda NU yang bertemu Presiden Israel melanggar hukum
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudernoto Abdul Hakim, menyayangkan lima pemuda NU yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
Sudernoto menilai tidak pantas mengadakan pertemuan di tengah genosida warga Palestina yang dilakukan Israel.
“Saya turut berduka cita atas kepergian aktivis muda NU ke Israel. Sangat meresahkan ketika ribuan warga Palestina dibunuh secara brutal dan tanpa ampun oleh Israel, kelima aktivis ini bertemu dengan Presiden Israel. Semua warga negara Indonesia berhak dan berhak di sana untuk melindungi Palestina,” kata Sudarnoto kepada Tribunnews.com, Senin (15/7/2024).
Sadarnuto meminta para pekerja muda Aliansi Nasional tidak mengabaikan hukum.
Menurut Sudernoto, pekerja muda NYU telah melanggar hukum dengan bertemu dengan presiden Israel.
“Jangan abaikan hukum. Mereka melanggar hukum. Menlu RI tidak melakukan itu,” kata Sudarnoto.
“Tidakkah mereka paham bahwa Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel?” Tidakkah mereka paham bahwa pemerintah Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel selama mereka masih membangun kekuatan kolonial? Apakah mereka tidak memahami hukum Indonesia? Sudarnoto menambahkan.
Sudernoto mempertanyakan apakah kepergian aktivis pemuda NU ke Israel merupakan pelanggaran hukum yang disengaja.
“Kalau mereka paham dan pergi ke Israel, berarti mereka sengaja melanggar dan melanggar hukum.” Mereka tidak sensitif dan harus meminta maaf secara terbuka,” katanya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fahdi Fahlevi/Malvyandie Haryadi)(Kompas.com/Singgih Wiryono)
Baca berita lainnya terkait konflik Palestina dan Israel.