5 Fakta Jenis Senjata yang Digunakan Thomas Matthew Crooks, Pemuda 20 Tahun Penembak Donald Trump

TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Berikut lima fakta senjata yang digunakan Donald Trump saat berkampanye di Bethel Park, Pennsylvania.

Menurut Associated Press (AP), pelaku diduga menggunakan ArmaLite Rifle (AR) 15 untuk menembak Trump.

Pelakunya, Thomas Matthew Crooks yang berusia 20 tahun, dan seorang juru kampanye dilaporkan tewas dan dua lainnya terluka. 1. Apa yang dimaksud dengan AR?

Seperti dikutip Tribune dari North Jersey.com, AR-15 merupakan senapan semi-otomatis yang dikenal luas dan telah dikenal penggunaannya dalam berbagai insiden penembakan di seluruh Amerika Serikat.

Banyak orang yang bingung dengan singkatannya, AR pada AR-15 adalah Assault Rifle, namun ArmaLite adalah Rifle.

Nama AR-15 diambil dari nama perusahaan yang pertama kali mengembangkannya pada tahun 1950an. 2. Apakah senapan AR-15 legal?

AR-15 legal untuk kepemilikan sipil di banyak wilayah Amerika Serikat dan merupakan senjata favorit di kalangan penggemar senjata karena keserbagunaannya, keakuratannya, dan kemudahan penggunaannya.

Senjata tersebut telah menjadi simbol perdebatan pengendalian senjata karena seringnya terlibat dalam penembakan massal. 3. Spesifikasi AR-15 

Senapan sipil AR-15 memiliki banyak pilihan modifikasi dan biasanya memiliki pegangan pistol, popor lipat atau teleskopik, laras melingkar, dan dudukan bayonet.

Senapan AR-15 asli produksi ArmaLite/Colt awalnya merupakan senapan prototipe yang ditender untuk senapan Amerika Serikat, yang akhirnya diadopsi menjadi senapan M16.

Spesifikasi menyusul. Berat: 2,27 kg – 3,9 kg Panjang laras: standar 508 mm, 406 mm, dan 368 mm Peluru: 223 Remington, 5,56 NATO Mekanisme: Sistem gas langsung, baut putar datar; Tembakan : 800 peluru/menit (versi otomatis) Kecepatan peluru : 975 m/s Jarak efektif : 550 m Amunisi : STANAG 4. Sekali terjual 30 ribu peluru dalam seminggu

Sebuah toko senjata online yang berbasis di Amerika Serikat menjual 30.000 senapan serbu AR-15 per minggu.

Senapan serbu AR-15 adalah jenis senjata yang digunakan dalam penembakan klub malam Pulse tahun 2016 di Orlando yang menewaskan 49 orang.

Hunter’s Warehouse, toko online di Bellevue, Pennsylvania, AS, mengklaim penjualan AR-15 justru meningkat sejak tragedi Orlando.

“Penjualan AR-15 khususnya sangat bagus. Penembakan (Orlando) tidak meningkatkan penjualan,” kata Tom Eagle, pemilik Hunter’s Warehouse, menurut Fox Business.

“Peningkatan penjualan sebenarnya terjadi ketika pemerintah berbicara tentang pelarangan penjualan senjata jenis tertentu,” tambah Eagle.

“Ketika orang kehilangan hak untuk membeli senjata jenis tertentu, mereka akan membeli dan menginginkan senjata yang akan dilarang,” tambahnya. 5. Dilarang beredar di AS

Senapan serbu seperti AR-15 secara efektif dilarang beredar di Amerika Serikat berdasarkan larangan pemerintah yang dikeluarkan pada tahun 1994.

Namun ketika undang-undang tersebut habis masa berlakunya pada tahun 2004 dan Kongres tidak memperbaruinya, senjata tersebut kembali masuk ke pasar AS.

“AR-15 didesain agar seseorang tidak perlu memiliki keahlian menembak untuk menggunakannya. AR-15 bahkan bisa diubah menjadi senapan,” kata John Stokes, pemilik senjata dari Texas.

“Polisi dan warga sipil membeli AR-15 karena bisa digunakan untuk berbagai tujuan, seperti olah raga atau berburu. Jadi AR-15 seperti Lego untuk orang dewasa,” tambah Stokes.

Jika sebuah toko online berhasil menjual 30.000 AR-15 dalam seminggu, maka tidak dapat dikatakan bahwa senjata ini sangat populer di AS.

Ada banyak jenis pistol di masyarakat, dengan harga eceran berkisar antara $300 hingga $8,000, banyak perusahaan senjata yang membuat AR-15, termasuk perusahaan terkenal seperti Smith & Wesson.

Sebuah evolusi dari M-16, senapan ini benar-benar berbeda dari kakaknya.

Dikembangkan pada tahun 1958, AR-15 dirancang sebagai senapan semi-otomatis dengan daya rusak tinggi.

Keunggulan dari senapan ini adalah kecepatan tembakannya dan kemudahan dalam mengubah scope bagi penggunanya.

Senjata tersebut telah digunakan dalam setidaknya 14 penembakan massal di Amerika selama dekade terakhir, setengahnya terjadi sejak Juni 2015.

Adam Lanza, seorang penembak di Sekolah Dasar Sandy Hook pada 12 Desember 2012, menggunakan Bushmaster XM-15, versi AR-15, untuk membunuh 26 orang, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.

Senjata yang sama juga digunakan pada Oktober lalu dalam penembakan di Umpqua Community College di Oregon yang menewaskan sembilan orang. Senjata yang sama digunakan dalam penembakan di San Bernardino, California yang menewaskan 14 orang.

Pistol itu juga digunakan oleh penembak bioskop Colorado tahun 2012. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *