Laporan reporter Tribunnews.com Geeta Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komandan Kopasgat Sayap I Kolonel Pas Helmi A Nange SE MM mengatakan, sekitar 400 personel telah dikirim ke Papua untuk melakukan pengamanan di perbatasan dan bandara.
Prajurit yang dikirim ke Papua berasal dari Batalyon Komando (Yonko) 467, Yonko 461, Denmatra 1, dan Denhanuda.
“Kalau Satgas Pamtas (Satgas Keamanan Perbatasan) baru dikerahkan satu tahun dua bulan. Hal ini juga dari jajaran Batalyon Sayap 1, 467, 461, Denmatra 1, dan Batalyon Denhanuda. Sekitar 400 personelnya ditempatkan di posisi-posisi yang sudah ada di BKO, bukankah di Kodami Kodam di Papua,” kata Nange Jamsuri di tempat latihan Kopasgat Sayap 1 di Halima Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (07/05). /2024).
Saat ini, kata dia, mereka sudah berada di Papua sekitar tiga bulan.
Sebelum berangkat, dia mengatakan prajuritnya telah menjalani latihan pendahuluan bersama seluruh pasukan di Pusdiklatpassus Batujahar, Jawa Barat.
Mereka kemudian ditempatkan pada posisi 13-15 di wilayah Papua.
Ia juga memastikan jajarannya berjaga di setiap bandara di Papua.
“Setiap bandara harus memilikinya,” katanya.
Melansir tni-au.mil.id, prajurit Batalyon Komando Kopasgat 461 yang tergabung dalam Satgas Pamtas RI-PNG 2024 melakukan penerjunan massal (Serpas) ke Pusdiklatpassus Batukhahar pada Jumat (16/02) untuk melakukan pra-pelatihan. /2024).
Sebanyak 400 personel militer Copasgat mengikuti pemusatan latihan wajib militer yang berlangsung pada 17 Februari hingga 18 Maret 2024.
Selain itu, pada Kamis (4 April 2024), 11 prajurit Satgas di bawah komando Lettu Pas Haryono Yudha Prayogi Marpaunga S.T. Hana kembali ke satuan Kopasgat Batalyon Komando 461.
Mereka kembali ke unit tersebut setelah lebih dari setahun bertugas di Satuan Tugas Keamanan Perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini (Satgas Pamtas RI-PNG).
Terbaru, Nange dikabarkan menjamu eks Satgas Pamtas RI-PNG di Lanud Halim Perdanakusuma pada Rabu (10/04/2024).