TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ciri budaya Bugis-Makassar akan diulas oleh empat orang bernama Jusuf dalam seminar yang digelar Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar pada Senin (2/9/2024).
Keempat orang tersebut adalah Syekh Yusuf Al Makassari (1626-1699), Jenderal M. Yusuf (1928-2004), Baharudin Yusuf Habibi (1936-2019) dan M. Yusuf Kala (82 tahun).
Workshop bertemakan Prinsip dan Karakter Bugis – Makassar 4 Etos 4 Jusuf yang merupakan salah satu dari 34 acara dalam rangka Dies ke-68 Unhas.
Rektor Universitas Hasanuddin, Jamaluddin Jompa, mengatakan seminar ini “unik” dan merupakan acara peringatan besar bagi PTNBH, universitas terbesar di Indonesia bagian timur.
“Sebagai ilmuwan dan peneliti, saya baru pertama kali ingin menyampaikan workshop ini, dan belum ada lembaga atau peneliti yang melihatnya dari sudut pandang manusia seperti ini,” kata Jompa.
Peneliti senior Lembaga Penelitian Ilmiah Indonesia (AIPI) menyebut lokakarya internasional ini sebagai salah satu metode penelitian tercanggih terkait sosok orang mati.
“Di AIPI, kami mengetahuinya dengan metode ceramah berbasis memori,” kata anggota Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar AIPI ini.
Guru Besar Biologi dan Ekologi Kelautan ini mencopot Yusuf Kala, Wakil Presiden Indonesia (2004-2009 dan 2014-2019), yang menjadi salah satu dari 8 pembicara dalam forum ilmiah tersebut.
Yusuf Kala akan menganalisis sosok Jenderal M. Yusuf, Panglima ABRI/Menhankam (1978-1983) dan Presiden BPK Indonesia (1983-1993).
Sejarawan besar Dr. Anhar Gongong akan mengkaji kepribadian dan nilai-nilai guru sekaligus pahlawan nasional Indonesia dan Afrika Selatan, Syekh Yusuf.
Saat ini, putranya Dr Ilham Akbar Habibi (61) akan menceritakan kisah BJ Habibi, Presiden ke-3 Indonesia.
Dan pengembangan karakter Yusuf Kala akan dilakukan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI (2004-2008) Profesor Dr. Hamid Awaludin PhD (64), sahabatnya sekaligus guru besar hukum Unhas.
Ilmuwan terkemuka dan empat diplomat dengan kualifikasi internasional akan berpartisipasi dalam sesi pertama seminar.
“Ada empat keynote speaker yang memaparkan budaya Bugis dari Jepang, Kanada, Afrika Selatan dan Indonesia.
Duta Besar Afrika Selatan untuk Amerika, Dr. Ibrahim Rasool, akan berbicara tentang Syekh Yusuf dari sudut pandang Afrika Selatan, dan Dr. Anhar Gongong akan berbicara tentang Syekh Yusuf, karena ia lahir di Goa, berperang di Banten, dan ketika diasingkan. ke Sri Lanka,” kata Hamid Auluddin.
Selain itu, tiga pembicara lainnya adalah antropolog Bugis dari Tokyo Metropolitan University Prof Makoto Ito, budayawan dan leksikografer Bugis-Inggris Doughlas Laskowske, profesor filologi Bugis dan antropolog I Lagaligo dari Unhas.
“Nantinya guru kita Unhas, ekonom dan budayawan Sulawesi Selatan, Kak Taslim Arifin akan melengkapi workshop ini,” kata Hamid.
Hameed juga menyatakan bahwa jurnalis sekaligus pendiri NarasiTV Najwa Shihab akan menjadi pembawa acara dalam acara yang digelar di Hotel Unhas tersebut.
Pembicara: Mantan Wakil Presiden Indonesia, Dr. (HC) Mohamed Yusuf Kala, putra almarhum BJ Habibie, Dr. Ing Ilham Akbar Habibie, mantan Menteri Hukum dan Perlindungan Hak Asasi Manusia, Profesor Hamid Awaluddin, Sejarawan, Profesor Anhar Gonggong , Guru Besar Filsafat FIB Unhas , Profesor Dr. Nurhayati Rahman Antropolog dari Departemen Antropologi, Fakultas Humaniora dan Ilmu Sosial Tokyo Metropolitan University, Profesor Makoto Ito, Mantan Duta Besar Afrika Selatan untuk Amerika Serikat, Ebrahim Rasool Bugis, Peneliti Linguistik, Douglas Laskowski
Kesimpulan: Taslim Arifin