Laporan reporter Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menunaikan ibadah haji membutuhkan ketahanan fisik. Tubuh yang sehat dan kuat sangatlah penting.
Pasalnya, ibadah haji sangat ramai dan dilakukan di luar ruangan dengan cuaca terik matahari.
Apalagi lingkungan Tanah Suci sangat berbeda dengan Indonesia. termasuk suhu dan kelembaban.
Lalu bagaimana dengan yang menderita penyakit jantung, bolehkah menunaikan ibadah haji?
Ingatlah bahwa penderita penyakit jantung rentan. Terlebih lagi jika Anda terkena cuaca panas.
Dokter jantung dr. Jati Istia muda Perdon, Sp. J.P, jawab FIHA.
Ia mengungkapkan, penderita penyakit jantung diperbolehkan menunaikan ibadah haji. Padahal, kondisi jantungnya stabil.
“Ngomong-ngomong, ada beberapa pasien saya yang sudah punya penyakit jantung (jantung) yang bertanya apakah boleh menunaikan haji? Jawabannya, kalau kondisinya stabil, boleh,” ujarnya, Selasa (14/). ) melalui tautan Internet. 5/2024).
Lebih lanjut dr Teaku juga membagikan empat tips mencegah penyakit jantung saat menunaikan ibadah haji.
1. Minum obat jantung secara teratur sesuai anjuran dokter.
2. Perhatikan tingkat aktivitas fisik Anda.
3. Kalau sudah capek, jangan dipaksakan.
“Kalau haji seperti Tawaf misalnya istirahat dulu atau pakai kursi roda,” imbuhnya.
4. Pastikan Anda minum cukup cairan.
Ia mengingatkan, saat menunaikan ibadah haji di cuaca panas, bahaya terbesarnya adalah gagal jantung.
“Untuk risiko serangan jantung sebenarnya ada ancaman pada cuaca panas, namun lebih cenderung heatstroke dibandingkan kerusakan jantung langsung,” jelasnya.
Jadi, selain tips di atas, masyarakat diimbau mempersiapkan fisik semaksimal mungkin. Seperti makan dengan baik dan istirahat yang cukup.
Ingatlah untuk menggunakan pelindung sinar matahari seperti topi atau payung.