Di tengah kasus korupsi yang dihadapinya, SYL diketahui punya masalah lama dengan Firli Bahouri yang diduga terkait kasus pemerasan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) membeberkan sederet informasi baru soal Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang kini dicopot dari jabatannya.
Hal itu diungkapkan SYL saat diperiksa sebagai saksi dalam sidang dugaan pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Senin (24/6/2024) di Pengadilan Pidana Tipikor Jakarta.
Di tengah kasus korupsi yang dihadapinya, SYL diketahui punya masalah lama dengan Firli Bahouri yang diduga terkait kasus pemerasan.
Pada sidang hari ini, SYL membeberkan sejumlah informasi mengenai Firli Bahouri.
1. SYL Mengakui Pertemuan Firli Bahuri
SYL mengaku sudah dua kali bertemu Firli Bahuri.
Letaknya di Arena Olahraga (GOR) Tanki Mangga Besar, Jakarta Barat dan rumah Firli Bahuri di Jalan Kertanegara Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Diakui SYL, pertemuan di GOR Tankki ini diprakarsai oleh Firli Bahuri.
“Pak Firley mengajak saya ke GOR sekedar untuk menonton atau mengikuti bulutangkis. Itu poin yang mulai saya pahami,” kata SYL.
“Kemudian akan ada pertemuan lagi, dilihat dari laporan Anda di Rumah Kertanegara,” tanya Ketua Hakim Rianto Adam Pontoh.
“Benar, katanya, lebih enak ngobrolnya di rumahku. Di Kertanegara dia belum bilang begitu,” jawab SYL.
2. Difasilitasi oleh Petugas Kepolisian
Rupanya pertemuan SYL dengan Firli Bahouri terjadi berkat mediasi pihak kepolisian.
Oknum polisi tersebut adalah Kombes Irwan Anwar, Kapolres Semarang yang diperiksa terkait kasus Firli Bahuri.
Ternyata Irwan yang jadi perantara karena dia keponakan SYL.
“Tahukah kamu siapa nama Irwan Anwar?” tanya Hakim Podoh.
“Aku punya keponakan ini,” jawab SYLL.
“Polisi ya?” hakim bertanya lagi, membenarkan.
“Polisi,” kata SYL tegas.
“Tahukah kamu kalau Irwan Anwar adalah koneksimu dengan Firli Bahuri saat itu?” tanya hakim.
“Sayalah yang menjelaskan mengapa Pak Firley sangat ingin bertemu dengan saya,” kata SYL.
SYL mengaku mencari bantuan tersebut karena keponakannya tersebut merupakan anak buah Firli Bahuri saat bertugas di Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Karena dia keponakan saya dan dia bersama atau kami yakin kami ada di struktur Pak Firli saat dia menjabat Kapolda NTB,” kata SYL.
Karena punya hubungan kerja, Irwan menyebut SYL sebagai jembatannya menuju Firli Bahuri.
“Jadi kalau begitu, Irwan Anwar yang menyerahkan Anda ke Pak Firli? Begitu?” kata hakim.
“Siap, Yang Mulia,” SYLL menegaskan.
3. Menyerahkan Rp 500 juta kepada GOR Bulu Tangkis
SYL mengaku memberikan uang kepada Firli Bahuri.
Uang tersebut diserahkan kepada Firli Bahuri sebanyak dua kali yakni Rp 500 juta dan Rp 800 juta.
Sebab, total uang yang diberikan SYL kepada Firli Bahuri mencapai Rp1,3 miliar.
“Ada pengiriman uang, tadi kamu bilang. Berapa kali kamu mengirimkannya?” tanya Ketua Hakim Rianto Adam Pontoh kepada SYL.
“Yang ini dariku dua kali,” jawab SYL.
“Awalnya Rp 500 dan Rp 800 ya?” Hakim Podoh bertanya lagi.
“Iya kurang lebih seperti itu,” kata SYL.
Diakui SYL, sebagian uang tersebut diserahkan ke Arena Olahraga Tankki (GOR), Mangga Besar, Jakarta Barat, berdasarkan foto viral yang beredar.
Saat itu, SYL mengaku diajak Firli Bahuri ke GOR untuk bermain bulu tangkis.
4. Firli Bahouri aktif HUBUNGI KONTAK
Dalam kesempatan tersebut, SYL menyampaikan bahwa Firli Bahuri yang cenderung aktif membangun komunikasi dengannya.
“Pak Firley mengajak saya ke GOR sekedar untuk menonton atau ikut bulutangkis. Dari situlah saya mulai paham,” kata SYL.
“Aku merasa makanya aku dipanggil setiap saat. Dan cikal bakalku adalah Pak Firley,” kata SYL lagi.
Namun, SYL tak mengakui dalam rapat GOR tersebut ada pembahasan mengenai pengamanan kasus tersebut ke Kementerian Pertanian yang sedang didalami KPK.
“Masalah apa yang dibicarakan dengan Firli Bahouri? Apakah dia ada hubungannya dengan penyidik KPC di Kementerian Pertanian?” Hakim Ponto meminta konfirmasi.
“Secara umum tradisi seperti itu tidak ada,” bantah SYL.
Meski enggan membahas pengamanan kasus tersebut, SYL tak menampik Firli Bahuri telah memberikan uang sebesar Rp 500 juta kepada GOR.
Rp 500 juta diserahkan kepada masing-masing pembantu.
“Penjelasan Panji (Ajudan SYL) waktu itu ada pengumpulan uang dan dalam rapat di GOR uang itu diserahkan, tapi dari ajudan ke ajudan. Tahukah Anda tentang itu?”
“Tahu gan. Bener gan. Di GOR,” kata SYL.
“Berapa banyak uangnya?” tanya Hakim Podoh.
“Jumlah pastinya saya belum tahu. Tapi saya perkirakan sekitar 500,” ujarnya.
Uang Rp500 juta yang diserahkan ke GOR disebut SYL dalam bentuk mata uang asing.
Ketua MA juga mengingatkan kembali keterangan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang menyebut mata uang asing yang dimaksud adalah dolar Amerika Serikat.
Namun dalam bentuk dana dalam mata uang asing, kata SYL.
“Baiklah, dollar Amerika,” kata Hakim Ponto sambil memeriksa berkas BAP.
Kasus SYL di Kementerian Pertanian
Sebagai informasi, SYL dalam kasus ini didakwa menerima uang tip sebesar Rp 44,5 miliar.
Jumlah uang yang diterima SYL selama periode 2020 hingga 2023.
SYL mendapat uang dengan mendaftarkan pejabat Eselon I di Kementerian Pertanian.
Dalam aksinya, SYL tidak sendirian, ia dibantu oleh mantan Direktur Alat dan Mesin Kementerian Pertanian Muhammad Hatta dan mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono yang juga berstatus terdakwa.
Atas perbuatannya, SYL didakwa melanggar Pasal 12 huruf E dan Pasal 12 huruf B serta Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Korupsi.
Penulis: Ashari/Has