TRIBUNNEWS.COM – Kerocan masih menjadi salah satu metode pengobatan tradisional yang banyak digunakan.
Kerocan dikenal sebagai metode yang efektif untuk meredakan pilek.
Mungkin ada penjelasan medis di balik efek kerocan yang meredakan nyeri.
Menurut situs resmi Dinas Kesehatan Jogja, kerokan merupakan pengobatan sederhana.
Proses kerjanya melibatkan terjadinya reaksi peradangan yang menyebabkan pembuluh darah melebar.
Hal ini pada akhirnya membantu memperlancar aliran darah sehingga lebih banyak oksigen yang dapat mencapai jaringan otot secara optimal.
Zat penyebab nyeri diangkut melalui aliran darah untuk dikeluarkan dari tubuh.
Selain itu, eksfoliasi juga merangsang keratinosit dan endotel, lapisan terdalam pembuluh darah, yang merespons dengan memproduksi propiomelanocortin (POMC).
Zat POMC ini merupakan polipeptida dan salah satu produk akhir setelah penguraiannya adalah beta endorphin.
Apa ini berbahaya? Gambar sakit leher. Penyakit ini jelas bisa diobati dengan penyemprotan. (Kompas.com)
Meskipun merupakan metode yang populer, pengikisan seringkali memiliki kelebihan dan kekurangan.
Apakah menggaruk aman?
Menurut DIY Local Health, menggaruk tidak berbahaya asalkan tidak dilakukan terlalu sering.
Namun jika diulangi, menggaruk dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil dan halus.
Efek endorfin yang dihasilkan saat kerocan juga bisa membuat ketagihan.
Manfaat penyemprotan
Seperti dilansir Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, selain mengobati masuk angin, kerokan juga memiliki berbagai manfaat lainnya.
Menurut Kementerian Kesehatan, menggaruk juga dapat membantu memulihkan kekencangan otot, meringankan gejala perimenopause, dan mengurangi nyeri punggung.
Penjelasan selengkapnya ada di bawah ini.
Penghapusan dingin
Keunggulan utama Kerocan adalah kemampuannya dalam mengatasi gejala pilek.
Kerocan dapat meredakan nyeri otot atau nyeri yang berhubungan dengan flu biasa.
Cara ini juga membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.
Mempercepat pemulihan otot
Kerokan tidak hanya digunakan di Indonesia, tetapi juga dalam pengobatan tradisional Tiongkok.
Menurut Journal of Traditional Chinese Medicine, kerocan membantu menjaga kebugaran dan kondisi atlet.
Cara ini sering dijadikan alternatif dalam rehabilitasi atlet.
Meredakan gejala perimenopause
Wanita yang mengalami perimenopause sering kali mengalami insomnia, menstruasi tidak teratur, kecemasan, kelelahan, atau hot flashes (rasa panas di tubuh bagian atas).
Departemen Kesehatan melaporkan bahwa penyemprotan dapat membantu meringankan gejala-gejala ini.
Mengurangi sakit punggung
Studi ilmiah menunjukkan kerocan efektif meredakan nyeri pinggang, terutama pada lansia.
Kerokan memberikan efek anti inflamasi yang bertahan lebih lama dibandingkan menggunakan pemanas biasa.
(TribuneHealth.com)