TRIBUNNEWS.COM – Banyak fakta menarik seputar laga Indonesia kontra Arab Saudi di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, Jumat (6/9/2024).
Laga yang dihelat di King Abdullah Sports City ini akan menjadi pembuka timnas Indonesia di Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Setelahnya, Timnas Indonesia masih harus menjamu Australia (10/9/2024) pada laga berikutnya.
Babak ketiga kualifikasi akan mengambil jeda, dan melanjutkan semua libur internasional Hari Pertandingan FIFA hingga Juni 2025.
Selain Arab dan Australia, tim Indonesia akan bersaing dengan Bahrain, China, Arab Saudi, dan Jepang.
Lantas bagaimana realitas laga pertama melawan Arab Saudi musim ini? simak ulasan berikut ini. Timnas Indonesia bermain di hadapan ribuan penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). (PSSI.org)
1. Pertandingan HUT ke 10
Laga Timnas Arab Saudi melawan Indonesia merupakan pertemuan pertama kedua tim sejak terakhir kali pada tahun 2014.
Artinya, sudah sepuluh tahun timnas Indonesia dan Arab Saudi bertemu.
Saat itu, Timnas Indonesia berkesempatan menghadapi Arab Saudi pada laga kualifikasi Kejuaraan Asia 2015.
Alhasil, Garuda menang di kandang sendiri dengan skor 0-1.
2. Pemerintah Arab Saudi
Tim tuan rumah, Arab Saudi, lebih mendominasi rekor konferensi dibandingkan tim Indonesia.
Dari total 12 pertemuan, Arab Saudi mampu menang 11 kali.
Sedangkan sisanya berakhir dengan pertandingan persahabatan 0-0 pada tahun 2011.
Skor tertinggi Arab Saudi diraih saat melawan timnas Indonesia pada dua leg Piala Asia 2004.
Gol Garuda terpotong tak terbalas, skor 5-0 menjadi 0-6.
3. Peringkat FIFA sebagai jagat raya
Menurut pemerintah Arab Saudi, timnas Indonesia juga tertinggal dari Arab Saudi di peringkat FIFA.
Arab Saudi saat ini berada di peringkat ke-56 dalam peringkat FIFA.
Green Falcon memiliki rapor terbaik di kejuaraan dunia.
Arab Saudi telah mencatatkan tiga Piala Asia (1984, 1988 dan 1996).
Sejauh ini, di Piala Dunia, Arab Saudi sudah tampil dalam enam edisi (1994, 1998, 2002, 2006, 2018, dan 2022).
Alhasil, prestasi timnas Indonesia pun tak menentu karena baru pertama kali menginjakkan kaki di level tersebut.
Padahal, posisi Arab Saudi berjarak 77 langkah dari negara yang sama dengan Indonesia (134). Pemain nasional Indonesia, Maarten Paes, saat berlatih jelang Piala Dunia 2026 di Arab Saudi. (Twitter (X) Timnas Indonesia)
4. Acara pertama Maarten Paes
Maarten Paes akan mampu membela timnas Indonesia melawan Arab Saudi.
Keputusan itu diambil usai pertemuan pra pertandingan (MCM) antara pemain utama, Timnas Indonesia, dan Arab Saudi.
Sebelumnya, Maarten Paes dikabarkan tidak bisa hadir dalam kunjungan ke markas Green Falcon karena tidak ditangkap saat registrasi pemain.
Kini mendekati hari H pertandingan, timnas Indonesia mendapat kabar gembira.
Maarten Paes yang sebelumnya tidak ada, yakin bisa memperkuat timnas Indonesia.
Hal ini dibenarkan lebih lanjut oleh Sumardji, perwakilan organisasi MCM.
Hari ini kegiatan MCM pertandingan Arab Saudi dan Indonesia telah berakhir, kata Sumardji seperti dilansir situs PSSI.
“Jika MCM sudah dipresentasikan dan disetujui, Paes sudah bisa dimainkan di dalam game,” lanjutnya. Penampilan Maarten Paes saat menjalani sesi latihan pertama bersama timnas Indonesia jelang laga melawan Arab Saudi di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 kawasan Asia. (Dokumen PSSI)
Pertandingan mendatang dapat dijadikan peluang bagi Maarten Paes untuk membayar harga yang diharapkan.
Catatan, kiper kelahiran Nijmegen itu sudah mendeklarasikan kewarganegaraan Indonesia pada April 2024.
Namun, peluang membela timnas Indonesia hanya berselang empat bulan.
Maarten Paes pun terlihat bersemangat dan tak sabar untuk segera melakoni debut bersama timnas Indonesia.
Sampai jumpa besok fans Garuda, kata Maarten Paes singkat melalui Instagram One Nation Indonesia.
Dan itulah beberapa alasan yang melatarbelakangi pertandingan Arab Saudi melawan Timnas Indonesia.
(Tribunnews.com/Bayu Panegak, Hafid)