4.000 Turis Israel Tak Bisa Pulang karena Maskapai Hentikan Penerbangan ke Tel Aviv

Diposting oleh Koresponden Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, Yerusalem – Lebih dari 4.000 turis Israel yang berlibur ke luar negeri kini terancam tidak bisa pulang setelah beberapa maskapai penerbangan menghentikan penerbangan dari Tel Aviv.

Langkah ini diambil pihak maskapai demi menghindari ancaman keamanan di Israel akibat konflik antara negara Zionis dan Hizbullah.

Dalam surat yang dilansir kantor berita Iran KAN dari surat kabar Anadolu, dia mengatakan: “Sekitar 4.000 pelancong terjebak di luar negeri, mereka telah meminta Kementerian Luar Negeri Tel Aviv untuk segera menerima mereka dan kembali ke Israel.”

Sejauh ini, 15 maskapai internasional telah membatalkan penerbangan ke Tel Aviv mulai pekan ini, termasuk United Airlines dan Delta Air Lines.

British Airways juga telah mengumumkan pembatalan tersebut, meskipun tidak jelas apakah akan dilakukan dalam 24 atau 48 jam ke depan.

Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa juga mengambil langkah serupa dengan membatalkan semua penerbangan ke Tel Aviv hingga 8 Agustus, dan penerbangan ke ibu kota Lebanon, Beirut, ditunda hingga 12 Agustus.

Lufthansa berkata: “Karena ketegangan antara Israel dan Hizbullah, kami telah membatalkan 2 penerbangan malam dari Frankfurt dan Munich ke Israel.”

Penerbangan domestik antara Tel Aviv dan Eilat di Israel selatan juga terkena dampaknya, dan Opsgroup, sebuah organisasi anggota yang melaporkan ancaman penerbangan, meminta maskapai penerbangan Asia dan Eropa untuk menghindari penerbangan di Israel, Iran, dan Irak.

“Jika perang besar-besaran terjadi di Timur Tengah, dunia penerbangan akan menghadapi risiko serangan drone dan rudal di wilayah udara, serta risiko spoofing GPS,” jelas OpsGroup.

Penundaan tersebut terjadi sebagai antisipasi serangan pendukung Hizbullah pasca pembunuhan Fouad Shukr, tokoh utama Iran yang mengarahkan rudal jarak jauh Hizbullah. WNI disuruh meninggalkan Lebanon, menghindari Iran dan Israel

Kementerian Luar Negeri Indonesia juga meminta Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Lebanon, Iran, dan Israel segera meninggalkan wilayah tersebut.

Mereka juga meminta warga Indonesia untuk tidak pergi ke wilayah tersebut hingga saat ini karena situasi keamanan.

Dalam keterangannya, Minggu (8/4/2024), Kementerian Luar Negeri menyatakan, “Khusus Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Lebanon diimbau segera meninggalkan Lebanon.”

Setidaknya 12 negara telah mengumumkan larangan perjalanan ke Timur Tengah. Diantaranya adalah Australia, Inggris, Perancis, Belanda, Irlandia, Norwegia, Swedia, Denmark.

Peringatan ini diberikan setelah adanya kemungkinan konflik antara Israel dan pejuang sayap kanan Hizbullah Lebanon.

Guna mempercepat proses evakuasi, Perdana Menteri Australia juga mengirimkan beberapa pesawat komersial agar warga Australia dapat segera meninggalkan Lebanon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *