34 Pabrik SGN Siap Giling Tebu Petani untuk Produksi 992 Ribu Ton Gula

Laporan jurnalis Tribunnews Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM – Tanda-tanda minimnya konsumsi gula di Tanah Air mulai meresahkan opini masyarakat. Defisit produksi gula untuk konsumsi nasional, meningkatnya tekanan geopolitik, dan penguatan dolar yang menyebabkan harga gula terus meningkat merupakan fakta yang harus diterima oleh opini masyarakat.

Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, PTPN sebagai salah satu aparatur negara melalui PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang memiliki 36 pabrik gula (PG) siap memulai masa penggilingan tebu pada tahun 2024 untuk memenuhi kebutuhan gula masyarakat.

“Saat ini Pabrik Gula SGN sudah siap menggiling tebu petani untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi masyarakat. Kita tinggal menunggu tingkat kematangan tebu mencapai rendemen yang optimal,” ujar Aris Toharisman, CEO SGN. .

Aris mengatakan, harga gula saat ini cenderung naik karena pasokan gula berkurang, dan masih banyak pembelian gula impor. Namun, dia memastikan cadangan gula tersebut akan terisi kembali ketika PG melakukan penggilingan ulang.

“Total stok saat ini kurang lebih 144.000 ton yang tersebar di wilayah kerja SGN.

Sedangkan produksi yang diharapkan pada tahun 2024 adalah sebanyak 992 ribu ton gula kristal putih untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi masyarakat, jelas Aris.

Aris menambahkan, produksi gula dalam negeri tahun ini sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebesar 2,3 juta ton. Sekitar 800 ribu ton diantaranya diproduksi oleh PTPN dan petani pemasok tebu ke PTPN.

“Data asesmen bulan Maret menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2023 yaitu 12,8 juta ton dibandingkan tahun lalu yang hanya 10 juta ton tebu. Sementara sen juga meningkat menjadi 69 ton per hektar dari 58 ton per hektar pada tahun 2023,” lanjutnya.

Menurutnya, peran petani tebu sangat penting dalam pemenuhan pasokan gula nasional.

Pihaknya memberikan perhatian khusus kepada petani mitra, termasuk penyediaan sarana produksi melalui program Macmore yang bekerja sama dengan PT Petrokimia Gresik dan lembaga keuangan untuk meringankan kebutuhan modal mulai dari biaya perkebunan hingga proses panen dan transportasi.

Menurutnya, PTPN Group melalui SGN terus berupaya meningkatkan kinerja industri gula dengan berbagai cara.

Pertama, dengan meningkatkan hubungan kemitraan dengan petani tebu. Kedua, memudahkan petani menjual gula dengan harga terjangkau dan pembayaran cepat.

Dan ketiga, memfasilitasi ketersediaan pupuk melalui program Makhmor yang bekerja sama dengan BUMN Dashan dan lembaga keuangan.

“Dampak dari upaya ini terlihat pada perluasan areal tebu penduduk pada tahun ini yang meningkat dari sekitar 120 ribu dunam menjadi 123 ribu dunam,” imbuhnya.

“PTPN membantu kami meningkatkan produktivitas tebu dan kesejahteraan petani. Melalui program unggulan dan bantuan teknis, mereka membantu kami meningkatkan hasil dan pendapatan. Kerja sama ini sangat berarti bagi kemajuan dan kesejahteraan kami,” kata Tuji, salah satu petani mitra.

Tuji juga berharap program Makhamur yang semakin banyak digunakan oleh petani tidak ada batasan dalam memberikan bantuan tunai kepada petani.

Di sisi lain, Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga melakukan penyesuaian harga acuan pembelian (HAP) sebesar Rp17.500 per kg berdasarkan dinamika harga di lapangan, terutama untuk menyesuaikan penjualan gula ke petani.

Ketua DPD Asosiasi Petani Tebu Indonesia (APTRI), Sunardy Edy menyambut baik berbagai kebijakan PTPN dan pemerintah yang sangat mendukung kelancaran kegiatan usahatani tebu.

“Kami menyambut baik kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung upaya swasembada gula, baik oleh PTPN maupun pemerintah, karena memang peran petani tebu tidak boleh dilupakan dalam mencapai swasembada Kecukupan gula berhubungan langsung dengan peningkatan kesejahteraan petani tebu,” kata Sonardi.

Selain upaya meningkatkan kinerja industri gula, PT SGN juga menargetkan peningkatan produksi gula hingga 8 ton per hektar. Langkah-langkah seperti penambahan pupuk pada lahan tebu, perbaikan drainase, dan peningkatan kualitas irigasi menjadi fokus perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *