300 Rumah di Metula Israel Rusak Akibat Ganasnya Serangan Hizbullah, 2.000 Tentara Zionis Terluka

TRIBUNNEWS.COM – Konflik antara Hizbullah Lebanon dan Israel semakin memanas dan meluas.

Sejak dimulainya perang Israel melawan Gaza, pada tanggal 7 Oktober 2023, gerakan Hizbullah Lebanon telah terlibat secara langsung, namun dalam cara yang relatif terbatas, dalam perang melawan pendudukan Israel.

Hal ini untuk turut serta mempertahankan kemerdekaan Palestina.

Menurut sumber Hizbullah, gerakan tersebut melancarkan 1.194 operasi militer selama 250 hari pertama perang.

Perlawanan Hizbullah diklaim telah membunuh dan melukai lebih dari 2.000 tentara Israel.

Tak hanya itu, bangunan-bangunan di pemukiman Israel juga terkena dampak perang dan rusak parah.

Terbaru di Metulla, Israel, dilaporkan sekitar 50 rumah rusak akibat penembakan dari Lebanon, sejak Kamis pagi hingga Jumat (19-20/09/2024).

Sementara menurut Al-Jazeera, sejak penembakan terjadi pada 8 Oktober, 300 rumah di Metula telah rusak.

Diketahui bahwa Israel telah menduduki sebagian wilayah Lebanon selama beberapa dekade dan baru meninggalkan negara itu pada tahun 2000.

Hal ini disusul dengan perlawanan sengit dari Lebanon di bawah kepemimpinan Hizbullah. 

Israel mencoba merebut kembali Lebanon pada tahun 2006, namun gagal dalam apa yang dianggap Lebanon sebagai kemenangan besar atas Israel. 

Namun Israel tetap menduduki sebagian wilayah Lebanon, yakni kawasan Sheeba Farms.

Hizbullah juga bersumpah untuk mengambil kembali setiap inci wilayah Lebanon yang telah diduduki Israel, yang merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional. Hizbullah ‘membakar’ Israel utara

Sementara itu, sekitar 130 roket ditembakkan dari Lebanon selatan ke Israel utara pada Jumat pagi (20/9/2024).

Tembakan rudal menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah Safed. 

Channel 12 Israel melaporkan bahwa tim pemadam kebakaran dan penyelamat dikirim ke berbagai lokasi di Safed setelah kebakaran.

Petugas pemadam kebakaran mengatakan mereka tidak dapat memadamkan api di Safed karena takut terkena serangan rudal lebih lanjut dari Hizbullah.

Militer Israel mengatakan roket Hizbullah diluncurkan dalam dua gelombang.

Serangan ini ditargetkan di Safed di Galilea Atas dan Dataran Tinggi Golan bagian utara. 

Seorang warga Israel dilaporkan terluka ketika mobilnya rusak akibat serangan rudal di Dataran Tinggi Golan.

Gerakan Hizbullah Lebanon mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap situs Matla Israel di wilayah Galilee Finger.

Dalam laporannya, Hizbullah membombardir pangkalan pertahanan udara dan rudal di barak Kela dengan roket Katyusha, dikutip dari Palestine Chronicle.

Kelompok itu juga mengatakan telah menyerang markas Divisi 36 Brigade Lapis Baja ke-188 di Barak Al-Aliqa dengan tambahan roket Katyusha.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *