3 Tewas, 54 Terluka, dan 1 Orang Hilang setelah Topan Shanshan Menghantam Kyushu, Jepang

TRIBUNNEWS.COM – Topan Shanshan melanda wilayah Kyushu di barat daya Jepang pada Kamis (29/8/2024).

Topan tersebut menewaskan 3 orang dan melukai 54 orang.

Tak hanya itu, satu orang masih dilaporkan hilang di Kyushu hingga Kamis sore.

NHK melaporkan 30 orang terluka di Prefektur Miyazaki, 15 orang di Prefektur Kagoshima, dan tiga orang di Prefektur Nagasaki.

Selain itu, dua orang terluka di prefektur Kumamoto dan Oita.

Selain itu, satu orang juga terluka di Prefektur Fukuoka dan Saga.

Seorang pria berusia 60 tahun hilang di kota Kagoshima setelah jatuh ke laut dari perahu kecil di dermaga pelabuhan Kagoshima pada Rabu sore (28/08/2024).

Pegawai rumah duka Tomoki Maeda sedang berada di dalam mobilnya ketika topan melanda kota Miyazaki di selatan Kyushu.

“Saya belum pernah mengalami angin kencang atau tornado selama 31 tahun hidup saya,” kata Maeda, menurut Reuters.

Badai tersebut membawa kecepatan angin hingga 50 meter per detik (180 km/jam).

Topan Shanshan diketahui berada di dekat kota Unzen di Prefektur Nagasaki pada pukul 13.45 waktu setempat.

Setelah itu, topan bergerak ke utara dengan kecepatan sekitar 15 km/jam.

Sebelumnya, Kota Nagasaki mengeluarkan perintah evakuasi seluruh wilayah kota yang berpenduduk 393.051 jiwa pada Kamis pukul 11.00 waktu setempat.

Perintah evakuasi yang dikeluarkan berada di urutan keempat dalam skala peringatan lima tingkat.

Perintah ini mendesak semua orang di daerah tersebut untuk mengevakuasi daerah berbahaya.

Topan Shanshan juga diketahui menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah.

Menurut Kyushu Electric Power Co. Sekitar 230.000 rumah tangga di tujuh prefektur mengalami pemadaman listrik pada sore hari.

Setelah melayang di atas Kyushu selama beberapa hari ke depan, badai tersebut diperkirakan akan mendekati wilayah tengah dan timur, termasuk ibu kota Tokyo, pada akhir pekan, kata badan cuaca.

Lebih dari 5,2 juta orang telah menerima pemberitahuan evakuasi di seluruh negeri, kata pihak berwenang.

(mg/Putri Amalia Dwi Pitasari)

Penulis magang di Universitas Sebelas Maret (UNS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *