3 Teks Khutbah Idul Adha 2024 yang Singkat dalam Berbagai Tema

TRIBUNNEWS.COM – Umat Islam akan segera merayakan Idul Adha 2024.

Banyak amalan yang bisa dilakukan saat Idul Adha, salah satunya adalah menunaikan salat Idul Adha.

Usai salat Idul Adha biasanya khatib membacakan khutbah Idul Adha.

Nah, bagi Anda yang mengemban misi menjadi khatib, kumpulan teks khutbah Idul Adha 2024 berikut ini bisa menjadi sumber inspirasi.

Website Tribunnews merangkum 3 teks khutbah Idul Adha 2024 yang singkat dan penuh makna dengan topik berbeda.

Teks Khutbah Idul Adha 2024 dapat dibaca setelah Sholat Idul Adha pada hari Senin, 17 Juni 2024. 1. Teks Khutbah Idul Adha 2024: Pengorbanan dan Wujud Kesalehan Sosial

Ditulis oleh : Dr. Ismail Yahya, Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta

Khotbah yang tertinggi. Semoga shalawat, rahmat, dan keberkahan Allah tercurah kepada anda. Dialah Tuhan Yang Maha Besar. Allah tidak membiarkan anda menginjak kaki anda hiduplah yang menguatkan hati, mereka menghendaki tiada Tuhan selain Allah, dan mereka berpaling kepada Allah dan pelita yang menerangi. Inilah ketakwaan hati (Al-Hajj/22:32).

Umat ​​Islam dimuliakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa…

Marilah kita bersyukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita.

Dia telah menganugerahkan umur panjang kepada kita sampai akhir bulan 1445 H.

Maka pagi ini, tanggal sepuluh Dzulhijjah, kita merayakan Idul Adha dengan tenang dan bermartabat serta menunaikan salat Idul Fitri secara formal. Semoga ibadah kita diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, Amin.

Salah satu bulan yang paling dimuliakan di sisi Allah adalah bulan Dzulhijjah yang artinya “bulan selesainya ibadah haji” atau dalam bahasa kita sering disebut “bulan besar” karena terjadi peristiwa-peristiwa besar. di bulan ini.

Kehebatan acara ini terlihat ketika jutaan umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di Lapangan Arafat untuk menunaikan Wakaf, sebagai bagian dari rangkaian ibadah haji.

Jamaah haji (orang yang menunaikan ibadah haji) berkumpul pada “Konferensi/Kongres Besar” untuk mendekatkan diri kepada Tuhan guna menyempurnakan rukun Islam.

Barangsiapa di antara kita yang tidak menunaikan haji, wajib berpuasa. Sebab puasa sunah yang kita lakukan dapat menghapuskan dosa-dosa kita pada tahun lalu dan tahun depan.

Tidak hanya puasa saja yang dianjurkan, namun ibadah apa pun sangat dianjurkan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, misalnya bersedekah, shalat, dan lain-lain, sebagaimana Nabi Muhammad SAW, semoga Allah merahmati dan memberinya kedamaian. , dikatakan:

Tidak ada hari di mana amal shaleh lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini, wahai Rasulullah! Bahkan tidak berjihad karena Allah? Pesan: Pesan tentang sesuatu

Artinya: Tidak ada amalan yang lebih dicintai Allah selain amal shaleh di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimanakah jihad di jalan Allah? Nabi Muhammad SAW bersabda: Sekalipun jihad itu karena Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan membawa dirinya dan uangnya, kemudian kembali dan tidak membawa apa-apa. (HR Bukhari)

Kemudian pada tanggal sepuluh Dzulhijjah, pada hari ini dan tiga hari berikutnya, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah yang dikenal dengan hari Tazreeq, kita merayakannya dalam suasana Idul Adha ( Hari Raya Kurban) atau Idul Adha (Idul Fitri atau Hari Raya Sungai). (Festival Nahr) ditandai dengan pembunuhan hewan kurban seperti sapi dan kambing.

Gema takbir, kegembiraan, pujian dan penghormatan bergema di jagat raya untuk mengungkapkan rasa syukur kita kepada Tuhan selama empat hari ke depan.

Mashiral Muslim, semoga Tuhan mengasihaninya….

Banyak hikmah yang diturunkan oleh para mubaligh dan khatib mengenai Idul Adha, mulai dari ibadah haji, tata cara, kesabaran, ketaatan kepada orang tua dan anak, dan lain-lain.

Pada kesempatan khutbah ini, khatib akan menyampaikan topik khutbah Idul Adha yaitu kurban dan wujud kesalehan sosial.

Tentu saja pemahaman umum masyarakat kita selama ini yang hanya mengaitkan ibadah kurban dengan kesalehan ritual yang sifatnya transenden (dalam bahasa Arab: Ḥablom min Allah) tidaklah salah.

Bagi kita umat Islam, menyembelih hewan ternak merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Tuhan (mendekatkan diri kepada Tuhan) di samping bentuk ibadah lainnya.

Namun jika kurban dipahami dalam dimensi ini saja, maka risalah Islam tidak akan seperti agama yang peduli terhadap sesamanya, sebagaimana tercantum dalam hadis Nabi: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” – Menginvestigasi.

Padahal, ibadah kurban juga mempunyai dimensi lain, yaitu dimensi kesalehan sosial yang bersifat konkrit dan kolektif (dalam bahasa Arab: haploum minanas).

Unsur pembagian daging kurban kepada masyarakat miskin menjelaskan makna dimensi sosial ini.

Tujuannya di sini adalah untuk menimbulkan rasa kepedulian terhadap orang lain. Sayangnya, pesan kedua ini tidak ditanggapi dengan serius oleh sebagian besar umat Islam.

Kebanyakan Muslim mungkin hanya fokus pada menyebarkan agama mereka. Seolah-olah menjadi orang yang religius atau orang yang paling religius saja sudah cukup baginya.

Namun seperti hadis di atas “Sebaik-baiknya manusia adalah yang mampu memberi manfaat bagi orang lain”, pemberdayaan masyarakat menjadi kata kuncinya di sini.

Oleh karena itu, Idul Adha tidak hanya sekedar menyembelih hewan kurban saja, namun juga sebagai ajang memberi dan berbagi sebagai simbol ketakwaan dan implementasi kesalehan sosial.

Apalagi di masa pandemi yang belum usai, ditambah dengan situasi perekonomian global yang belum stabil akibat konflik di berbagai belahan dunia juga berdampak pada perekonomian Indonesia sehingga menyebabkan harga komoditas naik.

Mashiral Muslim, semoga Tuhan mengasihaninya….

Idul Adha (Idul Qurban) sebenarnya merupakan kelanjutan dari jalan kesalehan spiritual dan sosial dari Idul Fitri.

Jika Idul Fitri merupakan wujud kemenangan atas syahwat dan diakhiri dengan zakat fitrah, maka Idul Adha merupakan wujud pembuktian cinta, ketaatan, ketakwaan, keikhlasan berkorban dan kerendahan hati serta diakhiri dengan euthanasia. . Hewan-hewan dan membagikannya kepada mereka yang berhak mendapatkannya.

Dalam konteks yang lebih luas, prososialitas mengacu pada perilaku peduli terhadap orang lain.

Padahal, orang yang bertakwa secara individu berarti beriman dan setia kepada Tuhan.

Menunjukkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan dengan sendirinya akan mencerminkan kesalehan sosial, yaitu kepedulian terhadap fakir miskin, orang bodoh dan terbelakang.

Alhasil, mereka akan selalu berpikir, berusaha dan berusaha untuk mengubah nasib orang-orang yang kurang beruntung dalam hidupnya.

Kesalehan sosial bisa dicapai dengan mengubah nasib masyarakat yang kurang beruntung dan bisa dibilang belum mandiri.

Menurut kami yang paling penting dan penting adalah di bidang pendidikan dengan menggalang dana untuk memberikan beasiswa yang cukup bagi anak-anak miskin untuk melanjutkan pendidikan di dalam dan luar negeri.

Selain itu, memberikan keterampilan kepada generasi muda yang karena satu dan lain hal tidak dapat melanjutkan pendidikan.

Jadi, meskipun mereka tidak mengenyam pendidikan tinggi, namun untuk dapat bertahan hidup mereka harus memperoleh pekerjaan dan keterampilan kerja.

Kesalehan sosial yang lain dapat dicapai oleh mereka yang menduduki jabatan di pemerintahan dan parlemen, untuk terus memikirkan dan mengambil kebijakan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mensejahterakan kehidupan bangsa. lezat.

Dengan demikian, keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan melahirkan kesalehan individu dalam bentuk salat haji, Idul Adha, dan kurban.

Itu saja tidak cukup, namun harus diikuti dengan pencapaian kesalehan sosial sesuai peran kita masing-masing. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mampu untuk berkurban.

Bahkan, Nabi SAW dengan tegas memperingatkan orang-orang yang mampu, namun belum berkurban, untuk tidak pergi ke tempat ibadah umat Islam.

Nabi berkata:

Atas wewenang Abyant Huraithala, beliau bersabda: Rasulullah SAW bersabda: M M M M Khalat: Ulangi Al-Qur’an bin Naqr sebagai ruang salat kami.

Artinya: Barangsiapa mampu berkurban pada Idul Adha, maka hendaknya jangan datang shalat (Hadits riwayat Ahmad).

Hadits Nabi ini sepertinya ingin menyampaikan pesan bahwa doamu (atau talimu dari Tuhan) akan sia-sia, jika kamu tidak berkurban (atau jika kamu tidak menunaikan talimu dari Tuhan) selagi bisa.

Hal ini merupakan salah satu wujud atau wujud nyata dimana umat Islam mempunyai kesadaran sosial atau kesalehan dan kepedulian yang tinggi terhadap sesamanya.

Segala ibadah kita mempunyai aspek vertikal atau tali Tuhan yang berhubungan dengan Tuhan, dan aspek horizontal atau tali Tuhan yang berhubungan dengan manusia.

Marsekal Muslim, semoga Tuhan mengasihani dia…

Pengorbanan juga bisa menjadi solusi praktis bagaimana Islam memberikan solusi untuk mengatasi masalah sosial berupa kemiskinan.

Karena kemiskinan menimbulkan penyakit sosial dan berbagai kejahatan lainnya.

Daging kurban kemudian dibagikan khusus kepada masyarakat miskin.

Dalam surat Al-Hajj ayat 28 Allah SWT berfirman:

Agar mereka dapat menyaksikan sendiri manfaatnya, dan menyebutkan metode Na’am di dalamnya, dan memberi makan kepada orang-orang yang membutuhkan dan orang-orang miskin.

Artinya: …Kemudian mereka memakannya dan memberi makan orang-orang miskin dan yang membutuhkan.

Daging dan darah korban bukanlah yang sebenarnya diterima Tuhan.

Namun ketakwaan dan niat ikhlas kitalah yang sampai kepada Allah, dan Dialah yang menjadi rezeki kita dan kebaikan amal kita.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hajj (22), ayat 37:

Bagi kami kesalehan darimu…

Artinya: Daging dan darah unta tidak dapat mencapai keridhaan Allah, namun ketakwaanmu dapat mencapainya…

Pahala bagi orang yang berkurban begitu besar sehingga Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa ada kebaikan pada setiap hewan yang kita kurban, sebagaimana beliau bersabda:

Dari Zayd bin Arqam beliau berkata: Para sahabat riwayatnya berkata: Apakah ada anak domba yang dikurbankan? Dia berkata: “Sunnah ayahmu Ibrahim.” Mereka bertanya: Ada apa denganku? Lalu apa yang terjadi dengan Rasulullah? Beliau bersabda: “Pada setiap helai rambut terdapat suatu amal kebaikan.” Mereka berkata: “Jadi wol, wahai Rasulullah.”

Artinya: Para sahabat bertanya, wahai Rasulullah, apa kurbannya? Rasulullah bersabda: Itu adalah matahari ayahmu Ibrahim. Mereka bertanya lagi: Apa keuntungan yang kami peroleh dari pengorbanan tersebut? Beliau bersabda: “Pada setiap bulu terdapat kebaikan” (Hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Majah).

Mashiral Muslim, semoga Tuhan mengasihaninya….

Kami berharap khotbah singkat ini bermanfaat untuk mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas kesalehan ritual kita dalam menjalankan segala ibadah, serta mendorong penguatan kepekaan kita terhadap kesalehan sosial dalam bentuk kepedulian, perhatian dan perhatian. Solusi, kebijakan dan kenyataan. Bekerjalah untuk mereka yang membutuhkan, Amin.

Tuhan ada untukku dan untukmu di dalam Al-Qur’an, dan aku akan membantumu dan kamu dengan apa yang ada di dalamnya. Alhamdulillah, Tuhan itu adalah Tuhan Qurayyon, Magiaith Al -Saaaa, rordysyllt Tanah air kami dan reformasi pemimpin kami Kata kunci dalam Siapa yang takut padamu dan mengikutimu traschod dan orang-orang Arab di textyllt Jual mereka dengan kebaikan cio#lan Dan kami adalah puji bagi Tuhan Dua dunia. 2. Teks Khutbah Idul Adha 2024: Keutamaan Kurban Di Atas Orang Mukmin

Oleh: Deri Adlis

Yang Maha Terpuji, tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Penyayang lagi Maha Penyayang, dan Dialah Yang Maha Penyayang, Maha Penyayang, Maha Penyayang, Maha Penyayang, Maha Penyayang, Maha Penyayang, Maha Penyayang, Yang Maha Penyayang, Maha Penyayang.

Kemudian Allah SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman, pukullah manusia dengan kebenaran yang telah dipenuhi oleh Taman Yang Maha Esa.

Maka berdoalah kepada Tuhanmu dan berkorbanlah.

Insya Allah, Insya Allah, Alhamdulillah bagi umat Islam yang telah dianugerahkan Tuhan

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang terus melimpahkan nikmat-Nya yang berlimpah kepada kami. Diantara sekian banyak nikmatnya: nikmat panjang umur dan nikmat kesehatan.

Ini adalah nikmat terbesar yang Tuhan berikan. Kami yakin dan yakin, tanpa kedua nikmat tersebut, kami tentu tidak akan bisa menginjakkan kaki atau mengangkat tangan untuk datang ke tempat ini untuk bersujud kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Selagi Tuhan Yang Maha Esa menganugerahi kita kedua nikmat tersebut, jangan sampai kita menyia-nyiakannya dalam meningkatkan ibadah kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Marilah kita melimpahkan sholawat dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah puji bagi Tuhan.

Umat ​​Islam adalah anugerah dari Tuhan

Wujud rasa syukur atas nikmat Tuhan adalah bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu menjalankan segala perintah Tuhan, dan menjauhi segala larangan-Nya.

Kemudian dalam menjalankan segala perintah-Nya juga harus mempunyai rasa keimanan yang tinggi, bahwa tidak ada yang berhak beribadah selain Tuhan Yang Maha Esa.

Kemudian dibarengi juga dengan perasaan diawasi oleh Allah, sehingga jiwa merasa malu ketika tidak mau melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya.

Lalu ada rasa takut, karena di balik perintah tersebut pasti ada sesuatu yang terjadi jika kita ragu untuk melaksanakan perintah tersebut.

Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah puji bagi Tuhan.

Umat ​​Islam adalah anugerah dari Tuhan

Jika ketakwaan ini sudah mengakar dan mendarah daging dalam diri kita, maka yakinlah dengan janji bahwa Allah telah memberikan kita keberlimpahan, keberkahan rezeki, dan kemudahan dalam segala urusan.

Kita juga akan mencari jalan keluar atau meringankan permasalahan hidup yang kita jalani.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Talaq:

Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar baginya.

Barangsiapa beriman kepada Allah maka akan dibukakan jalan keluar baginya.

Tuhan Yang Maha Kuasa berfirman:

Dan berikan dia dalam hitungan

 Percaya kepada Tuhan saja sudah cukup…

Dia menawarkan dukungannya dari arah yang tidak terduga. Siapa pun yang mengandalkan Tuhan, tidak ada keraguan bahwa Tuhan akan memenuhi kebutuhannya.

(Pendeta Perceraian: 2-3)

Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah puji bagi Tuhan.

Umat ​​Islam adalah anugerah dari Tuhan

Tuhan Yang Maha Esa tidak memandang seseorang dan menilainya berdasarkan sukunya, atau berdasarkan harta benda, kedudukan, pangkat, atau kedudukannya. Sama seperti penampilan dan perasaan seseorang. Namun Tuhan Yang Maha Esa menilai dari keikhlasan kita.

Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah puji bagi Tuhan.

Umat ​​Islam adalah anugerah dari Tuhan

Tak disangka, Tuhan Yang Maha Esa mempertemukan kita kembali pada hari raya Idul Adha atau dengan istilah lain dikenal juga dengan Kurban yang artinya hewan yang disembelih pada hari raya Idul Adha.

Idul Adha merupakan ibadah kurban yang kita laksanakan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan nikmat yang banyak kepada kita, yang diawali dengan salat dua rakaat yang baru saja kita laksanakan.

Tuhan Yang Maha Kuasa berfirman:

Maka berdoalah kepada Tuhanmu dan berkorbanlah.

Maka dirikanlah shalat dan rukuk (QS. Al-Kawthar: 2).

Selain ayat sebelumnya, hukum Idul Kurban juga bisa kita lihat pada surat Al-Hajj ayat 36.

Tuhan Yang Maha Kuasa berfirman:

Kami jadikan itu salah satu ibadah dari Allah karena kamu, maka jika sudah matang, makanlah darinya, makanlah darinya, dan makanlah darinya, dan makanlah darinya, dan makanlah darinya, dan makanlah darinya, dan makanlah darinya. makanlah darinya, dan makanlah darinya, dan makanlah darinya, dan makanlah darinya, dan makanlah darinya, dan makanlah darinya. Apa yang salah denganmu? Mungkin kamu akan bersyukur.

“Unta-unta ini kami berikan kepadamu sebagai bagian dari risalah agama Allah, dan kamu akan memperoleh banyak kebaikan darinya. Maka ucapkanlah dengan nama Allah (ketika kamu pergi untuk membunuh mereka) ketika mereka sedang berdiri (dengan kaki terikat). “Dia akan berterima kasih.”

(QS. Al-Hajj : 36)

Selain Al-Qur’an sebagaimana disebutkan pada dua ayat di atas, tata cara melakukan kurban juga berdasarkan hadis Nabi. Bahkan sebuah hadis memperingatkan kita yang ragu untuk melakukan ibadah kurban.

Dari riwayat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa mempunyai kesempatan dan tidak menyembelih, maka hendaknya jangan datang ke tempat shalat. ” (Prof. Ahmed, Ibnu Majah, dan Al-Hakim)

Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah puji bagi Tuhan.

Umat ​​Islam adalah anugerah dari Tuhan

Hadits di atas setidaknya memberi kita gambaran betapa pentingnya berkurban bagi kita.

Oleh karena itu, khatib menghimbau kepada kita semua, apabila pada saat kita sedang tidak mampu untuk melaksanakan kurban, maka kita mulai menyusun rencana dan rencana untuk melaksanakan kurban pada tahun yang akan datang. Kita harus menargetkan dan memaksakan diri, tahun depan saya harus berkorban.

Jika tidak dapat dilakukan secara tunai, maka dapat dilakukan dengan pembayaran cicilan. Karena inilah ibadah yang disukai Allah. Pada hari kiamat, Allah akan memberi syafaat bagi orang-orang yang berkurban.

Atas wewenang Aisha radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah SAW, semoga Tuhan memberkati dia dan memberinya kedamaian, bersabda: (Tidak ada anak Adam yang melakukan amal yang paling dicintai Tuhan pada hari itu. Kurban kecuali darahnya, maka binatang itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduknya, bulunya, dan semutnya). “Darah di sisi Tuhan menetes di suatu tempat sebelum menetes ke tanah.” (Al-Tirmidzi 1493 dan Ibnu Majah 3126).

Selain itu, ibadah kurban merupakan salah satu ibadah yang utama. Prioritas kami adalah penjajaran dua perkara, yaitu shalat dan kurban secara bersamaan, dalam ayat 2 Surat Al-Kawthar.

Syekh Al-Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan dalam tafsirnya terhadap ayat ini bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW, untuk menggabungkan dua ibadah besar tersebut, yaitu shalat dan kurban.

Hal ini menunjukkan sikap kedekatan, kerendahan hati, rasa kekurangan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, nikmat, kekuatan iman, dan ketentraman hati terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta janji, perintah, dan sifat-sifat-Nya.

Oleh karena itu, Allah SWT mempertemukan mereka dalam pesan lain dalam firman-Nya:

Tuhan Yang Maha Kuasa berfirman:

Tuhan adalah Penguasa alam semesta.

“Katakanlah, ‘Doaku dan kurbanku, hidup dan matiku adalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam.’” (Al-An’am: 162).

Oleh karena itu, salat dan kurban menjadi salah satu ibadah terpenting yang bisa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Beliau juga menekankan: “Pemujaan harta benda yang paling mulia adalah menyembelih kurban, dan pemujaan badan yang paling utama adalah shalat.”

Yakinlah wahai orang-orang yang beriman, pengorbanan yang kita lakukan tidak akan membuat kita merugi. Karena Allah pasti akan memberikan pahala, kebaikan, keselamatan dan keberkahan bagi kita yang senantiasa melaksanakan segala perintah-Nya.

 Kemenangan dari Tuhan dan penaklukan yang akan segera terjadi dan berilah aku kabar baik

Khotbah kedua

Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah.

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan. Dan aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan Allah adalah Yang Esa, Yang Esa, Yang Esa, Yang Esa, Yang Esa, dan Yang Esa, yang Rasul-Nya adalah yang menyeru kepada Ridwan. Tuhan

Adapun Ba’il wahai manusia, Aku berada di atas kalian dengan perkara yang di dalamnya ada ruh di atas loefan yang kepadanya mereka berdoa dan melimpahkan keberkahan M atas wewenang khalifah Racheli dan Ali dan Abalam bin Ethalulan adhrythrag bersama mereka dengan belas kasihanmu Langsung kasihanilah yang telah meninggal

Ya Allah, ampunilah kaum Maori, Ya Allah, hormatilah kedua kaum Maori Islam, hinakanlah kedua kaum Syi’ah, dan berikan kemenangan kepada mereka yang mendukung uang darah dari orang-orang yang mendahului hari kiamat. Ya Allah lindungi kami dari musibah yang tidak mencukupi dan dekat dengan kami serta apa yang tersembunyi pada bangsa Indonesia saat ini. Semoga rahmat Tuhan melindungi kita dari siksa api neraka. Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi. Hamba Allah! apa yang disebutkan sebelumnya

Ditulis oleh : KH M Cholil Nafis Ph.D., Ketua MUI Bidang Dakwah dan Persaudaraan

Tuhan Yang Maha Besar – Tuhan Yang Maha Besar – Adegan besok dan sore, tidak ada Tuhan selain Tuhan, dan tidak ada Tuhan selain Tuhan. Segala puji bagi Tuhan, Tuhan semesta alam. Segala puji bagi Tuhan. Emas, dengan karunia-Nya, menutupi cacat-cacatnya, dan dengan kecerobohan-Nya, cacat-cacat itu ditutupi. ﴿Dan katakanlah, “Segala puji bagi Allah yang tidak mengambil kata ‘Allah’ dan mengagungkannya dengan pembesaran yang masuk akal, karena sesungguhnya orang-orang yang bertakwalah yang menang.” Dan bertakwalah kepada Allah sebagaimana Dia harus ditakuti, niscaya kamu akan mati karena takut kepada-Nya, dan kamu akan mati jika menyentuh binatang peliharaan. Dan ketahuilah bahwa harimu ini adalah hari yang khusyuk dan khusyuk. Allah SWT berfirman dalam Kitab Mulia-Nya. Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk, dari setan yang terkutuk, dan memohon kepada Yang Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu Al-Kawthar. Maka berdoalah kepada Tuhanmu dan berkorbanlah. Kasus Anda diamputasi.

Tuhan Maha Besar, Tuhan Maha Besar, Tuhan Maha Besar dan segala puji bagi-Nya

Marilah kita selalu bersyukur dan bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia-Nya.

Kita masih mendapat keberkahan iman, keislaman, kesehatan dan kesempatan untuk menunaikan berbagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, termasuk menunaikan salat Idul Adha pagi ini.

Kemudian, shalawat dan salam, kami tempatkan di pangkuan Yang Mulia Muhammad, manusia terhormat dan para nabi penutup yang dipilih oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk diberkati atas seluruh umat manusia di segala zaman.

Tuhan maha besar, Tuhan maha besar, Tuhan maha besar, puji bagi Tuhan. Muslim dari kelompok Yedil Adha Raharikumallah.

Umat ​​Islam yang menunaikan ibadah haji pagi ini, tamu Tuhan Yang Maha Esa, telah berkumpul untuk berdiri di Arafah dan berada di Mina untuk menunaikan Jamarat al-Aqaba.

Dengan mengenakan pakaian ihram, mereka datang dari berbagai belahan dunia. Mereka hadir dengan latar belakang bangsa, ras, warna kulit, budaya dan kelas sosial yang berbeda satu sama lain.

Namun keduanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu menjawab panggilan Tuhan Yang Maha Esa untuk menjadi tamu-Nya dan mempersatukan-Nya untuk mengesankan Tuhan Yang Maha Esa.

Adapun bagi umat Islam yang tidak bisa menjadi tamu Tuhan Yang Maha Esa, maka mereka melaksanakan Salat Idul Adha dan Ritual Idul Adha, sesuai dengan kemampuannya, dimanapun berada.

Ibadah kurban yang dilakukan oleh umat Islam, sebagai salah satu upaya mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Gambaran kehidupan umat Islam menunjukkan kuatnya hubungan antara orang yang menunaikan ibadah haji dengan saudaranya yang tidak pergi ke Rumah Allah.

Oleh karena itu, kita melaksanakan salat Ied dan beribadah pada hakikatnya sebagai wujud kesadaran memenuhi perintah Tuhan Yang Maha Esa dan Rasulullah.

Tuhan maha besar, Tuhan maha besar, Tuhan maha besar, puji bagi Tuhan. Sesi Muslim grup Idul Adha, semoga Tuhan merahmatinya.

Ibadah kurban dianggap sebagai salah satu ibadah penting dalam ajaran Islam. Ibadah ini mempunyai landasan yang kuat dan mempunyai akar sejarah yang panjang pada tradisi para rasul terdahulu.

Ajaran kurban dan amalan menunjukkan adanya sinergi antara para nabi dan rasul Nabi Muhammad SAW. Nabi Ibrahim dikenal sebagai perancang batu pertama untuk beribadah ini.

Proses penyembelihan Nabi Ibrahim as putranya, Nabi Ismail, menjadi dasar ibadah kurban.

Nabi Ibrahim, saw, dengan segala iman dan ketulusannya, siap membunuh putra kesayangannya Ismail, hanya sebagai pelaksanaan perintah Tuhan Yang Maha Esa.

Dan Tuhan Yang Maha Esa menggambarkan peristiwa ini yang sangat berpengaruh dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Shafat ayat 102:

Ketika dia menghubunginya, anak-anak putra saya, bahwa saya 3 mim, karena saya berbohong, jadi saya ingin menebusnya.

“Ketika anak itu mencapai usia satu tahun dan dapat mencoba untuk bersama Ibrahim, Ibrahim berkata: Wahai anakku, aku melihat dalam mimpi bahwa aku membunuhmu, maka pikirkanlah apa yang kamu pikirkan, kamu akan mendapatkan orang yang sakit.”

Ini merupakan bukti ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah. Kurban ini kemudian menjadi usul bagi umat Islam untuk menyembelih kurbannya, setiap tanggal 10 Dzulhijjah dan pada hari al-Tashreeq yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Uraian sejarah ini menggambarkan rancangan dan keyakinan akan kebenaran perintah Tuhan, keikhlasan, ketaatan dan kesabaran, yang merupakan hakikat yang melekat pada ibadah Euchable.

Penerapan nilai-nilai tersebut dilakukan Nabi Ibrahim dan Ismail, seperti dalam peristiwa berpengaruh itu.

Kemampuan Nabi Ibrahim as. Putra kandungnya, Nabi Ismail A.

Padahal Tuhan Yang Maha Esa memberikan perintah tersebut sebagai peringatan kepada orang-orang yang datang agar mereka dapat mengorbankan diri, keluarga, dan uang kesayangannya demi melaksanakan perintah Tuhan Yang Maha Esa. Mampukah mereka juga mengemban amanah penerus Tuhan Yang Maha Esa di muka bumi?

Tuhan Maha Besar, Tuhan Maha Besar, Tuhan Maha Besar dan Tuhan adalah umat Islam yang bahagia

Dalam kajian fikih sering disebut kurban, karena hewan ternak disembelih pada saat matahari pagi (kurban) terbit.

Dengan demikian, Ibnu Qayyim al-Jawziyyah memahami makna kurban dengan tindakan orang yang menyembelih hewan kurban tersebut, demi mendapatkan kedekatan dan keridhaan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Kang, pengorbanan, adalah simbol dari kelakuan buruk, yang merupakan simbol dari menyelinap, yang merupakan pengorbanan. Otot dan argumentasinya ibarat ibadah mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dan jika pembunuhan kurban merupakan ibadah materiil, maka penyembelihan karena Allah merupakan ibadah beradab yang memajukan bidang kehidupan yang lebih luas.

Dalam beribadah kurban, nilai yang terpenting adalah kedudukan batin berupa keikhlasan, ketaatan dan kejujuran. Adapun sisa pekerjaan, tetap penting jika bermula dari niat yang ikhlas. Setan sering kali menipu kita untuk tidak melakukan ibadah kurban karena takut kita tidak setia.

Imam Al-Ghazali berkata dalam buku “Menghidupkan Kembali Ilmu Agama”: Bagian ini selalu berbisik kepada kita: “Untuk apa beribadah kalau tidak ikhlas, maka yang pertama tidak beribadah.”

Ibadah kurban tidak sebatas pada perbuatan yang berapi-api, berupa pemberian hewan ternak kepada sesama khususnya fakir miskin, namun yang lebih penting adalah nilai keikhlasan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Tuhan Yang Maha Esa memperingatkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an bahwa yang menjadi akibat dari mendekat (kurban) bukanlah pengorbanan secara fisik, melainkan nilai ketakwaan dan keikhlasan dalam jiwa kita.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hajj ayat 37:

Tuhan tidak akan memperoleh nyawanya, demi ilmunya, melainkan Int Ient Ient Int

“Itu tidak akan sampai kepada Allah atau darah-Nya, tetapi kesalehanmulah yang mencapainya.”

Inilah bukti Tuhan Yang Maha Esa menunjukkan dua hal. Pertama, penyembelihan hewan kurban merupakan wujud simbolik dari Sunnah Nabi Ibrahim, dan merupakan simbol ajaran Islam.

Kedua: Allah hanya menghendaki nilai ketakwaan, dari orang yang menyembelih ternak.

Rujukan ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW: “Allah SWT tidak melihat gambarmu dan uangmu, tetapi melihat hati dan amalmu.” (Dimasukkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).

Upaya mendekatkan diri kepada Tuhan, khususnya melalui pengorbanan, terus kami lakukan.

Oleh karena itu, Islam disebut sebagai jalan (Syariah, metode dan tulang rusuk) menuju Tuhan Yang Maha Esa dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Pengorbanannya dinamis dan tidak pernah berhenti, jalan menuju keridhaan Tuhan Yang Maha Esa semata.

Oleh karena itu, jenis pengorbanan yang paling utama adalah setiap perbuatan baik.

Berkenaan dengan tata cara kurban tersebut di atas, Nabi SAW setiap tahunnya selalu berkurban dan tidak pernah meninggalkannya.

Meski di kalangan ekonom, ia termasuk orang yang hidup sederhana, namun tidak memiliki rumah yang indah dan indah, apalagi mobil mewah.

Bahkan tempat tidurnya pun hanya terbuat dari kurma.

Oleh karena itu, umat Islam yang sudah mempunyai kemampuan berkorban, namun tidak mau mencapainya, dapat dikenakan sanksi sosial, terisolasi dari komunikasi dengan masyarakat Islam.

Seperti yang dilakukan Nabi. Dalam hadits sahabat Abu Hurairah:

Siapa pun yang memiliki ynt

“Barangsiapa mampu menyembelih petunjuk namun tidak mengamalkannya, maka janganlah kita panjatkan salat kami satu kali pun.” (Pemilik Imam Ahmad dan Ibnu Majah)

Tuhan maha besar, Tuhan maha besar, Tuhan maha besar dan puji Tuhan. Kami adalah umat Islam yang bahagia

Apabila ibadah kurban itu jujur, maka diharapkan keridhaan Tuhan Yang Maha Esa akan memberikan hikmah dan manfaat atas pelaksanaannya, di dunia dan di dunia.

Diantara mereka:

– Meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Perlengkapan oleh umat islam dapat mengamalkan ketaatan dan penyerahan diri seutuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Orang-orang yang dekat dengan Allah akan mendapat gelar orang-orang yang dekat dan bertakwa serta akan mendapat kemuliaan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di dunia.

Bersihkan diri Anda dari fitur-fitur gym.

Bila bangkainya jatuh ke tanah, ia mempunyai sifat gizi keserakahan, seperti keserakahan, keserakahan, kejam dan menindas.

Peduli kasih sayang dan simpati terhadap orang lain

Pengorbanan dalam Islam tidak sama dengan persembahan pada agama selain Islam.

Islam tidak memerintahkan ibadah untuk membunuh hewan, namun Islam memerintahkan untuk memberikan kepada orang-orang miskin untuk ikut menikmati lezatnya daging hewan.

Sehingga timbul rasa simpati, berbagi, memberi, dan ukhuah islamiyah antar umat.

Latihan kemurahan hati

Ibadah kurban diadakan setiap tahun berulang kali agar masyarakat yang memberikan kirban mengenal GWAWR kepada orang lain.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebanyak 26,16 juta jiwa.

Garis kemiskinan tercatat pada bulan Maret 2022 sebesar RP 505.469/KAPITA/bulan dengan pembentukan garis kemiskinan pangan sebesar Rp374.455 (74,08 persen) dan garis kemiskinan tidak perlu sebesar 131.014 (25,92%).

Diakhir khutbah ini, dengan penuh bahaya dan pemukulan, kami berdoa kepada Allah SWT, semoga perjalanan hidup kami selalu terhindar dari segala keburukan yang memecah belah umat Islam.

Kami juga berharap dengan doa ini, semoga Tuhan berbangga atas keterpaduannya dalam kebenaran agamanya dan memberikan kekuatan untuk menaati perintah-perintahnya dan menjauhi larangannya. Amin, Rabal, Olan

Ugibitll Alblem Alh dan Ugiug sebagai am mm nit als up y nab. Ugall tugibl in y Al QA N ALUBG – M A G J B A AHLH MM NL AL O OGI I ْ I & IZN CHIZ M M M M ا. Nugigaa UGL _ u ـ m -ugla p ughal m MECAN M dan UG Illesósen dan Al AL KL KL KL KL KL KL KL KL. Perbaiki AB AH AH MM خ خ Y Y Scarc#Semua} K OGAG A Gibig. Semoga Tuhan menggulingkan ug sugi gnywauai m o UG Alug Alug Alug Alug Alug Alug Aluog Alug Alug Alug. Semoga doa dan shalawat terlimpah padanya, 000 kepada Tuhan dan para sahabatnya. A o iM iM dan ubibs yi b b. Dan Tallar al-Yarrar dan dua tulang dari keduanya hidup. Aqqaqqaqqqqqa, dengan pikiran PVF, p, h, p, h, h, h, h, h, h, p, h Nit alhlhit dan ubugib: Anda sangat diperlukan untuk jelek o A AB E ـ Y الر MORIAR ESELY dan Alaznit UG Rev ـ ـ ـ ـ ـ ـ ـ kk kK kg kg kg kgk kK k KDK GK GK GK GK GK GK GK GK G Alllith mit algat r r ـ m الم ول الر الر kk sebagai sug ــ I ْ ـ s Alllith Mit Ann Aer MIT SUGI ELLLLTHALLTHAL L L Mugn Nugibl Al Alon Y Nab. Celakalah Uglit L dan Wokakal BGA n â seorang kaisar lhit dan UG LH LH L Haka H Ugal Nab Allllith M. Allllith MIT AL U A S ـ Labyl dan UG ITOR M R ا A A A A A A A A A A A Eil ITA Al Alon Y N n. Dan dia datang ke hahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahaha Seorang penumpang menangkap nA

(Tribunnews.com/sri juliati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *