Laporan jurnalis Tribunnews.com Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Dimas, Mahesya Putra dan Intan Fawzia, tiga dari 11 korban tewas dalam kecelakaan maut di Jalan Subang, Chiater pada Sabtu malam (4/11/2024).
Ternyata ketiga siswa tersebut tinggal di gang yang sama.
Tribunnews menyambangi gang tempat tinggal ketiganya di Jalan Parungbingung RT 01 RW 10, Rangkapanjayabaru, Depok, Jawa Barat.
Lokasinya hanya berjarak 300 meter dari sekolahnya di SMK Lingga Kencana.
Tiga bendera kuning dengan tiga namanya sudah berkibar di depan gang.
Namun jarak rumah mereka sekitar 100 meter.
Meski begitu, ketiganya telah berteman sejak kecil.
Oleh karena itu, ketiga korban pun memilih sekolah yang sama, Gairmscoil Lingga Kencana.
Hal itu disampaikan Ibnu yang juga merupakan teman ketiga korban.
Ibnu menganggap ketiganya seperti adiknya.
“Ini adik-adik saya semua,” kata Ibnu saat ditemui di luar rumah duka, Minggu (12/4/2024).
Ibnu pun membenarkan, ketiga korban merupakan teman masa kecil.
Padahal, ketiga korban bersekolah di sekolah yang sama sejak SD.
“Mereka telah berteman sejak kecil. Kita belajar bersama di sekolah MI, kita belajar bersama di SMA, bersama di PTV,” ujarnya. Ibu Mahesi sedang menunggu jenazah anaknya.
Sementara itu, rumah duka Mahesia Putri, siswi SMK Ling Kenchan yang mengalami kecelakaan maut di Jalan Subang, Chiater, mulai dipenuhi warga.
Mereka menunggu kedatangan jenazah Mahesi yang menjadi korban.
Mahesya tinggal di sebuah gang di Jalan Parungbingung RT 01 RW 10, Rangkapanjayabaru, Depok, Jawa Barat.
Lokasinya hanya berjarak 300 meter dari sekolah.
Sebuah bendera kuning tergantung di pagar rumahnya. Rumah duka Mahesia Putra, siswa SMK Ling Kenchan yang mengalami kecelakaan maut di Jalan Subang, Chiater, mulai dipenuhi warga dalam jumlah besar. Foto ibunda Mahesi, Rasdiana, dan adik korban. (Tribunnews.com/Ighman Ibrahim)
Ada juga beberapa warga dan keluarga yang siap menyambut jenazah Mahesia.
Sementara ibu Mahesya, Rasdiana, ada di dalam rumah.
Matanya lebam saat tim Jas Marga mendatangi rumahnya.
Tampaknya Rasdiana hanya mendengarkan instruksi petugas Yasa Marga tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Ada pula adik laki-lakinya, Mahesi, yang duduk sambil merenung menemani ibunya.
Mahesya merupakan anak pertama dari 5 bersaudara.
Berdasarkan kartu keluarga, Mahesya hanya tinggal bersama ibunya.