3 Matahari 1 Garasi di MotoGP 2025: Efek Marquez Marketing, Ducati Terobos Aturan 12 Tahun Silam

TRIBUNNEWS.COM – Tawaran Ducati ‘3 hari’ di garasi pada MotoGP 2025 bertentangan dengan logika mainstream.

Ya, Ducati Lenovo Team 3 meninggikan 1 garasi yang dimaksud di MotoGP 2025 tak lain adalah Francesco ‘Paco’ Bagnaia, Jorge Martin, dan Marc Marquez.

Mampukah tim Lenovo Ducati diperkuat Paco Bagnaia, Jorge Martin, dan Marc Marquez bisa diterapkan di MotoGP 2023? Jika Anda harus melanggar aturan yang ditetapkan Dorna pada tahun 2012, jawabannya adalah ya.

Sekadar kilas balik, MotoGP 2011 menjadi kali terakhir MotoGP memiliki tim pabrikan beranggotakan tiga pebalap. Pabrikannya adalah Repsol Honda. Jorge Martin (89), Francesco ‘Paco’ Bagnaia (1), Marc Marquez (93) duel di babak final MotoGP Prancis 2024, Minggu (12/5/2024). (MotoGP)

Tak mengherankan jika Honda mendominasi musim itu, dengan lineup inti yang terdiri dari Casey Stoner, Dani Pedrosa, dan Andrea Dovizioso.

Kejuaraan Dunia MotoGP 2011 menyaksikan Casey Stoner dinobatkan sebagai Juara Dunia, yang menyebabkan perubahan peraturan. Tepatnya, pada Juli 2012, Dorna tidak memukul tim pabrikan mana pun yang beranggotakan tiga pebalap sekaligus.

Sebaliknya, setiap tim pabrikan bisa memiliki tim satelit, dengan syarat tim utama kedua mendapat dukungan pebalap terakhir.

Contohnya adalah Pramac Ducati, dimana mereka merupakan tim satelit dari tim Ducati Lenovo yang selalu mendapatkan motor terbaru setiap musimnya.

Jadi setiap musim MotoGP, empat pebalap mengendarai Desmosedici terbaru. Belum ada tim pabrikan dengan 3 pembalap sejak saat itu. 

Namun, Ducati punya kasus khusus. Pabrikan Bologna itu saat ini terpecah antara Jorge Martin dan Marc Marquez sebagai pelapis Pecco Bagnaia mereka.

Ducati telah mencapai kesepakatan dengan Jorge Martin untuk menandatangani kontrak dengan tim pabrikan untuk MotoGP 2025 pada Kamis (30/5/2024), lapor Gazzetta.

Namun melihat performa Martin pada sprint race MotoGP Italia 2024, Sabtu (1/6/2024), kecelakaan yang dialami JM89 tentu membuat Ducati mempertimbangkan kembali.

Sebab kalau bicara performa saja, Jorge Martin memang pantas disandingkan dengan Marc Marquez selain Paco Bagnaia.

Namun dari sisi lain, baik itu kompatibilitas dan kualitas, serta proyek pengembangan mesin untuk musim 2027, Marc Marquez adalah pilihan paling ideal.

Apalagi jika melihat nilai jualnya, tidak ada pebalap di MotoGP 2024 yang semenarik Marc Marquez. Legenda MotoGP Giacomo Agostini mengamini hal tersebut.

“MotoGP adalah olahraga yang perlu pemasaran, dan jika kita membicarakannya, Marquez adalah jawabannya. Marquez adalah kreator yang tepat untuk menawarkan MotoGP secara lebih luas,” jelas pembalap asal Italia itu seperti dikutip dari situs Motosan.

Sekali lagi, sangat sulit menerapkan Marc Marquez, Paco Bagnaia, dan Jorge Martin di garasi yang sama dengan tim pabrikan Ducati di MotoGP 2025.

Meski bukan tidak mungkin, hal itu memerlukan perubahan drastis dan jika Dorna memberikan kebebasan kepada Ducati untuk melanggar peraturan 12 tahun lalu, hal itu akan sangat membuat marah tim balap.

Bagi pecinta MotoGP, balapan antara Marquez, Bagnaia, dan Martin berbaju merah merupakan hal yang menarik.

Namun, istilah “Piala Ducati” semakin mempengaruhi “kesehatan” perebutan gelar juara dunia, sehingga mengganggu keseimbangan tim-tim yang bersaing.

Sebaliknya, jika Ducati menjalankan skenario tersebut, pabrikan seperti KTM, Aprilia, bahkan Honda tidak akan terima.

Sejauh ini, JM89 merupakan kandidat yang sangat kuat untuk pendamping Pecco. Namun yang perlu ditegaskan, Tim Ducati Lenovo belum memberikan pernyataan resmi.

Artinya peralihan MM93 jelas terbuka untuk menggantikan Jorge Martin sebagai kandidat kuat back-to-back Bagnaia.

Apalagi performa Mark Marks selama ini sangat konsisten. Ia terbukti berada di peringkat ketiga klasemen MotoGP 2024 dengan 123 poin, tertinggal 32 poin dari peringkat pertama Jorge Martin.

(Tribunnews.com/Giri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *