3 Fakta Penyanderaan Bocah di Pos Polisi, Siapa Sosok Pelaku Berinisial IJ yang Positif Sabu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang bocah lelaki berusia 7 tahun tewas dalam penculikan yang dilakukan pria berusia 54 tahun bernama IJ di Polsek Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2024). . .

IJ menyambar penculik dengan senjata tajam (Sajam) berupa pisau dapur dan ditempelkan di leher bocah tersebut.

Berikut Tribunnews.com rangkum fakta gadis yang diamankan di Polsek Pasar Minggu:

1. Penjahat menyiapkan pisau

Saksi di lokasi kejadian Jonatas Amaral De Araujo menceritakan kisah seorang pria paruh baya yang menahan seorang gadis di Polsek Pejaten.

Sebelumnya, Jonatas mengaku mengendarai sepeda motor dan berhenti di lampu merah perempatan Pejaten Kemang sekitar pukul 10.00 WIB.

Dia juga melihat gadis-gadis bermain dengan temannya di lampu merah.

Beberapa saat kemudian, seorang pria paruh baya menghampiri gadis itu sambil berpegangan tangan.

Bahkan, pria tersebut juga menodongkan pisau ke arah gadis tersebut.

“Jadi saya tunggu lampu merah. Laki-laki itu sedang bermain dengan teman-temannya. Tiba-tiba ada yang tertangkap sedang memegang pisau, kata Jonatas kepada Tribunnews.com, Senin (28/10/2024).

Melihat hal tersebut, Jonatas dan beberapa pengendara sepeda lainnya berteriak. Karena mereka melihat seorang gadis memegang pisau.

“Saya langsung melihatnya berteriak,” katanya.

Dia juga melihat seorang lelaki tua di tengah naik taksi bersama gadis itu. 

Namun Jonatas menduga sang supir taksi mencurigai pria paruh baya tersebut sebagai penculik dan tidak mengizinkannya masuk ke dalam mobilnya.

“Dia (pelaku) mau naik taksi, tapi taksi itu tahu itu penculikan,” ujarnya.

Jonatas dan para pria pengendara sepeda motor lainnya berusaha mengejar pria yang mengendarai gadis tersebut.

Namun, pria tersebut mengancam akan menganiaya gadis tersebut.

“Saat hendak diusir, dia berkata, ‘Kalau kamu mendekat, saya akan pukul anak itu,’” ujarnya.

Melihat kerumunan tersebut, terdakwa membawa gadis tersebut ke kantor polisi Pechton.

Di kantor polisi, pria tersebut mengatakan ingin mengambil anak tersebut. 

Polisi dan beberapa saksi TNI segera bergegas ke Popol untuk melakukan mediasi. 

Jonatas mengatakan, aparat Kopolisian dan TNI juga berhasil membujuk para pelaku agar tidak menganiaya gadis tersebut.

Terdakwa juga meminta untuk meninggalkan mobilnya di kantor polisi dan gadis tersebut. Mobil berwarna hitam berpelat TNI pun turut disiapkan.

Pria paruh baya menjemput gadis di dalam mobil. Saat itu, tentara menangkap seorang penjahat yang dituduh menganiaya seorang gadis.  2. Mereka baru saling kenal selama dua bulan.

Penculikan seorang gadis berusia 7 tahun oleh seorang pria paruh baya di kantor polisi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (28 Oktober 2024) berujung pada penangkapannya.

Petugas Humas Polres Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan, pelaku disingkat IJ (54) telah ditangkap.

Nurma menjelaskan, pelaku telah memberikan izin kepada orang tua korban untuk mengantar S ke rumah pamannya. 

“Jadi setelah mereka mengendarai dua sepeda dari Jakarta Timur lalu sampai di depan kantor polisi di Penvil (Kampung Pejaten) setelah anak-anak menangis,” ujarnya.

Pelaku menggunakan pisau tajam untuk menusuk leher korban.

Makanya bayi tidak menangis, kata Nurma.

Pihak berwenang membenarkan bahwa penyerang dan orang tua korban sudah saling kenal selama dua bulan. 3. Pelaku kedapatan kristal sabu.

Polisi mengatakan pelakunya adalah pengusaha ayah korban.

Korban hanya berperan sebagai tameng untuk melindungi pelaku.

“Niatnya menjadikan anak itu sebagai tameng,” ujarnya. “Karena dia pakai sabu, dia dites dan pandai pakai sabu,” ujarnya.

Nurma mengatakan, pria yang melakukan aksi tersebut memiliki foto seorang pria yang sedang mengejarnya. 

“Jadi dia ilusi ada yang mengejarnya. Tapi kalau dia lihat anak itu, tidak ada yang mengejarnya. Itu ilusi,” jelasnya.

Humas Polda Metro Jaya Kompol Ade Ary mengatakan, peristiwa penculikan di Polsek Pasar Minggu bisa teratasi berkat kerja sama petugas di lokasi kejadian.

“Petugas (Polsek Pasar Minggu, polisi lalu lintas, Koramil Pasar Minggu, dan TNI Angkatan Laut) menghimbau warga dan pengguna jalan untuk menjauhi lokasi kejadian,” ujarnya.

Namun para sandera tetap mengancam anak-anak tersebut dengan senjata tajam di lokasi kejadian.

Petugas kemudian berkomentar kepada para sandera yang meminta KR4.

Selain itu, keinginan sandera pun diterima. 

Sekitar pukul 10.43 WIB, telah disiapkan 1 unit KR4 warna hitam dengan service center TNI 84006-00 Mabes, kemudian dilakukan upaya membujuk para perampok agar menuruti permintaannya sekitar pukul 10.54 WIB, kata Ade Ary.

Penculik masuk ke dalam KR4 yang telah disiapkan, namun warga dan pengguna jalan menghampiri penculik, lalu membawanya pergi, menempatkan pengawalnya dan membawanya ke Polsek Pasar Minggu. 

Korban yang merupakan anak sandera dibawa ke RS JMC Pancoran Jakarta Selatan dan dibawa ke Biro Lalu Lintas Jalan Jakarta Selatan oleh Kapolsek Yunita Natallia Rungkat bersama anggota polisi lalu lintas untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *