TRIBUNNEWS.COM – Pengawas Telekomunikasi KRMT Roy Suryo menyoroti tiga kesalahan yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (COMINFO) dalam satu pekan.
Roy Suryo memperkirakan Cominfo mengalami kekalahan hat-trick 0-3 dari tiga poin tersebut, layaknya pertandingan sepak bola.
Berikut tiga ‘kesalahan’ Kominfo sepekan yang disoroti Roy Suryo: 1. Lambatnya respon suara platform Elaelo
Roy Suryo mengatakan, awal pekan ini masyarakat dikejutkan dengan kabar platform Elaelo akan menggantikan Media Sosial X (Twitter).
Elaelo berhasil membodohi warganet dan hanya menghibur Kementerian Komunikasi dan Informatika setidaknya selama tiga hari sejak Senin (17/6/2024) dengan membuat kegaduhan di media virtual, kata Roy. Suryo di Tribun News, Sabtu (22/6/2024).
Roy Suryo melanjutkan, hal ini karena situs Elaelo berani mencantumkan lambang negara Garuda Pancasila yang mirip dengan logo lama Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebelum menjadi siput saat ini.
Apalagi Garuda Panchashila juga menjadi lagu kebangsaan, meski Kementerian Komunikasi dan Informatika akhirnya mengatakan pada Rabu (19/6/24) bahwa hal tersebut salah. Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Kamis (20/6/24) menyatakan Elaelo adalah penipu. (Twitter/Kmenkominfo)
Menurutnya, Cominfo lamban dalam menyikapi permasalahan ini.
“Meski responnya sangat terlambat, penjelasan resmi Cominfo tetap perlu diapresiasi secara obyektif. Kenapa saya sebut terlambat, karena seharusnya Cominfo bertindak lebih cepat dalam menyikapi kontroversi situs Allelo.” Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). 2. Ucapan selamat ulang tahun Presiden Jokowi terdengar seperti kabar duka
Menurut Roy Suryo, kesalahan kedua adalah memberikan ucapan selamat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di hari ulang tahunnya yang ke-68.
Pada Jumat (21/6/2024), akun resmi X Kemenkominfo mengunggah desain ucapan selamat ulang tahun Jokowi yang disebut-sebut menyerupai ucapan belasungkawa.
“Mungkin dia ingin memperhatikan apa yang diucapkannya, namun karena kebodohan sang desainer, ucapan selamat ulang tahun ke-63 itu terkesan seperti berkabung dan malah memancing komentar lucu dari netizen,” ujarnya.
Akun resmi Kemenkominfo menghapusnya tanpa penjelasan sedikit pun.
Hari ini Kementerian Komunikasi dan Informatika mengucapkan selamat ulang tahun kepada Jokowi dengan desain terbaru.
“Kalau bencana kedua di atas tidak merugikan masyarakat, justru (mungkin) yang terjadi justru sebaliknya karena komentar-komentar sebelum tweet resmi itu diam-diam dihapus,” ujarnya. 3. Server PDN sedang down
Hal ketiga yang diungkap Kementerian Komunikasi dan Informatika pada pekan ini adalah server Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika yang digunakan Direktorat Jenderal Imigrasi down pada Rabu (20/6/2024). . 04.00 WIB.
“Kelumpuhan PDN yang diduga disebabkan oleh serangan siber ransomware mengakibatkan lumpuhnya sistem imigrasi Indonesia, hal tersebut juga disebutkan dalam tulisan ini (edisi hari ini),” kata Roy.
Secara sistem, lanjutnya, hal itu terjadi karena PDN terpusat diprediksi akan menggantikan seluruh server di daerah, Satu Data Indonesia (SDI) rencananya akan memiliki sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). Tidak berfungsi seperti yang diharapkan.
“Sebenarnya SDI dan SPBE bagus sekali dan juga sesuai dengan era Industry 4.0 dan Society 5.0 karena juga menerapkan IoT (Internet of Things), AI (artificial Intelligence) dan robotika,” jelasnya.
Tapi kalau brainwarenya tidak bagus, hardware dan softwarenya bagus tidak ada artinya, kata Roy Suryo.
“Karena orang di balik senjata, di belakang perangkat dengan spesifikasi kuat 40 petabyte dan memori 200 terabyte, jika tidak ditangani oleh orang yang tepat, seperti orang yang salah di tempat yang tepat,” ujarnya. Pernyataan Kominfo soal pemblokiran PDN
Sementara Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memberikan rincian terkini mengenai gangguan pada layanan Pusat Data Nasional (PDN).
Dikutip dari laman Kominfo, Sabtu (22/6/2024), Kementerian Komunikasi dan Informatika meminta maaf atas gangguan yang dialami Pusat Data Sementara Nasional (PDNS) 2 sejak 20 Juni 2024 sehingga banyak mengganggu pelayanan publik.
Salah satu layanan yang terganggu adalah sistem keimigrasian yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal APTIKA Kominfo, dalam keterangannya mengatakan fase pemulihan terus berlanjut dengan perkembangan sebagai berikut: Beberapa layanan imigrasi seperti paspor, visa, izin tinggal, dan penyeberangan sudah mulai beroperasi kembali. Di Bandara Sokarno Hatta, beberapa pelayanan imigrasi melalui AutoGate dilanjutkan secara bertahap. Sementara itu, upaya sedang dilakukan untuk memulai kembali layanan Autogate di bandara lain. Untuk melanjutkan proses keimigrasian, layanan terpadu dengan verifikasi manual masih terus berjalan. Cominfo terus melakukan upaya pemulihan secepatnya dengan memperhatikan aspek kehati-hatian dan mengutamakan kepentingan masyarakat atau pengguna layanan.
Upaya tersebut telah dilakukan secara intensif bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), kementerian/organisasi terkait, PT Telkom Indonesia dan mitra penyelenggara lainnya, ujarnya.
Dalam hal pelayanan keimigrasian, lanjutnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
“Setiap perkembangan pemulihan PDNS 2 akan dikomunikasikan secara berkala,” tutupnya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)