TRIBUNNEWS.COM – Jumlah tentara Israel (IDF) yang tewas dan terluka di Gaza, Palestina, terus meningkat.
Berdasarkan laporan IDF, setidaknya 12 tentara Israel terluka dalam 24 jam terakhir, Rabu (19/6/2024).
Jumlah tersebut termasuk lima personel IDF yang terluka dalam pertempuran darat di Jalur Gaza.
“Jumlah tentara dan perwira yang terluka sejak awal perang di Gaza pada 7 Oktober 2023 mencapai 3.860 orang,” menurut laporan IDF.
Dari jumlah tersebut, 1.947 orang terluka dalam bentrokan darat di daerah kantong Palestina.
Jumlah tentara dan perwira Israel yang terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober diperbarui menjadi 662, termasuk 311 orang sejak dimulainya pertempuran darat pada 27 Oktober, menurut tentara Israel yang mengutip Palestine Chronicle.
Diketahui, jumlah korban dan kematian IDF meningkat akibat kondisi pertempuran dengan Hamas dan sulitnya kondisi di medan perang.
Yair Zuckerman, komandan brigade Nahal, sendiri menggambarkan kondisi sulit di Rafah, di selatan Gaza.
Zuckerman menggambarkan kondisi buruk di Rafah, Gaza selatan.
Menurut Zuckerman, Hamas menggunakan banyak cara untuk melawan IDF.
Terowongan Rafah pada dasarnya menciptakan labirin besar dan menghubungkan lingkungan melalui dinding dengan pintu masuk.
Zuckerman menyoroti lambatnya kemajuan IDF melawan Hamas di Rafah, mengutip Palestine Chronicle.
Dan dia mengakui pertarungan itu melelahkan.
Dia juga menjelaskan bahwa Hamas menggunakan banyak kamera di Rafah untuk mengatur pertempuran dari darat dan dari darat.
Selain itu, ada tantangan lain: Hamas menggunakan rumah dan ruangan sebagai jebakan.
Refleksi atas kejadian baru-baru ini yang menewaskan empat tentara Israel akibat ledakan di sebuah rumah yang awalnya tampak kosong.
Sejak 6 Mei, tentara Israel telah melancarkan serangan darat di Rafah, menyebabkan lebih dari satu juta warga Palestina mengungsi karena kondisi kemanusiaan yang mengerikan.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)