3.573 Tentara Zionis Terluka di Gaza, Abu Ubaida: Jumlah Sebenarnya Jauh Lebih Tinggi

TRIBUNNEWS.COM – Tentara Israel mengatakan pada Kamis (23/5/2024) bahwa 30 tentara terluka dalam dua hari terakhir.

Sebuah pernyataan militer Israel mengatakan korban tewas termasuk 22 tentara yang terluka dalam pertempuran dengan Perlawanan Palestina di Jalur Gaza.

Namun, mereka tidak memberikan informasi keberadaan tentara Israel lainnya yang terluka.

Menurut angka militer Zionis, setidaknya 634 tentara tewas setelah pertempuran di Gaza.

Di sisi lain, sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, 3.573 orang lainnya terluka, mengutip Palestine Chronicle.

Namun Perlawanan Palestina mengatakan jumlah tentara Israel yang terluka dan tewas jauh lebih tinggi.

Mengingat kerugian besar yang diderita pasukan Israel yang maju.

Abu Ubaida, juru bicara militer Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Palestina Hamas, telah berulang kali menyatakan bahwa perhitungan yang diberikan oleh tentara Israel tidak asli dan tidak benar.

Dan kenyataannya jumlah korban tentara Zionis jauh lebih tinggi. Israel telah memerintahkan kelompok itu kembali untuk merundingkan gencatan senjata

Pemerintah Israel telah menginstruksikan tim perundingnya untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera di Gaza.

Mayor Jenderal Angkatan Darat Nitzan Alon, salah satu negosiator, mempresentasikan rencana terbaru tersebut pada rapat kabinet perang setelah Netanyahu menolak proposal sebelumnya.

Sebuah sumber mengatakan kepada KAN bahwa tim perunding belum mencapai semua yang diminta, namun setidaknya beberapa kemajuan telah dicapai.

Proposal baru tersebut mencakup kesepakatan mengenai konflik dengan Hamas.

Namun, KAN menyebut ada juga penguatan posisi Israel pada isu lain yang tidak disepakati kedua belah pihak.

Pembicaraan tersebut berfokus pada format pembebasan bertahap para sandera dengan imbalan gencatan senjata sementara dan pembebasan setidaknya beberapa ratus tahanan Palestina oleh Israel.

“Hambatan terbesar bagi Israel untuk mengakhiri perang adalah klaim Hamas,” tambah sumber itu.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *