TribuneNews.com, Gaza – Agresi militer Israel terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah memakan ribuan korban jiwa warga Palestina.
Tak hanya itu, rumah warga, gedung pemerintahan, dan tempat ibadah juga ikut hancur akibat bombardir Israel.
Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Barat (ESCWA) melaporkan pada Rabu (8/5/2024) bahwa 360.000 bangunan di Jalur Gaza rusak sebagian atau hancur akibat serbuan Israel ke Jalur Gaza.
ESCWA menerbitkan laporan yang mengumpulkan informasi dari berbagai institusi dan organisasi mengenai kerusakan fisik akibat serangan Israel terhadap bangunan dan infrastruktur di Jalur Gaza.
Laporan tersebut mencakup data dari periode berbeda yang disediakan oleh Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS), Pusat Satelit PBB (UNOSAT), dan Pusat Pascasarjana Universitas Kota New York (CUNY) dan Universitas Negeri Oregon.
Laporan menyatakan bahwa 2 persen penduduk Jalur Gaza terbunuh, 4 persen terluka, dan hampir seluruh penduduk mengungsi.
“Kerusakan akibat serangan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 belum pernah terlihat sebelumnya,” lapor Anadolu Agency.
Biro Pusat Statistik Palestina
Berdasarkan data PCBS per 28 April 2024, infrastruktur di Jalur Gaza mengalami kerusakan parah.
Lebih dari 50 persen bangunan hancur dan 360.000 bangunan di Gaza rusak atau hancur sebagian.
25.000 bangunan lainnya rusak parah atau hancur di wilayah tersebut, dan 305 sekolah atau universitas hancur.
Informasi yang diperoleh, fasilitas kesehatan rusak parah, 32 rumah sakit tidak dapat beroperasi, 25 rumah sakit rusak akibat serangan rudal, dan 649 fasilitas kesehatan rusak.
Tiga gereja dan 290 masjid hancur, 168 gedung pemerintahan rusak.
Sektor pertanian yang berperan penting dalam produk domestik bruto (PDB) Jalur Gaza akan menyumbang sekitar 11 persen PDB pada tahun 2022 dan memberikan peluang kerja yang signifikan.
Laporan tersebut mencatat bahwa hampir separuh wilayah Gaza ditutupi oleh pertanian dan gangguan produksi menyebabkan kerugian sebesar $1,6 juta per hari.
Selain rusaknya infrastruktur pertanian, total kerusakan melebihi 180 juta dolar.
Laporan UNOSAT
Menurut data satelit UNOSAT, total 123.706 bangunan rusak telah teridentifikasi di Jalur Gaza pada 19 April.
Lebih dari 34.000 bangunan hancur, lebih dari 17.000 rusak berat, dan lebih dari 128.000 rumah rusak.
Sebuah laporan oleh CUNY Graduate Center dan Oregon State University
Antara 138.000 dan 172.000 bangunan mungkin telah hancur atau rusak di Gaza pada 9 Januari, menurut data yang diperoleh para peneliti dari CUNY Graduate Center dan Oregon State University dari satelit Copernicus Sentinel-1 milik Badan Antariksa Eropa.
Jumlah tersebut mencakup sekitar 48-59,8 persen bangunan di Jalur Gaza.
Berdasarkan luas wilayah, 68-80,8 persen bangunan di Gaza utara, 71,6-83,5 persen di Kota Gaza, 35,2-45,8 persen di Deir al-Balah, 42,8-55,6 persen di Khan Younis, dan 21-31,3 persen bisa hancur. atau rusak.
Laporan tersebut menguraikan metode antara ESCWA, PCBS, UNOSAT dan Oregon State University untuk meningkatkan penggunaan citra satelit dan menilai kerusakan bangunan.
Hal ini juga menekankan pentingnya penggunaan data geospasial yang telah teruji di lapangan secara bersamaan
Jumlah total yang terinfeksi
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza terus meningkat.
Setidaknya 34.943 orang tewas di wilayah Palestina selama perang antara Israel dan kelompok Hamas, kata Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas, Jumat (5/10/2024).
Laporan tersebut mencakup setidaknya 39 kematian dalam 24 jam terakhir.
Kementerian juga menambahkan, sejak 7 Oktober 2023, setidaknya 78.572 orang terluka di Gaza akibat serangan Israel.