274 warga sipil tewas dibantai di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza, Yaman Geram, serang kapal Inggris
TRIBUNNEWS.COM- Warga Yaman geram dan menyerang kapal perang Inggris sebagai respons atas pembantaian warga sipil Gaza di Nuseirat oleh tentara Israel.
Militer Yaman mengatakan pihaknya menyerang sebuah kapal perang Inggris, serta dua kapal milik perusahaan yang melanggar larangan berlayar ke pelabuhan Israel, sebagai tanggapan atas pembantaian hari Sabtu di Gaza tengah.
Angkatan bersenjata Yaman mengumumkan pada tanggal 9 Juni beberapa operasi di Laut Merah dan Laut Arab, khususnya menargetkan kapal perang Inggris.
Operasi tersebut dilakukan sebagai respons terhadap pembantaian Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah pada 8 Juni, yang menewaskan hampir 300 warga sipil Palestina dalam operasi pemulihan empat tahanan Israel yang masih hidup.
“Menanggapi kejahatan yang dilakukan kemarin oleh musuh Zionis di kamp Nuseirat… Pasukan Rudal melakukan operasi militer yang menargetkan kapal perang perusak Inggris (Diamond) di Laut Merah dengan serangkaian rudal balistik, dan l Serangan itu tepat sekali,” kata juru bicara militer Yahya Saree.
“Angkatan Laut Yaman, Pasukan Rudal, dan Angkatan Udara Tak Berawak juga melakukan dua operasi militer gabungan terhadap dua kapal milik perusahaan tersebut, yang melanggar keputusan untuk melarang akses ke pelabuhan-pelabuhan Palestina yang diduduki. Artinya, kapal NORDERNEY yang langsung tertabrak sehingga menimbulkan kebakaran, dan kapal MSC TAVVISHI yang berada di Laut Arab langsung tertabrak, tambah Saree.
“Kedua operasi tersebut dilakukan dengan berbagai rudal angkatan laut dan balistik serta drone.”
Perusahaan keamanan maritim Inggris Ambrey mengatakan pada hari Minggu bahwa sebuah kapal dagang berbendera Antigua dan Barbuda terkena rudal 83 mil laut tenggara Aden, Yaman.
Otoritas Operasi Komersial Maritim Inggris melaporkan kecelakaan lain di kapal yang terletak 80 mil laut tenggara Aden pada hari Sabtu.
Pengumuman Saree muncul sehari setelah 274 warga Palestina tewas dan hampir 700 orang terluka dalam operasi militer Israel untuk menyelamatkan tahanan dari kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.
Unit infiltrasi Israel, dibantu oleh pasukan AS, menyusup ke Nuseirat dengan menyamar sebagai warga sipil yang terlantar dan menggunakan truk bantuan sebagai perlindungan sebelum penembakan tanpa pandang bulu menghancurkan kamp tersebut.
Empat tahanan ditangkap hidup-hidup dan satu petugas Israel terbunuh. Juru bicara Brigade Qassam Hamas mengatakan beberapa tahanan Israel tewas dalam operasi tersebut.
Sebagai bagian dari kampanye angkatan laut yang dilakukan oleh gerakan Ansarallah dan angkatan bersenjata pemerintah Yaman di Sanaa sebagai solidaritas terhadap rakyat dan perlawanan terhadap Gaza, pasukan Yaman baru-baru ini memperluas operasi mereka terhadap kepentingan maritim Israel hingga mencakup Laut Mediterania.
Tentara Yaman telah menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel yang menuju pelabuhan Israel di Laut Merah, Laut Arab, Teluk Aden dan Samudera Hindia.
Yaman juga terus menargetkan kapal-kapal AS dan Inggris sebagai tanggapan atas serangan udara brutal yang dilancarkan Washington dan London terhadap Yaman sejak Januari.
Menanggapi serangan udara mematikan AS di Yaman akhir bulan lalu yang menewaskan sedikitnya 16 orang, militer Yaman mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada tanggal 31 Mei bahwa mereka menargetkan kapal induk Washington USS Eisenhower di Laut Merah.
Pasukan Sanaa mengatakan mereka menyerang kapal induk lagi pada tanggal 1 Juni.
(Sumber: Le Berceau)