200 Perlintasan Sebidang Liar Telah Ditutup, KAI: Tapi Kadang Dibuka Warga

Reporter Tribunnews.com Nitis Hawaroh melaporkan

HUKUM.

Ini adalah respons KAI terhadap bencana yang terjadi baru-baru ini.

Annie mengatakan kepada wartawan di Mangarai Yasa Hall, Kamis (26/9/2024): “Tahun ini kami mencoba menutup 200 jalan. Tapi terkadang dibuka oleh warga. Warga ini perlu berlatih.”

Anne mengatakan, KAI sendiri menjangkau masyarakat melalui Pemerintah Daerah (Pemda) serta RT dan RW yang tidak bekerja di kawasan perkeretaapian. 

Hal ini juga tertuang dalam UU Jalan No. 23 Tahun 2007.

“Pekerjaan ini kita lihat di persimpangan dan tempat-tempat yang dekat dengan masyarakat,” jelasnya. Salib, setiap tahun, kami menutup salib tanpa izin.

Di sisi lain, KAI bekerja sama dengan pengemudi di media sosial untuk memberikan pesan kepada pengemudi agar menjaga jarak aman saat melintasi rel kereta api, kata Anne.

Lalu dari sisi digital, dari sisi sosial, dari sisi legal, kami akan terus berupaya agar kereta ini lebih nyaman. Kenapa? Diperluas, kata Anne.

Ia melanjutkan: “Ini berarti kita perlu mengambil risiko ini secara serius bersama KAI, pemangku kepentingan, dan masyarakat luas. 

Meski demikian, Anne mengakui jumlah departemen hukum lebih banyak dibandingkan yang dikelola PT KAI. Sayangnya, Annie belum mau membocorkan lokasinya.

“Bagus,” katanya. “Jadi kalau kami mendaftar, kami akan lebih besar dari yang kami buka sebelumnya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *