20 Tentara Israel Ogah Balik ke Gaza, Pihak Keluarga: Mereka Dipaksa, Diancam Akan Dipenjara

TRIBUNNEWS.com – Lembaga penyiaran publik Israel KAN melaporkan bahwa sekitar 20 tentara Israel dari brigade infanteri menolak untuk kembali berperang di Gaza.

Dalam laporannya, Rabu (28/8/2024), KAN mengungkapkan puluhan prajuritnya akan diadili jika tidak mematuhi perintah atasannya.

Sepuluh di antaranya diberitahu tentang ancaman pengadilan militer pada Selasa (27/8/2024).

Beberapa tentara Israel mengatakan mereka tidak dapat kembali setelah 10 bulan berperang di Gaza, namun siap melakukan hal lain.

Sebuah batalion tambahan yang bertempur di sektor infanteri di brigade lain melaporkan pesan serupa mengenai krisis pasukan, Anadolu Agency melaporkan.

Keluarga dari puluhan ribu tentara Israel yang menolak kembali ke Gaza mengatakan anak-anak mereka akan dipaksa dan diancam penjara jika tidak setuju.

Keluarga mengatakan ancaman itu tidak dapat diterima.

Keluarga tersebut menambahkan bahwa ada beberapa tentara berbakat di unit (anak-anak) mereka.

Jadi, momen ini diwaspadai oleh keluarga tentara Israel untuk membantu anak-anak mereka menghadapi sistem yang “tidak peduli dengan penderitaan mereka”.

Sebagai tanggapan, juru bicara militer Israel mengatakan bahwa militer bekerja keras untuk mendukung dan membantu tentara dalam berbagai tugas mereka.

Dia menambahkan, tidak ada tindakan hukuman yang akan diambil terhadap tentara tersebut, termasuk ancaman penjara.

Sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, secara teratur melaporkan tentara Israel tewas atau terluka dalam operasi besar di Gaza.

Para pejabat Israel telah berulang kali mengatakan bahwa militer Israel memerangi teroris Palestina dan harus membayar mahal.

Menurut update terkini di situs tentara Israel pada hari Rabu, jumlah korban Israel sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 704 perwira dan tentara, termasuk 339 orang sejak serangan darat ke Israel dimulai. tanggal 27 bulan itu

Jumlah total perwira dan tentara yang terluka sejak dimulainya perang telah mencapai 4.398 orang, dimana 2.262 di antaranya terluka sejak serangan darat dimulai. Al-Qassam dan Al-Quds memimpin operasi sehari-hari

Brigade Al-Qassam dan Al-Quds sedang melakukan operasi melawan pasukan Israel di Gaza.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, al-Qassam mengatakan para pejuangnya bentrok dengan pasukan Israel di Jenin dan Tulkerem.

Selama bentrokan, militan al-Qassam menggunakan senapan mesin dan alat peledak untuk menyerang pasukan Israel dan kendaraan militer mereka.

Oposisi kami, bersama dengan kelompok oposisi lainnya, bentrok dengan pasukan Israel di Kamp Al-Fara, Tulkarem dan Jenin.

“Mereka (para militan) menggunakan senapan mesin dan alat peledak untuk menyerang pasukan dan kendaraan musuh sehingga mereka melancarkan serangan langsung,” kata al-Qassam pada hari Rabu, menurut Palestine Chronicle.

Al-Qassam juga mengungkapkan bahwa ia berhasil membunuh dua tentara Israel di kawasan Al-Zaytown.

Ia menambahkan, pejuang Al-Qassam menembak dua tentara Zionis yang bersembunyi di sebuah gedung di belakang Aula Al-Nuzum, di selatan kawasan Al-Zaytown Kota Gaza.

Di hari yang sama, al-Quds juga melaporkan bahwa para pejuangnya terlibat bentrokan sengit dengan pasukan Israel di beberapa wilayah, termasuk Nablus.

Dia mengetahui bahwa dia bisa membunuh tentara Israel selama pertempuran di al-Quds.

Pejuang kami dari Grup Al-Fara yang didukung oleh Brigade Tubas bertempur sengit dengan pasukan pendudukan menyerang semua kapak perang di kamp.

Pejuang kami terluka dalam pertempuran sengit dengan pasukan musuh di jalan pasukan Timur dan Nabal, menggunakan peluru dan alat peledak untuk menyerang pasukan musuh.

Pejuang Al-Fara’, yang didukung oleh Brigade Tubas, terus bentrok hebat dengan pasukan Israel di semua lini. Al-Quds menjelaskan.

Selain menyerang pasukan Israel, al-Quds juga berhasil meledakkan beberapa alat peledak pejuang Zionis dengan bantuan pesawat tempur.

Al-Quds melanjutkan, “Pesawat tempur kami berhasil mencapai sasaran secara langsung dengan meledakkan alat peledak berkekuatan tinggi yang telah disiapkan sebelumnya pada kendaraan musuh dengan berbagai hulu ledak.”

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *