Perang 20 tahun melawan AS, pesan ke Washington oleh Menteri Pertahanan Taliban Afghanistan Yusuf Kalla
TRIBUNNEWS.COM – Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) bertemu langsung dengan Menteri Pertahanan Afghanistan Mullah Mohammad Yakub Mujahid.
JK dan rombongan langsung mendatangi Yakub di kantornya pada Senin (3/6/2024).
Banyak topik yang dibicarakan, termasuk perang dengan Amerika Serikat (AS).
Kepada Yakub, JK mengucapkan terima kasih yang disambut hangat karena Yakub sendiri mengaku sangat menantikan bertemu dengan JK.
“Kami sangat senang mendengar Anda datang ke Afghanistan karena Anda adalah orang yang sangat penting. Kami sangat menantikan kedatangan Anda,” kata Yakub.
“Kami berharap kedatangan Anda dapat memberikan dampak yang sangat positif bagi hubungan Afghanistan dan Indonesia,” ujarnya. “Saya senang bisa kembali ke Kabul. Saya setuju bahwa hubungan Indonesia dan Afghanistan sudah baik sejak lama. untuk Karnodi,” jawab Jayke.
“Kami sangat ingin bersinergi dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial agar hubungan tersebut menjadi satu kemajuan bersama,” tambah JK. Suasana pertemuan langsung antara Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) dan Menteri Pertahanan Afghanistan Mullah Mohammad Yakub Mujahid. Kirim pesan melalui JK ke AS
Yakub mengatakan, banyak hal menarik yang disampaikan JK.
Dia ingat bagaimana Amerika mencampuri urusan dalam negeri negara mereka dan menyebabkan perang.
Yakub bukanlah seseorang. Dia adalah putra tertua Mullah Omar, pendiri dan pemimpin pertama Taliban.
“Dalam bidang politik, kami berharap Indonesia mendukung Afghanistan. Indonesia memiliki anggota di PBB dan tempat lain, tolong angkat suara rakyat Afghanistan agar pemerintah Afghanistan tidak lagi mendapat campur tangan pihak lain.” kata Yakub.
Yakub mengatakan Afghanistan masih condong ke arah dunia yang dipimpin Taliban. Namun sebenarnya menurut Yaqoob, Afghanistan saat ini sedang mengupayakan hubungan baik dengan semua negara, termasuk AS.
“Afghanistan ingin menjalin hubungan baik dengan seluruh dunia, terutama dengan negara-negara Barat, Amerika, khususnya negara-negara Muslim. Kami kini berjanji tidak akan menyusahkan negara lain, namun ada ancaman yang terjadi di sini. Meski kami tekankan tidak ada ancaman bagi siapa pun, kata Yakub.
“AS telah berperang dengan kami selama 20 tahun, namun kami siap menjalin hubungan politik dan hubungan lainnya dengan mereka,” tambah Yaqoob.
Ia mengucapkan terima kasih kepada JK yang telah berada di Afghanistan dan melihat perkembangan di negara tersebut. Ia menyadari, pembangunan Afghanistan sangat membutuhkan tangan lain, termasuk JK.
Sebelumnya hari ini, JK menggelar pertemuan dengan Mohammad Younis Mohammad, Ketua Kamar Dagang dan Investasi Afghanistan atau Ketua Kamar Dagang dan Industri Afghanistan. Keduanya membahas peluang bisnis antar negara.
(*/)