TRIBUNNEWS.COM – Inilah 20 kutipan terbaik Presiden pertama Republik Indonesia (RI), Soekarno, tentang perjuangan negara.
Pesan ini layak dibaca dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79.
Diketahui pada hari ini, Sabtu (17/8/2024), HUT RI ke-79 tahun 2024 akan diperingati.
Peringatan Hari Ulang Tahun Republik India ke-79 kali ini mengusung tema ‘Nusantara Baru, Indonesia Maju’. Berikut kumpulan quote Soekarno yang dikutip Tribunnews.com dari laman goodreads.com:
1. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai perbuatan para pahlawannya.”
2. “Negeri ini, Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan milik suatu kelompok masyarakat, bukan bagian dari suatu agama, dan bukan milik bangsa lain, bukan bagian dari suatu kelompok yang mempunyai adat istiadat, tetapi kita semua berangkat dari Sabang sampai Merauke! “
3. “Kami mengguncangkan langit, kami mengguncang bumi, kami mengguncang lautan, agar kami tidak menjadi bangsa yang hidup hanya dengan 2 ½ sen sehari. Mereka adalah orang-orang pekerja keras, bukan orang pemarah, bukan orang keren. Sebuah bangsa rela menderita untuk menjual ide-idenya”
4. “Bebek berbondong-bondong, tetapi elang terbang sendirian.” Aku benci kuliah. Dan saya takut akan konsekuensi dari perjuangan pahit terakhir mereka untuk bertahan hidup. Sudah menjadi keputusan kami bahwa rakyat kami, dan seluruh dunia, tidak boleh menjadi mainan bagi sebagian kecil dunia saja.”
6. “Apa yang diterima dalam politik tidak boleh ditentang dengan sopan.”
7. “Belajar tanpa berpikir tidak ada gunanya, tetapi berpikir tanpa belajar sangatlah buruk!” (Di Bawah Panji Revolusi: Jilid 1) 8. “Kalau masih ada rasa malu dan takut dalam berbuat kebaikan, tandanya orang itu tidak ikut serta dalam kesatuan pembangunan.” 9. “Insinyur (lulusan) yang bekerja untuk orang lain adalah (di dalam kelas) kaum proletar. Karena mereka menjual tenaganya (kepada orang lain) dan alat produksi yang mereka gunakan untuk bekerja, bukan kekayaannya.” (Di Bawah Panji Revolusi: Buku 1)
10. “eksploitasi de l’home par ‘ihomme.”
11. “Nasionalisme sejati yang nasionalismenya tidak tampak sebagai tiruan atau model masyarakat barat, melainkan timbul karena rasa cinta terhadap rakyat dan umat” (di bawah Tanda Perubahan: Buku 1) 12. “Jika perempuan baik maka negara akan menang . Tapi jika perempuan buruk, negara akan jatuh.” 13. “Hal pertama yang meninggalkan koloni adalah kurangnya sumber daya kehidupan di negaranya, kata Dietrich Schafer Kurangnya kehidupan, itulah alasan mengapa orang-orang ini bepergian ke negara-negara, di mana mereka dapat menemukan kehidupan itu. (Di bawah Panji Perubahan: Volume 1) 15. “Pada tahun 1882 Ernest Renan membuka konsepnya tentang konsep “komunitas.” Menurut penyair ini, “komunitas” mempunyai jiwa, tujuan yang berasal dari dua hal: pertama, masyarakat harus bersatu sepanjang sejarah; (Di Bawah Bendera Revolusi: Buku 1)16 terjadi pada rakyat.” (Di Bawah Bendera Revolusi)17. “satu” bangsa!” (Di Bawah Bendera Revolusi: Buku 1) 18. “Alasan kolonialisme bukanlah keinginan akan ketenaran, bukan keinginan untuk melihat dunia, bukan keinginan untuk merdeka, bukan fakta bahwa negara yang dijalankan oleh rakyat koloni yang penuh dengan banyak warga, seperti yang dipelajari Gustav. Tapi karena kuliah adalah hal terpenting dalam hidup (Di Bawah Bendera Revolusi: Volume 1) Soekarno mengutip dari BrainyQuotes.com:
19. Indonesia kaya akan sumber daya alam. Indonesia dengan jumlah penduduk 103 juta jiwa mempunyai banyak hak asasi manusia – tidak seperti Malaysia dengan jumlah penduduk 10 juta jiwa.
20. Keamanan revolusi adalah keamanan rakyat.
21. Kalau tadi saya bilang Indonesia merdeka saat jagung sudah masak, saya bisa bilang Indonesia merdeka sebelum berbunga.
22. Apakah saya tidak mempunyai kedamaian? Kami ingin ini dirilis – benar-benar gratis. Menjadi normal itu bermanfaat. Kami ingin menjadi orang lain.
23. Masyarakat Indonesia tidak perlu beriman kepada Tuhan, seluruh masyarakat Indonesia harus beriman kepada Tuhan.
24. Kita perlu mempunyai rencana tidak hanya untuk perekonomian terpimpin tetapi juga untuk sistem sosial yang berdasarkan keadilan dan menjamin kesejahteraan masyarakat.
25. Jangan pernah melupakan sejarah.
(News Life/Garudea Prabawati)