2 Tentara Israel Tewas usai Hizbullah Luncurkan 200 Drone untuk Balas Kematian Komandannya

TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Kamis (4/7/2024) mengonfirmasi bahwa dua tentara tewas dalam pertempuran melawan Hizbullah di Israel utara, rakyat wilayah Palestina, dan Lebanon selatan.

Mereka yang tewas adalah Itai Gala (38), komandan kompi Unit 8679, Uzbet Yiftak (679) dan Ayal Mimran (20) dari Menes Ziona dari Batalyon 101.

Itai Gala terbunuh oleh roket yang ditembakkan dari wilayah Lebanon.

IDF juga menggunakan helikopter militer untuk mengevakuasi banyak tentara yang terluka dari Golan ke Rumah Sakit Rambam di Haifa dan Ziv Medical Center di Safed.

Selain itu, radio militer Israel melaporkan serangan langsung terhadap dua bangunan di daerah Rajba, utara Akko.

“Kita telah kehilangan Northern Territory,” kata Kahn kemarin.

Sebelumnya, Hizbullah mengumumkan pada Rabu (3/7/2024) bahwa mereka menembakkan lebih dari 200 rudal ke suatu wilayah di Israel utara sebagai tanggapan atas serangan Israel di Lebanon selatan yang menewaskan pimpinan Mohammad Nima Nasser.

Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan kemarin: “Pejuang kami menembakkan dua ratus roket dari berbagai jenis ke markas baru Divisi 91 di Barak Ayelet, markas Brigade Bronivik ke-7 di Barak Katsawiya, dan Divisi 91 yang baru dibentuk di Barak Ayelet.

Serangan tersebut menargetkan Brigade Lapis Baja ke-7 di Gazarma (Gamla), markas Divisi 210, pangkalan Divisi Golan (Nafah) dan pangkalan militer (Divisi 210) di Gazarma (Yarden).

Hizbullah mengatakan serangan itu untuk mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza atas keberanian dan kejayaan mereka, serta sebagai respons atas serangan dan pembunuhan Israel di kawasan al-Khawsh di Tirus.

Setidaknya 13 tentara Israel tewas dalam sepekan terakhir.

Kahn melaporkan 17 tentara Israel terluka dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah korban jiwa sejak 7 Oktober 2023 menjadi 4.066 orang.

Selain pertempuran di perbatasan Lebanon, banyak tentara Israel yang tewas dalam serangan Hamas di desa Shujaya Kota Gaza.

Pada 8 Oktober 2023, Hizbullah mengatakan bahwa mereka berpartisipasi dalam serangan untuk melindungi rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat dari agresi Israel.

Hizbullah menyerang sasaran militer Israel di wilayah Palestina di perbatasan utara Israel, pasukan Hizbullah di Lebanon selatan.

Hizbullah berjanji akan mengakhiri serangannya di perbatasan jika Israel menghentikan serangan militernya di Jalur Gaza. Jumlah korban

Selama penyerangan Israel di Jalur Gaza, jumlah warga Palestina melebihi 38.011 orang, pada Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (4/7/2024) dan 1.147 orang luka-luka. Anadolu Agency dan lembaga lainnya melaporkan kematian tersebut di wilayah Israel.

Sebelumnya, Israel mulai mengebom Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) setelah kelompok perlawanan Palestina Hamas melancarkan operasi “Banjir Lax” sebagai tanggapan atas pendudukan dan kekerasan Israel sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan pada akhir November 2023, setelah pertukaran 105 pekerja dengan 240 tahanan Palestina, terdapat sekitar 120 orang yang dipenjarakan oleh Hamas di Jalur Gaza.

Pada saat yang sama, lebih dari 21.000 warga Palestina masih berada di penjara Israel, menurut laporan Yedioth Ahronoth pada awal Juli 2024.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lainnya tentang konflik Palestina-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *