2 Pelaku Bully Murid SD di Depok Ditahan Polisi, Ini Peran Keduanya

TRIBUNNEWS.COM, DEPOC – Dua pelaku ditangkap polisi karena melakukan penganiayaan atau penganiayaan terhadap AU (12), siswa kelas 6 SD, Pankoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat.

“Kami telah mengidentifikasi pelakunya dan menangkapnya di sini. Ada sekitar dua pelaku yang ditangkap,” kata Kapolres Metro Depok Kompol Arya Perdana saat ditemui Kompas.com, Rabu (6 Mei 2024). ).

Arya mengatakan, kedua pelaku yang ditangkap kini mengejar korban.

Mereka dimintai keterangan dan klarifikasi. Selain keduanya, ada penjahat lain yang memiliki kamera.

“Pelanggarnya ada tiga orang, termasuk yang merekam (kejadian itu),” kata Arya.

Selain itu, Arya mengatakan bahwa intimidasi tingkat tinggi telah lama dianggap sebagai sebuah “ritual”.

“Jadi kalau mau masuk grup ini, dulu seperti anak di bawah umur (ada syaratnya). Tapi sekarang mereka bilang ‘Adik Kecil’, dan begitulah,” kata Arya.

“Itu (korban) harus melaluinya dulu. Namun, ada alasannya, ya, itulah sebabnya dia memukul korbannya.” Polisi sedang mencari video tersebut

Polisi masih mencari pelaku yang merekam aksi perundungan terhadap siswa SD tersebut. 

“Kami menangkap penjahat di sini. Kapolres Metro Depok mengatakan, masih ada satu orang lagi yang belum kami temukan, mereka (videografer).

Arya mengatakan, sejauh ini ada tiga tersangka pelaku. Dua di antaranya diamankan polisi.

Kurang lebih ada dua pelaku yang diamankan dan videonya dibuat oleh tiga orang yang sama, kata Arya. Korban adalah seorang yatim piatu

RT 06/RW 07 Rangkapan Jaya, Kuswanto menjelaskan, AU merupakan seorang yatim piatu dan tinggal bersama neneknya.

Dalam kehidupan sehari-hari, AU bersekolah dan membantu neneknya berjualan makanan tambahan.

“Saya juga sedih karena AU adalah seorang yatim piatu dan saya tidak tega menerima kabar ini,” kata Kuswanto saat konferensi langsung, Rabu (6 Mei 2024).

Untuk membayar biaya sekolah, A. Dia harus mencari bantuan dari masjid penampungan di daerahnya.

“Saya melihat mereka pergi ke sekolah setiap hari, dan terkadang saya mengendarainya karena tidak ada orang yang menemani saya,” ujarnya.

Dia melanjutkan: “Yah, sejujurnya saya sedih. (Tribunenews/Kompas.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *