2 Geng Motor Terseret Kasus Vina Cirebon, Benarkah Eky Diserang Pegi Cs karena Pakai Jaket XTC?

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua geng motor terlibat dalam pembunuhan Vina Dewi Arsita alias Vina dan kekasihnya Muhamad Rizky Rudiana alias Eky.

Kedua tim motor tersebut adalah XTC dan Moonraker.

Nama dua geng motor itu sempat muncul dalam putusan kasasi terdakwa di Kantor Jawa Barat pada 2017.

Benarkah Pegi Cs menyerang Eky karena memakai jaket XTC?

Putusan banding terdakwa di Kejaksaan Jabar tahun 2017 lalu terungkap, terdakwa Rivaldi Aditya Wardana alias Andika dan Eko Ramadani alias Koplak sedang mencari anggota geng motor XTC.

Sebelumnya, pelaku Pegi alias Perong berkumpul bersama Rivaldi Aditya Wardana alias Andika dan Eko Ramadan alias Koplak, Hadi Saputra alias Bolang, Eka Sandy alias Tiwul, Jaya alias Kliwon, Supriyanto alias Kasdul, Sudirman, Andi, dan Dani. Kios Ibu Nining sekitar pukul 19.30 WIB.

Di sana, Andi menyebut ada masalah di grup XTC.

Dia meminta bantuan Tim Sepeda Motor Moonraker untuk menemukan Tim Sepeda Motor XTC.

Sementara itu, Eky yang berada di belakang Vina dengan mengenakan jaket bertuliskan XTC hendak pulang. Pendiri XTC

Ivan Rivky Kabira adalah presiden dan pendiri raksasa sepeda motor Bandung, XTC.

Ivan Rivky Kabira juga dikenal sebagai tokoh Bang Edi dalam sinetron Preman Pensiun 6.

Ivan Rivky Kabira berasal dari Bandung.

Dalam sinetron Preman Pensiun 6 yang kini mendapat tempat tersendiri di hati banyak pemirsa TV Tanah Air, Ivan Rivky Kabira berperan sebagai Bang Adi, seorang bos mafia.

Bagi Ivan Rivky Kabira, mendefinisikan sosok Bang Ed mungkin tak terlalu sulit karena ia memimpin tim motor besar dan disegani.

Menurut Wikipedia, XTC atau Exalt To Coitus merupakan komunitas mobil yang didirikan pada tahun 1982 oleh 7 anak muda asal Bandung.

Belakangan namanya diubah menjadi Exalt To Creativity, sedangkan logo grupnya berupa bendera dengan warna putih-biru, biru muda, dan gambar lebah di tengahnya.

Untuk menjadi anggota XTC, pelamar harus melalui proses registrasi Lembang.

Pelamar diuji ketahanan fisiknya.

Awalnya XTC didirikan sebagai merek untuk sekelompok pecinta mobil.

Lambat laun, organisasi nirlaba ini mendapat respek dari generasi muda, khususnya pelajar SMA dan SMA.

XTC menjadi OKP dan membawa organisasi ke arah yang lebih baik.

“Kita berubah ke arah yang lebih baik. Kita ingin hilangkan hinaan-hinaan buruk itu. Klub motor kita yang dulu, yang kita hancurkan di bawah Pak Moeldoko,” ujar Ivan Rivky Kabira.

Berbagai metode digunakan untuk mengubah emosi negatif. XTC menutup aturan kelompok dan menjalin komunikasi dengan berbagai institusi, seperti polisi, TNI, pemerintah.

Ivan mengaku organisasinya siap membantu apapun program pemerintah, TNI atau Polri.

Sebagai presiden dan pendiri XTC, Ivan kini memberikan contoh kepada para anggotanya agar bisa bekerja dengan baik, seperti yang dilakukannya dengan mengikuti sinetron Preman Pensiun 5. Sejarah Moonraker

Kisah geng motor Moonraker bermula di Bandung pada tahun 1979.

Sejarah sepeda motor ini diambil dari laman Moonraker Indonesia.

Di sana, tiga pengendara sepeda yang pandai balapan di jalan raya, Uci, Geri dan Aul menonton film Moonraker yang menampilkan Roger Moore.

Saat itu, Tuan Moore berperan sebagai agen Inggris James Bond dengan kode pesan ganda O Seven, yaitu 007.

Setahun sebelumnya, pada peringatan Hari Janji Pemuda, 28 Oktober 1978, grup mereka diberi nama Moonwalker.

Para pendiri kemudian sepakat untuk mengganti nama dari Moonwalker menjadi Moonraker. Klub motor kini disegani di jalanan kota Bandung. Moonraker merupakan gabungan dari berbagai tipe pengendara sepeda motor.

Tujuh orang pemuda mendirikan yayasan ini di kota Bandung pada tanggal 28 Oktober 1978. Pada dasarnya nama Moonraker diadopsi pada tahun 1979 menggantikan nama perkumpulan sebelumnya.

Judul Moonraker sendiri diambil dari judul film James Bond yang sedang hits saat itu. Menemukan pesaing baru adalah tujuan utama klub ini.

Moonraker memiliki bendera merah, putih dan biru. Warna merah putih berarti klub ini ada di Indonesia dan di banyak negara, sedangkan warna biru berarti persaudaraan yang terus meningkat dan membangun citra anggota yang baik di organisasi dan masyarakat.

Meminjam dari laman ini, nama Moonraker merupakan legenda di kalangan masyarakat Bandung.

Mereka bersaing dengan tim atau klub lain saat lalu lintas padat. Kemacetan lalu lintas di Iri. Juanda atau Dago adalah tempat memacu adrenalin. Semua penunggang kuda liar dan gadis-gadis di Bandung membicarakan tentang kehebatan menunggang kuda dan kecerobohan.

Ada yang pernah dengar Moonraker Gitik? Begitulah cara mereka bergerak cepat dan ganas saat berada di jalan. Motornya seperti mogok dan melaju kencang, itulah yang dikenal dengan klub ini.

Tidak dapat dipungkiri, untuk mempertegas keberadaannya, persaingan liar dan perkelahian jalanan telah menjadi sejarah yang tidak dapat dipisahkan dan mengisi kehidupan para anggota.

Rumah kayu berlambang serigala terbang ini juga memiliki ajaran dan semangat persaudaraan yang kuat.

Anggotanya setia dan setia karena kuatnya semangat persaudaraan. Dewasa dan muda ibarat saudara kandung yang saling mencintai dalam suka dan duka. Moonraker juga memiliki motto wanieun yang artinya keberanian.

Baru pada tahun 1986 klub resmi bergabung dengan manajemen reguler, AD/ART. Moonraker kemudian menjadikan manajemen lebih profesional dengan mengadakan Kongres Moonraker pada tanggal 29 Agustus 2010.

Moonraker tercatat sebagai satu-satunya klub motor yang bisa menyelenggarakan road race dan menampilkan klub terbaik IMI Jawa Barat.

Moonraker juga sangat mendukung dalam membantu perkembangan dunia game di Jawa Barat. Sebagai klub, mereka juga aktif dalam kegiatan sosial. Prestasinya dalam berkiprah di Jawa Barat banyak sekali.

Sistem pesan yang mengelilingi klub Moonraker sebagai klub motor selama beberapa dekade telah mengubah struktur klub Moonraker.

Dibuat demi reputasi klub.

Setiap dua tahun sekali, Moonraker Club menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) yang diadakan di Bandung pada tahun 2010. (Tribunnews.com/Bangkapos.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *