2 Atlet Meninggal Dunia Kala Tanding di Indonesia: Sebelum Zhang Zhi Jie, Ada Pembalap Asal Jepang

TRIBUNNEWS.COM – Sejauh ini sudah ada dua atlet dunia yang meninggal dunia saat berlaga di Indonesia.

Baru-baru ini, pebulu tangkis Tiongkok Zhang Zhi Jie meninggal dunia di GOR Amongrogo Yogyakarta, Indonesia saat Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia atau Asian Junior Championships 2024.

Namun sebelum Zhang Zhi Jie, ternyata ada satu lagi atlet yang juga meninggal dunia saat melakoni pertandingan di Indonesia.

Siapa dia? Di bawah ini ulasan lengkapnya. 1.Haruki Noguchi

Atlet pertama yang meninggal saat berkompetisi di Indonesia adalah pelari Jepang Haruki Noguchi.

Haruki Noguchi meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan pada seri Mandalika Asian Road Race Championship (ARRC) 2023 pada Agustus lalu. Pebalap Jepang Haruki Noguchi terlibat kecelakaan mengenaskan saat balapan Asia Superbike di sirkuit Mandalika Lombok, Minggu (13.08) sore WIB. Dua atlet dunia tewas saat berlaga di Indonesia, sebelum Zhang Zhi Jie mengungkap ada pelari asal Jepang, Haruki Noguchi. (Tangkapan layar dari Twitter/Resmi SDG Motorsport)

Kronologinya diawali dari Noguchi yang bersaing ketat dengan pembalap Malaysia Zaqhwan Zaidi.

Memasuki Tikungan 10 di lap keempat, Noguchi dan Zaidi bertabrakan.

Setelah saling bersentuhan, Zaidi terjatuh dan keluar lintasan, namun Noguchi tetap berada di lintasan.

Sayangnya Noguchi ditabrak oleh pengemudi lain yang ngebut, kecelakaan pun tak terhindarkan.

Bendera merah dikibarkan dan balapan langsung dihentikan.

Noguchi kemudian dilarikan ke Mandalika Circuit Medical Center dan akhirnya dilarikan ke RSUD NTB.

Nyawa Noguchi tak tertolong, ia mengembuskan napas terakhir pada Kamis (17/8/2024) pagi waktu setempat. 2.Zhang Zhi Jie

Dan yang sedang ramai dibicarakan saat ini adalah isu meninggalnya Zhang Zhi Jie.

Adapun timeline aslinya, pada laga terakhir Grup D melawan Jepang, Zhang Zhi Jie tiba-tiba pingsan dan mengalami kejang.

Tepatnya skor 11-11.

Zhang Zhi Jie kemudian mendapat perawatan medis di lokasi kejadian dan akhirnya dipindahkan ke RSPAU Dr. S. Hardjolukito.

Menurut Noguchi, nyawa Zhang Zhi Jie juga tidak luput.

Broto Happy selaku perwakilan PBSI mengatakan Zhang Zhi Jie meninggal karena serangan jantung.

Meski sempat menjalani CPR dan syok jantung selama tiga jam, Zhang Zhi Jie dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (30/6/2024) pukul 23.20 WIB.

Tim medis melakukan pemeriksaan awal dan pertolongan pertama. Korban pingsan dan langsung dipindahkan ke RSPAU Dr. S. Hardjolukito, jelas Broto Happy saat jumpa pers live di Instagram @badminton.ina, Senin. (07/01/2024).

“Saat dr S. Hardjolukito tiba di RSPAU, korban sudah kehilangan denyut nadi dan tidak bernapas sehingga dalam waktu tiga jam dilakukan prosedur pertolongan medis CPR dengan alat bantu pernapasan.”

Korban tidak menunjukkan pernapasan spontan dan mulai menunjukkan tanda-tanda kematian sekunder.

“Petugas tim China meminta agar korban dirujuk (untuk siaran) ke RSUP Dr. Sardjito untuk kemungkinan mendapat perawatan lebih lanjut,” imbuhnya.

Namun saat dirawat di RSUP Dr. Sardjito, kondisi Zhang Zhi Jie tak kunjung membaik.

Bahkan setelah mendapat bantuan, kondisi Zhang tetap sama.

Korban tiba di IGD RSUP Dr Sardjito dalam keadaan tidak bernapas, tidak ada denyut nadi, dan tidak ada tanda-tanda kematian sekunder.

“Di IGD RSUP Dr. Sardjito, korban sempat menjalani resusitasi jantung dan paru selama satu setengah jam. Namun tidak ditemukan respon sirkulasi spontan sehingga tidak dilakukan penanganan tambahan,” pungkas Broto.

(Tribunnews.com/Isnaini/Siti N)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *