TRIBUNNEWS.COM – Adegan merah putih yang meledak di tengah lapangan menjadi kemenangan Indonesia pada Conquest Cup ke-12 Fetih Kupası 2024 yang digelar di kota Istanbul, Turki, Selasa (29 Mei 2024).
Duo Indonesia Arjuna Mutasar Bin Hazbi (Mutasar) asal Aceh dan Achmad Syahrul Uman (Irul) asal Surabaya berhasil meraih Juara 1 dan 2 kategori panahan tradisional putra dalam rangka memperingati 571 tahun direbutnya Konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al-Fatih .
Delegasi Indonesia pada kompetisi tersebut menyampaikan harapannya untuk meraih medali emas pada kompetisi ini.
Hal ini menjadi bukti keunggulan yang diraih dengan perolehan skor tertinggi dari lebih 500 semifinalis yang mewakili 32 negara.
Pada Selasa (29 Mei 2024), di babak final, Indonesia mengalahkan Hongaria dalam persaingan sengit untuk merebut posisi teratas grup.
Sayangnya, Koczka Laszko, delegasi Hongaria, harus menerima pulang medali perunggu setelah Mutasar dan Irul menempati posisi dua teratas dengan prestasi mereka.
Persiapan delegasi Indonesia untuk ajang internasional ini sudah tidak perlu diragukan lagi.
Terpilihnya mereka mewakili Indonesia pun melalui jalan yang cukup panjang. Duo Arjuna Indonesia berhasil meraih Juara I dan II Kategori Panahan Tradisional Putra pada ajang Fetih Kupası 12th Conquest Cup 2024 (PPI World).
Zainuddin pun membenarkan hal tersebut saat wawancara dengan kelompok Jurnalis PPI Türkiye.
“Mereka sebenarnya adalah orang-orang yang terpilih dari seleksi atlet di daerahnya,” ujarnya mengutip salah satu atlet delegasi Indonesia.
Tak heran jika ajang ini menjadi kompetisi internasional yang ditunggu-tunggu oleh komunitas olahraga panahan Indonesia, salah satunya Komunitas Olahraga Sunnah (SSC).
Dalam kompetisi ini, komunitas panahan Indonesia di Türkiye yang dikenal dengan nama Nusantara Furusiyyesi (Nufus) juga menjadi jembatan bagi komunitas Indonesia untuk maju khususnya di kompetisi internasional ini.
Dalam rangkaian acara tersebut, para suporter Indonesia dengan ciri khasnya masing-masing menyemangati tribun penonton dengan sorak-sorai dan sorakan yang semakin menegaskan semangat kompetitif tim Indonesia.
Suasana semakin meriah ketika Necmeddin Bilal Erdoğan, pejabat penting Turki sekaligus putra Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, menghadiri acara tersebut.
Kehadiran Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Istanbul menimbulkan kemeriahan dan kehangatan khususnya bagi para delegasi dan masyarakat Indonesia yang hadir saat itu.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Mas Mutasar, Mas Irul dan delegasi Indonesia lainnya yang telah mengharumkan nama beliau. KJRI akan selalu menjadi jembatan bagi para atlet dan masyarakat Indonesia untuk mengharumkan nama negara,” ujar Darianto Harsono saat berbincang dengan para atlet.
Suasana positif ini menjadi wadah yang baik bagi para atlet muda untuk membuka lebih banyak peluang menjadi juara di kompetisi lainnya, baik domestik maupun internasional, dengan harapan semakin banyak Arjuna yang akan datang dan semoga pahlawan-pahlawan besar Indonesia bisa membawa kejayaan negara. nama di lapangan. panggung dunia.
(*)