TRIBUNNEWS.COM – Dua anggota Hizbullah Lebanon tewas dalam serangan Israel hari ini Sabtu (25/5/2024).
Sebelumnya, Israel meluncurkan drone yang menembakkan dua rudal ke kendaraan anggota Hizbullah di Suriah tengah, menurut laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
“Sebuah pesawat Israel menembakkan dua rudal ke mobil dan truk Hizbullah di dekat kota Qusayr di provinsi Homs dalam perjalanan ke bandara militer Dabaa,” kata organisasi tersebut.
Dua anggota Hizbullah dan seorang warga sipil tewas dalam serangan itu.
Beberapa orang dilaporkan terluka dalam serangan itu.
Ini adalah serangan ketiga dalam seminggu terhadap sasaran Hizbullah di Suriah dekat perbatasan dengan Lebanon, menurut Agence France-Presse.
Sebelumnya pada Senin (20/5/2024), serangan yang dikaitkan dengan Israel menargetkan markas Hizbullah di wilayah yang sama, menewaskan delapan pejuang Hizbullah, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Pada hari yang sama, terjadi serangan lain terhadap markas yang digunakan kelompok bersenjata lainnya di kota Homs, di Suriah selatan.
Pada Sabtu (18/5/2024), serangan Israel menyasar kendaraan yang ditumpangi pemimpin Hizbullah dan rekannya yang sedang bepergian di kawasan Dimas.
Sejak pecahnya perang di Suriah pada tahun 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan terhadap tentara Suriah dan kelompok bersenjata yang dikatakan didanai oleh Iran untuk memerangi pasukan Suriah.
Kelompok bersenjata tersebut dipimpin oleh Hizbullah, yang juga berbasis di Lebanon.
Frekuensi serangan Israel meningkat sejak pecahnya perang antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Israel jarang berbicara tentang serangannya di Suriah.
Namun, Israel telah berulang kali mengindikasikan bahwa mereka tidak akan membiarkan Iran mengkonsolidasikan kekuatan militernya di Suriah. Jumlah korban
Israel melakukan aksi kekerasan di Jalur Gaza, jumlah korban tewas di Palestina bertambah menjadi lebih dari 35.857 orang dan 80.293 lainnya luka-luka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (24/5/2024) dan 1.147 orang meninggal dunia. di Israel, Anadolu melaporkan.
Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan oposisi Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (10/7/2023) untuk melawan pendudukan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa.
Israel memperkirakan masih ada sekitar 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, menyusul pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina masih berada di penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina vs Israel