TRIBUNNEWS.COM – Berikut daftar tuntutan mantan Menteri Pertanian (Menton) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang didanai Kementerian Pertanian.
Diketahui bahwa persyaratan SYL tidak hanya untuk tujuan resmi. tapi juga untuk keperluan pribadi.
Ini termasuk layanan binatu. Gaji Pengurus Rumah Tangga (ART) Sunatan cucu dan membeli mobil dan barang mewah lainnya.
Seluruh tuntutan SYL diungkapkan dalam setiap sidang terkait kasus korupsinya di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Berikut daftar kebutuhan SYL yang didanai Kementerian Pertanian 1. Mulai dari makanan online hingga laundry.
Kementerian Pertanian menghabiskan sekitar 3.000.000 rupiah untuk biaya operasional rumah dinas SYL yang terletak di Kompleks Vidya Chandra, Jakarta Selatan, kata Muhammad Yunus, pejabat Kantor Pengadaan Umum Kementerian Pertanian.
Yunus mengaku kepada hakim bahwa ia membayar pekerja di rumah dinasnya. Tapi dia tidak membayar setiap hari.
“Kadang-kadang setiap hari Kadang tergantung hasilnya,” kata Yunus.
Anggaran yang akan digunakan untuk makanan dan barang-barang penting di kediaman pemerintah.
“Makanan online memang seperti itu. Makanan kepiting memang seperti itu. Kadang harus cuci baju,” kata Yunus. 2. Tunjangan bulanan istri
Kementerian Pertanian juga harus memberikan tunjangan bulanan untuk istri SYL.
Isnar Widodo, mantan Kepala Suku Dinas Perumahan Kantor Pengadaan dan Pengadaan Umum, Kementerian Pertanian mengatakan
“Kadang-kadang setiap hari. Mungkin bulanan Yang Mulia.”
“Bayar gaji menteri,” jawab Isnar saat bersaksi di sidang, Rabu (24/4/2024) 3. Ulang Tahun Cucu.
Isnar juga mengatakan SYL telah meminta pengembalian biaya pesta ulang tahun cucunya yang diadakan di Makassar. Sulawesi Utara dan Jakarta
Anak SYL, Kemal Redindo, cucunya merupakan keturunan Syarul Putra.
Namun, Isnar tidak membeberkan berapa jumlah yang diminta ke Kementerian Pertanian.
“Anak Bang Dindo (Kemal Redindo) berulang tahun dan dia meminta kami mengembalikan uangnya,” jawab Isnar. 4. Gaji ART Rp35 juta.
Selain itu, SYL disebut menggunakan dana pemerintah untuk menggaji pekerja atau pembantu rumah tangga (ART).
Hermando, Sekretaris Komite Prasarana dan Sarana Pertanian Mengakui pembayaran ke asisten SYL di Makassar, Sulawesi Selatan.
Jumlahnya keren hingga Rp 32 juta.
“Dari Dirjen, saya tidak tahu siapa yang memberi perintah, tapi Dirjen yang bertanya, Pak Ali Gimel yang bertanya. Ini sudah malam dan sudah waktunya ganti.”
“Saya transfer 32 juta ke rekening pembantu,” kata Hermando.
Dana pribadi Hermando kemudian ditransfer oleh Lukman Irwanto, Kepala Bagian Tata Usaha dan Perumahan Kementerian Pertanian.
Pengacara KPK membawa bukti transfer gaji ART SYL ke pengadilan.
Dari sumber yang ditampilkan Ketiga transfer tersebut ternyata Rp 35 juta, bukan Rp 32 juta.
“22 rupiah (juta) ditambah 13 rupiah (juta) 10 rupiah (juta), jadi untuk Teresa 35 rupiah sudah tepat,” jelas Hermanto 5. Pembelian sembako harian: Rp 2 juta.
Permintaan SYL sudah mencapai Rp 2 juta per hari, kata Radan Kiki Mulya Putra, Kepala Sudin Perumahan Kementerian Pertanian.
Persyaratan tersebut diserahkan ke rumah dinas Menteri Pertanian di Kompleks Vidya Chandra.
“Apa yang ditanyakan Ubaid (Petugas Dalam Negeri)?” tanya Ketua Hakim Ryanto Adam Ponto di persidangan.
“Pengeluaran harian Yang Mulia biasanya sekitar dua juta rupiah,” jawab Kiki, seorang saksi mata. 6. Berbelanja di department store
Kiki mengungkapkan, SYL dan putrinya biasanya pergi berbelanja ke mall setiap akhir pekan setelah makan bersama seluruh keluarga.
Kiki bersaksi, Menteri SYL dan putrinya, anggota DPR RI, membeli pakaian di department store dengan harga minimal Rp 10 juta.
“Apakah kamu sering membeli pakaian? Berapa banyak yang biasanya Anda dapatkan kembali untuk pakaian-pakaian itu?” kata Hakim Ponto.
Biasanya kurang dari 10 (juta), kurang dari 10 itu perkiraan, kata Kiki dalam sidang perkara tipikor di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (5/6/2024). rupiah
Kiki juga mengatakan, SYL membeli lukisan karya budayawan Sujiwo Tedjo seharga 200 juta rupiah.
“Apakah saksi membayar pembelian potret menteri?” tanya Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK).
“Iya, itu lukisan Pak Sujiwo Tejo,” jawab Kiki, seorang saksi.
Dari berita acara pemeriksaan (PAB) yang dibacakan JPU KPK dalam penyidikan. Diketahui lukisan itu dibeli pada Agustus 2022.
“Pada 11 Agustus 2022 200 juta?” kata pengacara.
“Rp 200 juta,” kata Kiki. 8. Membayar jasa kecantikan/dokter kulit.
Panji Hartanto, mantan asisten SYL, mengungkapkan, SYL juga menggunakan anggaran Kementerian Pertanian untuk membiayai ahli kecantikan anak.
Hal itu disampaikan Panchi dalam sidang yang digelar Rabu (17/4/2024).
“Biasanya kalau bapak suruh keluar uang ke dokter, saya ke dokter, biasanya ke ahli kecantikan,” kata Panji
SYL juga menggunakan dana Kementerian Pertanian untuk menggaji penyanyi hingga Rp 100 juta.
Arief Sopian, Koordinator Rumka Komoditas Kementerian Pertanian, mengatakan hal itu saat hadir sebagai saksi dalam persidangan SYL.
“Karena para saksi sudah berkali-kali menyebut uang Rp 50 hingga Rp 100 juta per pertukaran hiburan. Maksudnya hiburan apa?” tanya jaksa KPK kepada seorang saksi di persidangan.
“Kadang-kadang mengundang penyanyi saat ada acara. Penyanyi itu ada di sana. Itu yang harus kami bayar,” jawab Arif, salah satu saksi mata. 10. SYL dan Keluarga Umrah
Arief juga menyampaikan, Tingkat 1 Kementerian Pertanian mendukung kunjungan SYL ke Arab Saudi pada tahun 2022.
Anggaran yang dikeluarkan per perjalanan sebesar Rp 6 miliar.
SYL dan keluarganya rupanya menunaikan umrah di Arab Saudi.
“Kebanyakan masyarakat sedang umrah,” jelas Arif, Senin.
“Yang ikut lebih dari 10 orang,” kata Arif 11. Belikan mobil untuk anak Anda.
Fakta lain yang terungkap, SYL membelikan mobil untuk putrinya Indira Sunda Dita Syahrul (Dita) dengan uang titipan seorang pejabat Kelas I Kementerian Pertanian.
Kendaraan yang dibeli dengan uang jaminan Rp 500 juta dari Kementerian Pertanian adalah Toyota Gijang Innova.
Mobil dibayar lunas Maret 2022.
“(Rupiah) 500 (juta) saat itu 500 Yang Mulia,” kata Arif, Senin. 12. Pembayaran mobil anak
Selain Innova, SYL juga menggunakan anggaran kementerian untuk menerima kredit mobil Alphard.
Cicilan 10 bulanan Rp 43 juta.
Albert dikendarai oleh putra SYL, Kemal Redinto.
Abdul Hafid, aktivis APK APBN Kementerian Pertanian Hal itu diungkapkannya saat hadir sebagai saksi dalam persidangan kasus SYL yang sedang berlangsung di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (29/4/2024).
Hafid mengungkapkan, cicilan Alphard untuk anak SYL sebesar Rp 43 juta dipinjam dari vendor yang mengerjakan proyek Kementerian Pertanian.
Penjual membayar Rp 43 juta melalui transfer bank dan tunai 13. THR untuk anggota bagian Nosdem.
SYL juga memberikan THR kepada anggota TPR dari segmen Nastem melalui Rp 750 juta dari Kementerian Pertanian.
Uang tersebut diserahkan melalui Muhammad Hatta, mantan Direktur Alat dan Mesin Kementerian Pertanian.
“Sejauh yang saya ingat Besaran THR yang diberikan kepada Muhammad Hatta ada lima orang: Komisi IV DPR RI, Ketua Bagian Nasdem, dan tiga anggota DPR RI Bagian Nasdem.”
Totalnya 750 juta, kata kuasa hukum KPK saat membacakan BAP Arief dalam sidang, Senin (29/4/2024).
BAP Arief juga diketahui menerima Rp 750 juta dari pejabat Tingkat I Kementerian Pertanian. 14. Biaya perjalanan ke luar negeri
SYL dikabarkan memungut uang dalam jumlah besar kepada bawahannya untuk membiayai perjalanan mereka ke luar negeri.
Misalnya saja saat lawatan ke Brazil pada Mei 2022 lalu, anggaran yang dikeluarkan SYL mencapai Rp 600 juta.
Belakangan, SYL juga meminta dana untuk SYL dan rombongan bepergian ke Amerika.
Apalagi, jalan-jalan ke Arab Saudi bisa memakan biaya hingga Rp1 miliar untuk perjalanan dinas. 15.Pembayaran hewan kurban
SYL didakwa menggunakan dana Kementerian Pertanian untuk 12 ekor sapi yang diminta melalui Biro Umum Kementerian Pertanian.
Jumlah yang diminta SYL sebesar Rp 360 juta.
Namun petugas masih belum mengetahui bentuk hewan kurban tersebut. 16. Menyewa jet pribadi.
Investigasi juga mengungkap fakta terkait penyewaan atau penyewaan pesawat yang menggunakan dana pemerintah untuk SYL.
Luqman Irwando, Kepala Bagian Tata Usaha dan Perumahan Kementerian Pertanian Diakuinya, pada tahun 2020 lalu, ia diperintahkan oleh Kantor Umum Kementan untuk membayar biaya sewa pesawat pribadi hingga Rp1,5 miliar.
Berdasarkan invoice yang diterima Luqman, penerbangan tersebut ditumpangi oleh beberapa pejabat Level 1 Kementerian Pertanian, termasuk SYL dan Dirjen Tanaman Pangan 17. Hadiah Undangan
Ahmad Musyafaq, mantan Kepala Biro Umum dan Pengadaan Kementerian Pertanian, mengatakan SYL menggunakan anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli oleh-oleh saat menghadiri undangan pernikahan.
Musyafak mengatakan SYL kerap memberikan emas sebagai kado pernikahan.
Musyafak mengatakan, kado pernikahan emas yang diberikan SYL bernilai sekitar Rp 7-8 juta. 18. Beli WTP
Untuk mempercepat kegiatannya, SYL memperoleh Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
‘Membeli WTP’ sudah menjadi kebiasaan di kementerian yang dipimpin Syarul Yasin Limbaugh.
Bukan WTP murah yang dibayarkan dengan nominal Rp 12 juta.
Hal itu terungkap saat jaksa membacakan keterangan pemeriksaan (BAP) Hermando. yang merupakan anak buah SYL yang menjadi saksi di persidangan.
Namun Kementerian Pertanian tidak mengalokasikan dana sebesar 12 miliar rupiah, melainkan hanya 5 miliar rupiah.
Dipastikan menerima PPK sebesar Rp 5 miliar
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rifkoh/Ashri Fadilla/Ilham Rian/Theresia Felisiani/Dewi Agustina/Muhammad Zulfiqar)