TRIBUNNEWS.COM – Lambatnya kedatangan bantuan Barat berarti tentara Ukraina masih ‘kehilangan pekerjaan’.
Pasukan ini tidak dikirim ke garis depan karena menunggu senjata tiba.
Presiden Volodymyr Zelensky Zelensky mengatakan 14 brigade barunya tidak memiliki senjata. “Kami memiliki brigade yang tidak bersenjata. Kami memiliki cadangan, kami memiliki 14 brigade yang tidak lengkap yang tidak memiliki senjata yang telah dipilih dan dibahas. Paket-paket ini harusnya datang, tetapi datangnya lambat,” kata Zelenski, dikutip Bloomberg, Kamis (4/8/2021). 7/2024).
Seperti yang Anda ketahui, sebuah brigade memerintahkan antara 3.000-5.000 tentara, sehingga Ukraina kekurangan tentara di garis depan.
Padahal, sehari sebelumnya, AS menyatakan akan mengirimkan paket bantuan pertahanan baru ke Ukraina.
Paket tersebut berisi rudal untuk sistem HIMARS, pencegat pertahanan udara, peluru artileri dan senjata lainnya.
Sementara itu, Institut Studi Perang (ISW) mengatakan lambatnya pasokan senjata akan menghalangi Ukraina untuk memperlengkapi semua brigade baru tersebut.
“Bantuan keamanan yang tepat waktu dan memadai dari Barat tetap menjadi penentu penting kapan dan sejauh mana pasukan Ukraina dapat melawan inisiatif di medan perang dan melakukan operasi serangan balik yang signifikan secara operasional di masa depan,” kata analis ISW, dikutip Ukrinform.
Zelensky menegaskan, tentara Ukraina sebenarnya berada pada posisi yang lebih baik dalam hal sumber daya manusia dibandingkan beberapa bulan lalu.
Keterbatasan senjata juga menjadi masalah. Dia juga mengatakan bahwa kemampuan Ukraina untuk melakukan operasi serangan balasan di masa depan bergantung pada melengkapi brigade-brigadenya dengan peralatan berat seperti kendaraan tempur mekanis, pengangkut personel lapis baja, tank dan artileri berat (mungkin merujuk pada setidaknya sepuluh brigade baru Ukraina yang direncanakan).
Penilaian serupa dilakukan pada tingkat taktis oleh komandan brigade Ukraina yang beroperasi di dekat Chasiv Yar pada 3 Juli, dengan mengatakan bahwa pasukan Ukraina di wilayah operasinya lebih membutuhkan amunisi daripada tenaga kerja.
“Kemampuan Ukraina untuk melakukan operasi serangan balasan yang penting secara operasional pada waktu yang mereka pilih sangat penting untuk menghindari perang yang berkepanjangan,” kata laporan ISW.
Menurut analis ISW, pasukan Rusia saat ini kemungkinan besar akan menggunakan inisiatif besar untuk mencoba memaksa Ukraina mengerahkan sumber daya manusia dan material untuk operasi pertahanan yang sedang berlangsung dan untuk mencegah Ukraina mengumpulkan personel dan sumber daya penting yang diperlukan untuk menentang inisiatif tersebut. Ukraina menekan Chasov Yar
Ukrinform juga melaporkan, pada Kamis (4/7/2024) terjadi 34 bentrokan dengan tentara Rusia di kawasan Chasov Yar.
Juru bicara kelompok pasukan Khortytsa, Nazar Voloshin, mengatakan musuh belum menghentikan upayanya di zona operasi timur.
“Lebih dari 580 serangan dengan berbagai jenis senjata dilakukan terhadap posisi kami dan wilayah Ukraina, tiga serangan udara dilakukan dan delapan bom udara berpemandu serta 17 drone kamikaze digunakan,” kata Voloshin, Sabtu (29 Juni 2024). . menggambarkan artileri berat 2S7 Pion howitzer 203mm yang digunakan oleh pasukan Ukraina untuk menargetkan sasaran Rusia (X @DefenceU/Evgeniy Maloletka)
Menurutnya, Rusia melancarkan lebih dari 3.700 serangan penembakan terhadap posisi tentara Ukraina, 147 bentrokan terjadi, dan unit artileri Ukraina menembakkan hampir 3.700 peluru.
Mengomentari situasi di Chasov Yar, Voloshin mengatakan bahwa tentara Ukraina mundur ke posisi yang lebih terlindungi, namun musuh terus menyerang, melakukan 34 serangan pada siang hari.
“Posisi pembela kami dihancurkan, sehingga komando memutuskan untuk mundur ke posisi yang lebih terlindungi dan lebih siap, namun bahkan di sana musuh tidak menghentikan permusuhan aktif,” kata Voloshin.
Ia juga menyatakan, situasi pada hari terakhir adalah sebagai berikut: di kawasan Chasiv Yar, tercatat terjadi 238 serangan penembakan dari segala jenis senjata pada siang hari.
Mirip dengan situasi di wilayah Toretsk, Voloshin mencatat bahwa musuh tidak berhenti melakukan operasi tempur aktif.
“Musuh menggunakan pesawat ke arah itu, yang melakukan 10-20 serangan udara pada siang hari. “Dengan melakukan hal tersebut, musuh menghancurkan seluruh infrastruktur seperti yang dilakukan di kota-kota sebelumnya,” kata juru bicara tersebut.