13 Risiko Sedot Lemak pada Kesehatan yang Perlu Diperhatikan

TRIBUNNEWS.COM – Sedot lemak adalah salah satu jenis operasi untuk menghilangkan lemak di area tubuh tertentu, seperti perut, pinggul, paha, bokong, lengan, atau leher.

Sedot lemak bukanlah pengobatan penurunan berat badan.

Seperti operasi lainnya, sedot lemak memiliki risiko dan komplikasi serius, termasuk pendarahan dan reaksi terhadap anestesi.

Risiko tersebut bisa terjadi pada saat operasi, setelah operasi, atau bahkan pada masa pemulihan.

Risiko lain yang terkait dengan sedot lemak meliputi:

1. Permukaan kulit tidak rata

Distribusi lemak yang tidak merata dan elastisitas kulit yang buruk akan menyebabkan kulit tampak bergelombang atau berkerut.

Perubahan ini bisa bersifat permanen.

2. Akumulasi cairan

Cairan sementara yang disebut seroma dapat terbentuk di bawah kulit.

3. Terjadi mati rasa

Pasien mungkin mengalami mati rasa sementara atau permanen di area yang dirawat.

Saraf di area ini mungkin terasa teriritasi.

4. Infeksi

Meski jarang, infeksi kulit bisa saja terjadi. Infeksi yang parah bisa berbahaya.

5. Kerusakan Dalam

Kerusakan internal jarang terjadi. Namun, jika selang tipis yang digunakan saat operasi dipasang terlalu dalam, dapat menusuk organ dalam.

Oleh karena itu, pembedahan darurat mungkin diperlukan untuk memperbaikinya.

6. Emboli lemak

Emboli lemak adalah keadaan darurat medis.

Potongan lemak tersebut bisa pecah dan masuk ke pembuluh darah, kemudian menumpuk di paru-paru dan kemudian mengalir ke otak.

7. Masalah ginjal dan jantung

Sedot lemak dalam jumlah besar dapat menyebabkan perpindahan cairan, yang dapat menyebabkan masalah serius pada ginjal, jantung, dan paru-paru.

8. Keracunan lidokain

Lidokain adalah obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri dan sering diberikan dengan anestesi selama sedot lemak.

Meski umumnya aman, lidokain bisa menjadi racun dan menyebabkan masalah serius pada jantung dan sistem saraf pusat.

9. Kejutan

Hal ini dapat terjadi jika pasien tidak diberi anestesi yang cukup selama operasi.

10. Kehilangan darah

Selama prosedur sedot lemak, terdapat risiko kehilangan darah.

Kondisi ini memerlukan transfusi darah, yang meningkatkan risiko komplikasi lain.

11. Bengkak dan memar

Setelah prosedur, area sedot lemak mungkin mengalami pembengkakan, memar, dan nyeri.

Hal ini dapat mempengaruhi relaksasi tubuh.

12. Luka dan Bekas Luka

Sedot lemak melibatkan pembuatan sayatan kecil di kulit yang dapat meninggalkan bekas luka atau lecet yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh.

13. Komplikasi Anestesi

Anestesi yang digunakan selama prosedur memiliki risiko tersendiri, termasuk reaksi alergi atau komplikasi yang jarang terjadi.

Itulah beberapa kemungkinan risiko sedot lemak yang dapat terjadi.

Untuk meminimalkan risiko di atas, penting untuk berkonsultasi dengan ahli bedah kosmetik bersertifikat dan terlatih khusus sebelum mempertimbangkan sedot lemak.

(MG/Dherisha Oriya Mesluna)

Penulis Sebelas magang di Merritt University (UNS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *