Diposting oleh: Reporter Tribunnews.com, Endrapta Pramdars
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Sepuluh perusahaan industri Indonesia akan berpameran pada pameran International Manufacturing World Osaka (MWO) 2024 yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian (Kemen Pering).
Acara ini akan diadakan di Intex Osaka pada tanggal 2 hingga 4 Oktober 2024.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwan Kartasmita mengatakan pameran ini merupakan kesempatan penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kemajuan industri 4.0 dan membuka peluang kerja sama internasional.
“Kami berharap langkah-langkah ini dapat mentransformasikan perekonomian negara dan membawanya ke persaingan internasional,” kata Agus dalam keterangannya, Jumat (11 Oktober 2024).
Partisipasi Indonesia dalam pameran ini merupakan kerja sama Kementerian Perindustrian dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo (KBRI).
Bapak John Jajanto Boestami, Konjen Indonesia di Osaka, juga menghadiri pembukaan Paviliun Indonesia MWO.
10 perusahaan saat ini adalah PT Technogis India, PT Mes Teknologi India (VMES), PT Sat Nusapersada Tbk, PT Gyuteb Sukses Solusi Tbk (RUN SYSTEM), dan Ragdalion Technology.
Disusul Nicslab, PT Dharma Polimetal Tbk, PT Dreamaxtion Teknologi Internasional, PT Inti Karya Semesta (Wilson Fastener) dan Widya Robotic.
Luas booth Indonesia mencapai 81 meter persegi dan cocok untuk berbagai inovasi masing-masing perusahaan.
Eko S.A. Kayant, Direktur Jenderal Ketahanan, Regionalisasi dan Akses Industri Internasional (KPAII), Kementerian Perindustrian, Plt.
Oleh karena itu, keikutsertaan Indonesia dalam pameran Manufacturing World Osaka merupakan bagian dari strategi Indonesia yang lebih besar untuk memperkuat daya saing dan posisi Indonesia di pasar global, ”ujarnya.
Kementerian Perdagangan kini mendukung pengembangan perekonomian nasional agar mampu mewujudkan potensinya di kancah internasional.
Menurut Putu Juri Ardika, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Angkut, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, hal ini untuk meningkatkan kerja sama dengan mitra usaha dalam bentuk proyek ekspor, penelitian dan pengembangan, serta investasi.
“Melalui pameran MWO ini, kita bisa menghadirkan industri konstruksi dalam negeri bersama mitra luar negeri,” kata Putu.
Forum bisnis
Acara tersebut juga diisi dengan forum bisnis bertema “Indonesia’s Advanced Manufacturing Outlook: Discovering Opportunities” pada hari pertama pameran.
Forum ini akan menghadirkan empat pembicara yang merupakan pengusaha manufaktur, software, dan hardware.
Konferensi ini dihadiri oleh sekitar 100 perwakilan dunia usaha, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya yang tertarik dengan dekarbonisasi dan investasi di Indonesia.
Sopal Haromoan Sirait, Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Angkut, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, berharap forum bisnis ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dunia usaha dan industri.
Lebih lanjut, konferensi bisnis ini diharapkan menjadi forum untuk mendukung kebijakan manufaktur dan teknologi pemerintah Indonesia serta mendukung produk internasional pabrikan Indonesia.
Banyak pembicara dari Indonesia yang memberikan penjelasan menarik mengenai industri konstruksi Indonesia.
Smailly Andy dari PT Sat Nusapersada Tbk berbicara tentang “Mengapa Anda harus mempertimbangkan untuk memproduksi produk Anda di Indonesia”.
Pak Sarono dari PT TechnoGIS Indonesia akan membahas tentang “Teknologi Ramah Lingkungan untuk Industri Berkelanjutan”.
Sony Rachmadi Purnomo dari PT Global Sukses Solusi juga membawakan topik “Leveraging AI dan IoT untuk solusi ERP yang lebih cerdas”.
Bapak Victor Osman dari PT Dreamaxtion Teknologi Internasional berbicara tentang “Rahasia menguasai pasar Indonesia”.
Forum bisnis tersebut juga diwarnai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
Penandatanganan nota kesepahaman antara perusahaan Indonesia dan perusahaan Jepang mengenai investasi teknologi manufaktur di Indonesia.
Dalam sambutan pembukaan konferensi tersebut, Sharoni Ahmad, Direktur Jenderal Akses Dunia Usaha dan Promosi Internasional (ASDIPI) Kementerian Perindustrian, menekankan pentingnya kerja sama antar banyak mitra.
Kemitraan ini mencakup investasi dalam penelitian dan pengembangan, pengembangan teknologi, dan penciptaan lingkungan berkelanjutan untuk kesuksesan bisnis.
Keikutsertaan Indonesia pada MWO 2024 diharapkan dapat membuka kerja sama baru di pasar internasional dan mendongkrak kesejahteraan perekonomian negara.
Dengan fokus pada pemanfaatan teknologi pada ekonomi 4.0, Indonesia bertekad siap bersaing secara global dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri manufaktur.
Tentang MWO2024
Pameran Manufaktur Dunia Osaka adalah salah satu pameran dagang terbesar di Jepang.
Pameran ini menarik lebih dari 1.200 perusahaan dari berbagai negara termasuk Asia, Eropa dan Amerika.
Pameran ini akan mencakup berbagai industri seperti desain, teknologi produk, peralatan medis, dan kecerdasan buatan (AI)/IoT.
Acara yang dihadiri sekitar 35.000 pelaku usaha ini menjadi ide bagus bagi Indonesia untuk menunjukkan kemampuannya di pasar internasional.